Anda mungkin sudah tahu jika kebiasaan merokok dapat merusak tubuh. Kebiasaan ini bukan hanya memengaruhi jantung, tetapi juga organ tubuh lain, termasuk otak. Bahkan, merokok erat kaitannya dengan salah satu penyakit saraf, yaitu stroke. Lantas, apa hubungan antara merokok dan stroke?
Apa hubungan antara merokok dan stroke?
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak tertentu menjadi terganggu atau berkurang.
Ini biasanya terjadi karena ada gumpalan darah atau plak yang menyumbat pembuluh darah ke otak atau adanya pembuluh darah di otak yang pecah.
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan pembuluh darah pecah adalah kebiasaan merokok.
Bahkan, kebiasaan ini disebut dapat meningkatkan risiko stroke hingga dua kali lipat dengan menaikkan tekanan darah dan mengurangi oksigen di darah.
Selain itu, merokok dapat membuat darah lebih kental sehingga meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang bisa menjadi penyebab stroke.
Stroke Association menyebutkan bahwa semakin banyak Anda merokok, risiko terkena stroke semakin tinggi.
Misalnya, bila Anda merokok 20 batang sehari, Anda enam kali lebih mungkin terkena stroke daripada bukan perokok. Lalu, bagaimana jika sudah terkena stroke dan masih merokok?
Bila Anda sudah pernah terkena stroke, termasuk stroke ringan, Anda lebih mungkin mengalami jenis stroke lainnya bila masih merokok.
Bahkan, melanjutkan merokok setelah terkena stroke membuat seseorang dua kali lebih mungkin untuk mati akibat stroke itu sendiri atau karena serangan jantung.
Risiko yang sama pun bisa terjadi bila Anda mengalami silent stroke yang terjadi ketika Anda mengalami stroke tanpa Anda sadari.
Oleh karena itu, berhenti merokok merupakan salah satu cara untuk memutus hubungan antara stroke dan kebiasaan ini.
Bagaimana merokok dapat menyebabkan stroke?
Asap rokok mengandung sekitar 4.000 zat kimia berbahaya. Ini termasuk karbon monoksida, formaldehyde, arsenik, dan sianida.
Ketika diisap, zat-zat kimia dari asap ini masuk ke paru-paru dan kemudian ditransfer ke dalam aliran darah.
Darah yang mengandung zat kimia tersebut kemudian mengalir ke seluruh tubuh, mengubah dan merusak sel-selnya, serta memengaruhi cara kerja tubuh Anda.
Perubahan inilah yang kemudian dapat meningkatkan risiko stroke. Adapun perubahan pada tubuh akibat asap rokok bisa terjadi dalam berbagai cara.
Berikut adalah kondisi yang dapat terjadi pada tubuh Anda jika merokok.
- Menurunkan kadar kolesterol baik dan menaikkan kolesterol jahat yang bisa memicu plak di pembuluh darah.
- Karbon monoksida dari asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah.
- Nikotin dalam rokok menyebabkan detak jantung meningkat.
- Memicu fibrilasi atrium jantung.
- Membuat trombosit, yaitu salah satu jenis sel darah, lebih mungkin untuk bersatu, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gumpalan darah.
Adapun semua perubahan tersebut bisa menyebabkan terjadinya aterosklerosis, yaitu suatu kondisi ketika pembuluh darah arteri menyempit dan mengeras.
Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah yang menuju otak, aliran darah ke organ vital tersebut menjadi terhambat dan stroke bisa terjadi.
Inilah hubungan antara stroke dan merokok yang bisa membahayakan nyawa Anda.