Dokter kenapa telapak tangan ku selalu berkeringat apakah benar itu tandanya punya penyakit jantung?

Dokter kenapa telapak tangan ku selalu berkeringat apakah benar itu tandanya punya penyakit jantung?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
1
1

1 komentar

Halo Vania, terima kasih atas pertanyaan anda.


Tangan sering berkeringat merupakan salah satu tanda hiperhidrosis, yaitu kondisi ketika seseorang mengeluarkan keringat secara berlebihan meski tidak sedang beraktivitas atau kepanasan. Keluarnya keringat yang berlebihan ini juga dapat terjadi di area lain, seperti wajah, ketiak, dan telapak kaki. Penting untuk diketahui bahwa keringat yang berlebihan tidak selalu menjadi tanda adanya penyakit. Salah satu penyebab paling umum adalah kondisi psikologis, seperti rasa cemas atau stres. Namun, hal ini normal terjadi pada setiap orang.


Stres dan cemas dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah serta merangsang saraf tubuh yang dapat meningkatkan produksi keringat. Lokasi paling umum munculnya keringat berlebih ini adalah telapak tangan, telapak kaki, ketiak, dan wajah, sebab area-area tersebut memiliki kelenjar keringat paling banyak. Namun, keringat berlebih kadang juga bisa menjadi tanda adanya gangguan di dalam tubuh, salah satunya penyakit jantung seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Ketika seseorang menderita penyakit jantung, kemampuan jantung untuk menjaga suplai darah di dalam tubuh akan berkurang. Akibatnya, tubuh akan mencoba beradaptasi dengan membuat jantung memompa lebih kuat dan akan mengaktifkan sistem saraf tertentu yang berujung pada munculnya keringat berlebih.


Selain itu, ada pula beberapa kondisi medis lain yang dapat menjadi penyebab keringat berlebih, yaitu:

1. Gangguan kelenjar tiroid -> Kelenjar tiroid merupakan bagian tubuh yang berfungsi menghasilkan hormon tiroid. Gangguan pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan kelenjar tersebut memproduksi hormon secara berlebihan, sehingga memicu peningkatan detak jantung dan produksi keringat berlebih.

2. Menopause -> Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi. Biasanya, menopause mulai terjadi pada saat berusia 45 tahun. Akibat adanya perubahan hormon dalam tubuh, kebanyakan wanita menopause mengalami peningkatan suhu tubuh yang menyebabkan produksi keringat meningkat, terutama di malam hari.

3. Diabetes -> Penderita diabetes dapat mengalami keringat berlebih di tangan atau bagian tubuh lain, jika sudah terjadi gangguan saraf yang mengatur fungsi kelenjar keringat. Selain itu, bila gula darah turun drastis akibat efek samping obat-obatan untuk diabetes, tubuh juga akan mengeluarkan keringat dingin.


Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, seperti:

- Mengendalikan stres atau kondisi yang dapat menimbulkan kecemasan, misalnya rutin melakukan relaksasi dan yoga

- Menghindari hal-hal yang dapat merangsang aktivitas kelenjar keringat, misalnya merokok, minum kopi, atau mengonsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan denyut jantung

- Menggunakan deodoran atau salep yang mengandung antiperspiran untuk menutup pori-pori kulit tempat keluarnya keringat

- Melakukan aktivitas di tempat yang sejuk dan mengenakan pakaian berbahan katun karena mudah menyerap keringat


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan