Cara mengantasi rewel pada anak balita usia 2 bulan

Izin bertanya dok,dan mohon solusi nya,anak saya laki2 balita usia 3 bulan.diusia 3 bulan anak saya sudah aktif untuk gerak dan ngoceh nya.mungkin karena virus dan aktif nya anak saya jd sempet demam dan batuk pilek/flu.saat itu flu dan demam pd anak saya sudah sembuh,istri ngajak ke dukun bayi buat mijitin anak kami.selang sehari anak kami rewel ntah kenapa nangis sama minta gendong.apa karena efek setelah dipijat kemarin,atau yg lain.klo pun iya,mohon solusi nya dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
19
2
2

2 komentar

Hello sobat sehat, terima kasih atas pertanyaannya.


Rewel pada anak setelah dipijat terjadi karena pijatan yang terlalu keras, kondisi bayi yang tidak nyaman (lapar, ngantuk, kedinginan), minyak pijat yang tidak cocok, atau kondisi medis lain. Untuk menanganinya, hentikan pijatan jika bayi menangis, perbaiki teknik pijatan agar lebih lembut, pastikan bayi dalam kondisi nyaman, dan periksakan ke dokter jika rewel berlanjut atau disertai gejala lain.


Penyebab Umum

  • Teknik Pijat yang Salah:
  • Pijatan yang terlalu keras atau pada area yang sensitif dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan bahkan sakit, seperti pada area ketiak atau ubun-ubun.
  • Kondisi Bayi Tidak Nyaman:
  • Bayi bisa rewel karena lapar, mengantuk, kedinginan, atau memiliki kebutuhan lain yang belum terpenuhi, seperti buang air besar/kecil.
  • Produk Pijat yang Tidak Cocok:
  • Minyak atau losion yang digunakan bisa menyebabkan iritasi kulit jika tidak cocok dengan kulit bayi.
  • Kondisi Lingkungan:
  • Lingkungan yang bising, silau, atau gerah dapat membuat bayi lebih sensitif dan rewel saat dipijat.
  • Kondisi Medis Lain:
  • Rewel setelah pijat bisa juga menandakan adanya gangguan pencernaan, infeksi, atau masalah kesehatan lainnya yang perlu diperiksakan ke dokter.




1 minggu yang lalu
Suka
Balas
Bapak/Ibu, rewel pada bayi usia 3 bulan adalah hal yang umum terjadi, namun memang bisa membuat orang tua khawatir. Ada beberapa kemungkinan penyebab rewel pada bayi Anda, terutama setelah kejadian yang Anda ceritakan:

Pertama, mari kita lihat penyebab umum rewel pada bayi:

  • Lapar: Pastikan bayi Anda mendapatkan ASI atau susu formula yang cukup.
  • Mengantuk: Bayi mungkin rewel karena kelelahan dan butuh tidur. Perhatikan pola tidurnya.
  • Popok kotor atau pakaian tidak nyaman: Pastikan popoknya bersih dan pakaiannya tidak terlalu ketat atau panas.
  • Kolik: Beberapa bayi mengalami kolik, yaitu tangisan berlebihan tanpa sebab jelas, seringkali di sore atau malam hari.
  • Rasa tidak nyaman atau sakit: Ini bisa menjadi faktor penting dalam kasus bayi Anda. Setelah sembuh dari demam, batuk, dan flu, bayi mungkin masih merasa sedikit tidak enak badan atau lemas. Pijatan bayi, meskipun bertujuan baik, jika tidak dilakukan dengan tepat atau jika bayi sedang sensitif, bisa saja menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri pada otot atau sendi bayi. Mengingat bayi Anda baru saja sembuh dari sakit dan dipijat, ada kemungkinan rewelnya disebabkan oleh rasa tidak nyaman atau nyeri akibat pijatan, atau sisa-sisa efek dari sakitnya. Untuk menenangkan bayi Anda, cobalah beberapa langkah berikut:
  1. Tetap tenang: Bayi bisa merasakan kecemasan orang tuanya.
  2. Gendong bayi: Dekapan dan kehangatan tubuh Anda seringkali bisa menenangkan bayi.
  3. Perhatikan pola makan dan tidur: Pastikan bayi cukup makan dan tidur.
  4. Ciptakan suasana menenangkan: Putar suara yang menenangkan, seperti suara putih (white noise) atau musik lembut.
  5. Periksa kondisi fisik bayi: Raba tubuh bayi, perhatikan apakah ada bagian yang tampak nyeri saat disentuh, atau ada ruam/kemerahan. Jika rewelnya berlanjut, sangat berlebihan, atau disertai gejala lain seperti demam kembali, muntah, diare, atau bayi tampak lemas, sebaiknya segera konsultasikan kondisi bayi Anda dengan dokter spesialis anak. Dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti rewelnya dan memberikan penanganan yang tepat.
2 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan