Selain itu, Data Survei Terpadu Biologis dan Perilaku tahun 2018-2019 mencatat rata-rata pekerja seks komersial (PSK) melakukan seks vaginal dan anal pertama kali di usia 18 tahun, dengan usia termuda yakni 14 tahun dan paling tua pada umur 20 tahun.
Dengan melihat data-data tersebut, kebutuhan akan edukasi terkait kesehatan alat reproduksi menjadi penting. Sebab edukasi seks dapat memainkan peran penting dalam persiapan anak remaja untuk kehidupan aman, produktif, terhindar dari penyakit menular seksual (IMS), kehamilan yang tidak diinginkan, dan kekerasan berbasis gender.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusulkan pendidikan seksual agar dirancang dapat membantu siswa memahami aspek seksualitas dan kesehatan reproduksi. Materi pendidikan juga diharapkan berisi soal menghormati batasan orang lain, etika hubungan remaja atau etika pacaran, hingga penggunaan media sosial.
Fokus pendidikan seksual ini untuk memberdayakan dan mempersiapkan anak dan remaja menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan mampu membangun hubungan yang sehat.
Dengan tidak mengajari anak perihal kesehatan reproduksi bukan berarti menjauhkan anak dari perilaku seks yang berisiko. WHO menyarankan agar panduan pendidikan seksual di sekolah menengah harus membantu remaja untuk memahami argumen kenapa ada aktivitas seksual dan bagaimana konsekuensinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar