backup og meta

Sifilis (Raja Singa)

Sifilis (Raja Singa)

Sifilis sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal karena gejalanya muncul secara bertahap dan mirip dengan kondisi medis lainnya. Tanpa pengobatan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi berat. Ketahui selengkapnya untuk mencegah penularan yang lebih luas.

Apa itu sifilis?

Sifilis atau raja singa merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri yang dapat menginfeksi kulit, mulut, alat kelamin, serta sistem saraf.

Penyakit ini disebut juga dengan raja singa. Gejala awalnya berupa luka pada alat kelamin, dubur, atau mulut, tapi tidak terasa sakit.

Raja singa menular dari orang ke orang lewat kontak kulit atau selaput lendir (mukosa) dengan luka. 

Ibu hamil yang terinfeksi juga bisa menularkan penyakit ini pada janin di dalam kandungan. 

Jika terdeteksi lebih awal, sifilis akan lebih mudah disembuhkan dan mencegah komplikasi serius pada otak, sistem saraf, atau organ lainnya.

Seberapa umum kondisi ini?

Sifilis cukup umum ditemukan di seluruh dunia meskipun prevalensinya bervariasi di setiap negara.

Menurut data WHO, sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual yang paling sering dilaporkan. Setiap tahun, sekitar 7 juta kasus baru sifilis terjadi secara global.

Di negara berkembang, prevalensi raja singa cenderung lebih tinggi. Di negara maju, peningkatan kasus sifilis dapat terlihat pada kelompok remaja dan orang dewasa muda.

Tanda dan gejala sifilis

Orang yang terinfeksi bisa tidak merasakan gejala apa pun selama bertahun-tahun. 

Gejala sifilis dapat berkembang dalam beberapa tahap, seperti primer, sekunder, laten, dan tersier dan memiliki ciri khas yang berbeda untuk setiap tahapannya.

Namun, kemunculan gejala yang tidak selalu berurutan sesuai tahapnya. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Tahap primer

Terdapat luka kecil (chancre) yang tidak sakit, biasanya pada area genital, anus, atau mulut. Luka ini bisa hilang dengan sendirinya dalam 3 – 6 minggu, tapi infeksi tetap ada.

Gejala muncul 1 – 3 minggu setelah terpapar bakteri penyebab infeksi.

2. Tahap sekunder

Gejala tahap sekunder bisa datang dan pergi, bentuk dan cirinya berupa hal berikut.

  • Ruam pada kulit, sering ditemukan di telapak tangan dan telapak kaki.
  • Benjolan atau luka di mulut, tenggorokan, atau alat kelamin.
  • Demam, sakit tenggorokan, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri otot.

Gejala sekunder bisa terlihat 6 minggu hingga 6 bulan setelah infeksi.

3. Tahap laten

Pada tahap ini, bakteri tetap ada dalam tubuh, tetapi tidak ada gejala yang terlihat. Orang yang terinfeksi tetap bisa menularkan penyakit meski tidak muncul tanda-tanda fisik.

Gejala sifilis laten dapat berlangsung bertahun-tahun.

4. Tahap tersier

Gejala tersier menunjukkan penyakit raja singa sudah memasuki tahap komplikasi.

Komplikasi dapat merusak organ tubuh seperti jantung, pembuluh darah, hati, dan sistem saraf, serta menyebabkan kebutaan, gangguan mental, dan kelumpuhan.

Ini bisa terjadi ketika penyakit tidak diobati dalam 10 – 30 tahun setelah infeksi.

Selain itu, terdapat dua jenis penyakit raja singa lain yang dikelompokkan berdasarkan gejala yang muncul.

  • Neurosifilis. Salah satu kerusakan yang mungkin terjadi adalah kerusakan otak dan sistem saraf (neurosifilis) serta mata (sifilis okular).
  • Sifilis bawaan atau kongenital. Terjadi ketika ibu yang terinfeksi menularkan bakteri kepada janin selama kehamilan atau saat melahirkan.

Kapan saya harus menemui dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda atau anak mengeluarkan cairan dari kelamin yang terlihat tidak biasa dan area genital terasa sakit atau muncul ruam.

Penyebab sifilis

Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sifilis adalah Treponema pallidum. Infeksi biasanya terjadi karena adanya kontak seksual. 

Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui celah atau luka di kulit maupun selaput lendir setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi sifilis.

Sifilis tidak menular melalui penggunaan toilet umum, bak mandi, pakaian, peralatan makan, gagang pintu, kolam renang, dan pemandian air panas.

Penyakit ini biasanya menular selama tahap primer dan sekunder. tapi kadang dapat menular pada periode laten awal. 

Faktor risiko sifilis

Individu yang mengidap HIV lebih rentan terhadap penularan dan penyebaran sifilis.

Sekali tertular, bukan berarti Anda kebal terhadap infeksi sejenisnya. Anda bisa saja terinfeksi penyakit seksual lagi di kemudian hari.

Tidak menjalani prinsip berhubungan seks yang aman dapat membuat Anda berisiko terkena penyakit raja singa, berikut beberapa contohnya.

Komplikasi sifilis

Jika tidak diobati, raja singa dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius berikut ini.

