🔥 Diskusi Menarik

ANAK MUAL DAN MUNTAH TERUS MENERUS

anak saya berumur 5 tahun

siang habis makan , selang beberapa jam , pada saat sore mual dan muntah hingga keesokan harinya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Terima kasih pertanyaannya.

Anak muntah-muntah tentu membuat para orang tua khawatir. Namun, usahakan untuk bersikap tenang agar tidak menciptakan kepanikan pada si kecil. Berikut beberapa cara mengatasi muntah pada anak yang bisa Anda terapkan.


1. Bersikap Tenang

Ketika anak sedang muntah, pastikan Anda tetap tenang agar tidak memperburuk keadaan. Di mana rasa panik cenderung membuat seseorang mengambil langkah yang kurang tepat.


2. Biarkan Anak Muntah Sampai Selesai

Cara mengatasi anak muntah yang benar adalah membiarkan ia muntah sampai selesai. Jika perlu, Anda bisa membantu menundukkan kepalanya, mengusap-usap punggungnya, dan mengikat rambutnya agar tidak terkena cairan. Hindari memaksa anak untuk menahan muntah karena hal tersebut dapat membuat perutnya tidak nyaman.


Pastikan pula anak muntah dalam posisi duduk dengan kepala sedikit menunduk untuk mencegah makanan masuk kembali ke tenggorokan yang dapat menyebabkan anak tersedak.


3. Mencukupi Kebutuhan Cairan Anak

Penanganan anak muntah yang tak kalah penting adalah memastikan anak tidak dehidrasi. Anda bisa memberikan air mineral untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat muntah. Jika kondisi anak sudah membaik dan sudah tidak muntah selama 3–4 jam, Anda bisa memberikan lebih banyak cairan secara perlahan.


4. Memberikan Oralit

Memberikan cairan oralit juga menjadi salah satu cara mengatasi anak muntah agar tidak dehidrasi. Anda bisa membuat oralit sendiri dengan mencampurkan air dengan gula dan garam atau dengan menggunakan oralit kemasan yang tersedia di apotek.

Larutan ini bermanfaat menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat muntah serta kepekatannya dapat membantu mengurangi frekuensi muntah. Namun, ada baiknya apabila Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan oralit pada anak.


5. Memberikan Minuman Jahe Hangat

Cara mengatasi anak muntah karena masuk angin bisa dilakukan dengan memberinya minuman jahe hangat. Sejak dahulu, jahe telah digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi muntah. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai cara mengonsumsi jahe untuk anak secara tepat.


6. Biarkan Anak Istirahat

Setelah berhenti muntah, biarkan anak beristirahat dengan cukup. Pasalnya, tidur dapat membantu lambung menyelesaikan proses pencernaan makanan. Hasilnya, rasa mual dan muntah pada anak bisa mereda. Batasi kegiatan bermain anak untuk sementara waktu sampai pulih sepenuhnya.


7. Berkonsultasi dengan Dokter Anak

Orang tua disarankan untuk segera membawa anak ke rumah sakit apabila anak mengalami muntah disertai beberapa gejala berikut:

Muntah disertai darah. Apabila terdapat darah pada muntahan anak atau muntah berwarna kehitaman, segera periksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan dengan tepat.

Muntah disertai nyeri perut hebat. Kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala radang usus buntu, terlebih jika anak merasakan nyeri di perut sebelah kanan.

Muntah tidak kunjung berhenti. Jika anak terus memuntahkan setiap makanan atau minuman yang masuk dalam tubuh, anak bisa mengalami dehidrasi hebat dan membutuhkan penanganan medis dengan segera.

Semoga membantu

3 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Tampaknya anak Anda mengalami mual dan muntah terus menerus setelah makan. Ada beberapa kemungkinan penyebab kondisi ini, seperti infeksi saluran pencernaan, intoleransi makanan, refluks asam lambung, atau gangguan pada lambung seperti gastritis. Saya sarankan untuk segera membawa anak Anda ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga tes tambahan untuk menentukan penyebab mual dan muntah yang dialami anak Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?
4 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan