Silent treatment
Saya ini kerap melakukan silent treatment ketika sedang dalam masalah terutama pasangan. Karena terkadang saya merasa takut untuk berkomentar lebih, takut apabila kata yang saya utarakan tidak mendapat jawaban sesuai ekspetasi saya. Tapi itu memang benar. Setiap saya mencob mengungkapkan bukan penyelesaian melainkan kesalahpahaman.. akhirny saya memilih untuk diam. Awalnya saya kira itu gapapa.. tapi lama lama saya merasa sesak.. saya tahan untuk tidak berkomunikasi berhari² padahal setiap hari kita bersama.. dan di dalam pikiran saya , saya hanya ingin menyelesaikan hubungan ini meskipun saya tau ini bukanlah sebuah penyelesaian yang baik. Tapi entah kenapa semakin kesini semakin sesak, saya tidak pernH menemukan solusi untuk mempertahankan hubungan ini. Bersama dia emosi saya semakin meledak ledak.
Bagaimana ini dok? Apakah silent treatment bisa disebut penyakit? Lalu bagaimana cara saya untuk mengontrol diri saya?
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Tentu hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam menjalani hubungan.
Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Luangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri untuk
mengevaluasi keputusan anda dan tujuan menjalin hubungan.Tidak ada salahnya apabila anda mencoba menenangkan diri terlebih dahulu sebelum menyampaikan pikiran dan perasaan anda terhadap pasangan. Dengan kondisi yang tenang, maka dapat lebih siap untuk menyampaikan maksud anda.
Terkait silent treatment yang anda lakukan, dapat dimulai dengan mengenali pikiran yang muncul diballik pola perilaku tersebut. Jika sudah mampu mengidentifikasi, maka perlahan dapat diatasi. Tentu dibutuhkan keberanian untuk menyampaikan dan mendengar satu sama lain agar ditemukan solusi Bersama.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai silent treatment, dapat dibaca pada link
artikel berikut:
https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/silent-treatment/
Semoga membantu ya
hellosehat.com
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Silent treatment adalah tindakan seseorang untuk memilih diam dan tidak berkomunikasi saat menghadapi konflik atau masalah dengan orang lain, termasuk pasangan. Meskipun tindakan ini mungkin dilakukan sebagai bentuk perlindungan diri atau menghindari konflik lebih lanjut, namun dapat memiliki dampak negatif pada hubungan dan kesehatan mental.:Silent treatment bukanlah penyakit, tetapi lebih merupakan pola perilaku yang dapat merusak hubungan dan kesejahteraan emosional. Dalam hubungan yang sehat, komunikasi terbuka dan jujur sangat penting untuk memecahkan masalah dan memperbaiki hubungan. Menghindari komunikasi dengan pasangan Anda dapat memperburuk kesalahpahaman dan meningkatkan ketegangan dalam hubungan.
Untuk mengontrol diri dan mengatasi kecenderungan melakukan silent treatment, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba:
Sadari pola perilaku: Mulailah dengan menyadari bahwa silent treatment tidaklah efektif dalam memecahkan masalah dan dapat merusak hubungan. Pahami bahwa komunikasi terbuka dan jujur adalah kunci untuk memperbaiki hubungan.
Cari solusi alternatif: Daripada memilih untuk diam, cobalah mencari cara lain untuk mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran Anda. Misalnya, Anda dapat mencoba mengajak pasangan untuk duduk bersama dan berbicara dengan tenang tentang masalah yang sedang dihadapi.
Latih keterampilan komunikasi: Jika Anda merasa takut atau tidak percaya diri dalam berkomunikasi, latihlah keterampilan komunikasi Anda. Baca buku atau ikuti kursus tentang komunikasi efektif, atau Anda juga dapat mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor untuk membantu Anda mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik.
Kelola emosi dengan baik: Ketika emosi Anda mulai meledak-ledak, cobalah untuk mengelolanya dengan baik. Anda dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau olahraga untuk membantu menenangkan pikiran dan emosi Anda.
Buka diri untuk mendengarkan: Selain berbicara, penting juga untuk membuka diri untuk mendengarkan pasangan Anda. Dengarkan dengan empati dan usahakan untuk memahami perspektif dan perasaannya. Ini akan membantu membangun kepercayaan dan memperbaiki komunikasi dalam hubungan.
Jika Anda merasa kesulitan mengontrol diri atau mengatasi kecenderungan silent treatment, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor. Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi akar masalah dan memberikan strategi yang lebih spesifik untuk mengatasi masalah komunikasi dalam hubungan Anda.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.
Related content