  • Kerusakan organ vital. Pada tahap tersier, penyakit dapat merusak organ seperti jantung (disebut syphilitic heart disease), pembuluh darah, hati, dan ginjal.
  • Gangguan saraf. Neurosifilis memengaruhi sistem saraf pusat, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan, kebutaan, gangguan mental, hingga demensia.
  • Masalah reproduksi. Pada wanita, penyakit yang tidak diobati dapat menyebabkan kemandulan atau keguguran. Pada pria, raja singa bisa memengaruhi kesuburan.
  • Sifilis bawaan. Komplikasinya berupa kelainan lahir, kerusakan organ, atau bahkan kematian bayi.
  • Penularan ke pasangan seksual. Tanpa pengobatan, raja singa bisa menular kepada pasangan seksual, memperburuk penyebaran penyakit ini.

Diagnosis sifilis

Pada awalnya, dokter akan memperhatikan riwayat medis dan melakukan pemeriksaan are genital, anus, dan mulut.

Jika terdapat tanda penyakit menular seksual, dokter bisa melanjutan pemeriksaan dengan mengambil sampel jaringan atau cairan.

Sampel akan dianalisis menggunakan mikroskop untuk mengetahui jenis bakteri penyebab infeksi.

Tes darah seperti tes VDRL juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah terdapat antibodi dari bakteri Treponema pallidum dalam darah.

Jika diperlukan, dokter juga bisa melakukan tes pada pasangan seksual Anda.

Pengobatan sifilis

minum obat melebihi dosis

Pengobatan tergantung pada tahapan penyakit. Kondisi yang baru memasuki tahap awal cenderung lebih mudah diobati.

Berikut beberapa pilihan pengobatan untuk penyakit raja singa.

1. Obat-obatan

Pengobatan sifilis umumnya dilakukan dengan antibiotik, terutama penisilin yang diberikan melalui suntikan.

Pada tahap awal, pengobatan dengan penisilin biasanya efektif mengatasi infeksi. Bagi mereka yang alergi terhadap penisilin, alternatif antibiotik seperti doksisiklin atau tetrasiklin bisa digunakan.

2. Tindak lanjut pengobatan

Setelah pengobatan, dokter akan meminta Anda untuk melakukan beberapa hal seperti berikut ini.

  • Melakukan tes darah berkala dan pemeriksaan ulang untuk memastikan tubuh merespons pengobatan atau infeksi telah sembuh sepenuhnya.
  • Menghindari kontak seksual dengan pasangan yang baru hingga pengobatan selesai.
  • Pasangan seksual sebaiknya juga melalukan pemeriksaan atau bahkan pengobatan untuk mencegah penularan ulang.
  • Melakukan tes infeksi HIV

Perawatan di rumah sifilis

Gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi penyakit seksual adalah sebagai berikut.

  • Jangan berhenti minum obat atau mengubah dosisnya hanya karena Anda merasa lebih baik, kecuali atas saran dokter.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil karena penularan terhadap janin bisa sangat berbahaya.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat, terutama penisilin.
  • Cuci tangan Anda sesering mungkin untuk menghindari penyebaran infeksi.
  • Lakukan aktivitas seksual yang aman dengan menggunakan kondom.
  • Informasikan pasangan jika Anda sedang menjalani pengobatan.
  • Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas seksual selama minimal 2 minggu setelah pengobatan atau hingga dinyatakan bersih oleh dokter.
  • Segera memeriksakan diri ketika mengalami penyakit menular seksual (PMS) lainnya.

Jika Anda berisiko terkena penyakit raja singa ini, langkah terbaik adalah menghindari hubungan seksual dan segera berkonsultasi dengan dokter.

Pastikan untuk menerapkan prinsip berhubungan yang aman, seperti menggunakan kondom, dalam mencegah penularan penyakit seksual.

Ringkasan

  • Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dengan gejala awal berupa luka tidak sakit pada area genital, anus, atau mulut, diikuti oleh ruam kulit, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Pengobatan utama sifilis adalah dengan antibiotik, terutama penisilin, yang efektif mengatasi infeksi pada semua tahap. Pengobatan tepat waktu sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Syphilis | Womenshealth.gov. (2024). Retrieved 17 December 2024, from https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/syphilis

Syphilis (for Teens) – Nemours KidsHealth. (2023). Retrieved 17 December 2024, from https://kidshealth.org/en/teens/std-syphilis.html

Syphilis . (2022). Retrieved 17 December 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/syphilis/

Syphilis – Symptoms and causes. (2024). Retrieved 17 December 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-20351756

STD Facts – Syphilis. (2024). Retrieved 17 December 2024, from https://www.cdc.gov/std/syphilis/stdfact-syphilis.htm

Kojima, N., & Klausner, J. D. (2018). An Update on the Global Epidemiology of Syphilis. Current epidemiology reports5(1), 24–38. https://doi.org/10.1007/s40471-018-0138-z

Versi Terbaru

23/12/2024

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mengenal Tahapan Gejala Sifilis dari Ringan hingga Parah

Pentingnya Edukasi Seksual dan Potensi HIV/AIDS pada Remaja


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan