🔥 Diskusi Menarik

Intermitten fasting

Saya lagi diet IF dari jam 18 sampe jam 12 saya puasa lalu apakah malam malam saya pengen makan buah tomat 1 buah apakah boleh dan tidak akan gagal kah diet saya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
2

2 komentar

Halo Mex, terima kasih atas pertanyaannya.


Intermittent fasting (diet puasa) adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun di antara waktu tersebut, Anda masih dapat mengonsumsi minuman. Dibandingkan dengan istilah “diet” yang biasanya merujuk pada pengurangan atau pembatasan makan, metode intermittent fasting cenderung lebih mengatur kebiasaan makan Anda. Diet puasa tidak mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau dikonsumsi, tetapi kapan Anda makan dan kapan harus berhenti makan alias “puasa”. Metode ini kerap menganjurkan puasa makan selama 16 jam, tapi waktunya dapat Anda tentukan sendiri.


Para peneliti menemukan, diet puasa dapat membantu mencegah maupun mengelola diabetes dan penyakit jantung dengan lebih baik. Manfaat ini utamanya berlaku pada orang yang konsisten mengonsumsi makanan dalam rentang waktu 8-10 jam per hari, dan menghabiskan sisa waktunya dengan berpuasa. Hasil riset menyebutkan, intermittent fasting dengan membatasi waktu makan selama kurang dari 12 jam sehari dapat meningkatkan kualitas tidur dan hidup. Pada saat bersamaan, intermittent fasting untuk penderita diabetes dapat menurunkan risiko komplikasi, seperti penyakit jantung, hati, atau kondisi berat badan berlebih (obesitas).


Terdapat berbagai cara jitu melakukan intermittent fasting. Di bawah ini beberapa metode yang paling populer :

- The 16/8 method: membagi 16 jam waktu berpuasa dan 8 jam waktu mengonsumsi makanan. Contoh: Anda boleh makan dari jam 1 siang sampai jam 9 malam, kemudian dilanjutkan berpuasa hingga 16 jam ke depan.

- Eat-Stop-Eat: mengharuskan Anda tidak mengonsumsi makanan selama 24 jam dalam beberapa hari per minggu. Misalnya Anda berhenti mengonsumsi makanan dari waktu makan malam hingga makan malam berikutnya, kemudian dilanjutkan dengan setelah satu hari tidak berpuasa. Menghentikan makan selama 24 jam mungkin terdengar sangat sulit, tapi Anda bisa memulai metode ini secara bertahap alias tidak perlu memulai langsung 24 jam.

- The 5:2 Diet: dilakukan dengan cara mengurangi jumlah konsumsi hingga 25% dari jumlah normal, sekitar 500 – 600 kalori per hari atau setara dengan satu kali porsi makan. Metode ini dilakukan dalam dua hari per minggu namun tidak berurutan, dan Anda masih dapat mengonsumsi makanan secara normal pada lima hari dalam seminggu.


Tips membiasakan diri intermittent fasting :

- Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi sehingga tubuh lebih mudah melewati periode puasa.

- Lakukan periode berhenti makan saat malam hari, sebab waktu tidur akan memudahkan Anda melewati waktu tanpa makan.

- Ubah pola pikir bahwa periode berpuasa merupakan waktu untuk merasa kelaparan atau kekurangan makan, melainkan waktu untuk mengistirahatkan tubuh sejenak dari kegiatan makan.

- Mulailah periode berhenti mengonsumsi makanan saat Anda sibuk dengan rutinitas karena lebih mudah untuk mengalihkan perhatian.

- Iringilah intermittent fasting dengan rutin beraktivitas fisik, cukup dengan intensitas sedang atau aktif bergerak namun teratur untuk dilaksanakan dalam dua atau tiga kali per minggu.


Sebenarnya tidak masalah bila anda makan malam menggunakan buah.


Sekian dan Terima Kasih

4 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dalam diet intermittent fasting, Anda dapat mengonsumsi buah tomat pada malam hari tanpa masalah. Tomat adalah buah rendah kalori dan tinggi serat yang dapat membantu Anda merasa kenyang dan memberikan nutrisi penting. Namun, pastikan untuk tetap memperhatikan jumlah kalori dan nutrisi yang Anda konsumsi selama periode makan Anda agar tetap sesuai dengan tujuan diet IF Anda. Jika mengonsumsi buah tomat tidak membuat Anda melebihi batas kalori yang ditetapkan, maka seharusnya tidak akan mengganggu keberhasilan diet Anda. Tetap konsisten dengan pola makan dan jangan lupa untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang. Jika Anda memiliki kekhawatiran lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter Anda. Apakah ada pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan?
4 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan