Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Oleh karena itu, penting bagi Anda memenuhi kebutuhannya dengan minum air putih. Namun, apa jadinya kalau terlalu banyak minum air putih? Yuk, simak dampak buruknya berikut ini.
Bahaya terlalu banyak minum air putih
Semua bagian tubuh manusia membutuhkan air untuk bekerja dengan semestinya. Air terdapat dalam aliran darah dan mengisi sel beserta rongga antarsel.
Dengan begitu, tentu Anda harus memenuhi kebutuhan air minum setiap harinya. Meski begitu, terlalu banyak minum air ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan.
Kebanyakan minum air mungkin memicu terjadinya overhidrasi dan keracunan air. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua kondisi tersebut.
1. Overhidrasi
Overhidrasi adalah istilah untuk menggambarkan kondisi tubuh yang kelebihan asupan cairan. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan.
Orang dengan overhidrasi umumnya mengalami penyakit atau kondisi tertentu sehingga tubuh tidak mampu membuang kelebihan air dengan benar.
Kondisi ini juga bisa terjadi saat Anda minum lebih banyak air daripada yang bisa organ ginjal keluarkan melalui cairan urine.
Air yang tidak bisa dikeluarkan ini akan kembali terserap ke dalam aliran darah. Pada akhirnya, tubuh Anda akan menyimpan terlalu banyak air.
2. Keracunan air
Keracunan air adalah gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh konsumsi air yang terlalu banyak tanpa disertai dengan penambahan asupan garam harian.
Kondisi ini terjadi saat garam (natrium) dan elektrolit lain dalam tubuh menjadi terlalu encer, di mana dalam istilah medis dikenal sebagai hiponatremia.
Hiponatremia bisa dialami saat kadar natrium dalam darah berada di bawah 135 milimol/liter (mmol/l).
Saat kadar natrium turun akibat konsumsi air berlebihan, sel-sel tubuh dapat menyerap lebih banyak air sehingga menyebabkan pembengkakan.
Jika terjadi pada sel-sel otak, hal ini bisa menimbulkan gejala serius dan bahkan kematian.
Apa saja gejala saat minum terlalu banyak?
Overhidrasi pada tahap awal umumnya tidak bergejala. Namun, kondisi ini umumnya baru bergejala saat tekanan dalam tengkorak meningkat akibat pembesaran sel-sel otak.
Hal inilah yang memicu gejala awal keracunan air, seperti sakit kepala, mual, dan muntah.
Apabila tidak segera diobati, terlalu banyak minum air bisa menyebabkan kadar natrium yang sangat rendah dalam aliran darah Anda.
Dalam kasus keracunan air yang lebih parah, Anda juga merasakan sejumlah gejala, seperti:
- mengantuk,
- kebingungan,
- kesulitan berpikir,
- mengalami disorientasi,
- kram otot, dan
- sulit bernapas.
Selain gejala tersebut, pembengkakan otak atau edema serebral serius dapat memengaruhi batang otak dan menyebabkan disfungsi sistem saraf pusat.
Kondisi inilah yang bisa berujung fatal karena berisiko menimbulkan kejang, kerusakan otak, koma, dan bahkan kematian.
Penyebab kebanyakan minum air putih
Sangat sulit bagi seseorang mengonsumsi air terlalu banyak secara tidak sengaja. Hal ini dikarenakan minum air tidak dapat menimbulkan efek ketagihan.
Berikut ini adalah alasan seseorang terlalu banyak minum air yang menyebabkan overhidrasi.
1. Menjalani aktivitas fisik berat
Overhidrasi sering dialami oleh atlet ketahanan atau tentara sehabis menjalani latihan dengan aktivitas fisik berat.
Hal ini bisa terjadi saat seseorang minum banyak air putih tanpa memperhitungkan kehilangan natrium dan elektrolit tubuh secara benar.
Sebuah kasus dalam Journal of Medical Case Reports (2007) menunjukkan kasus keracunan air parah pada seorang pelari maraton bisa mengakibatkan kematian.
Banyak minum air tanpa elektrolit membuat kadar natrium turun di bawah 135 mmol/l. Hal ini memicu penumpukan cairan pada otak yang mengakibatkan kematian pelari tersebut.
2. Gangguan mental
Skizofrenia adalah kondisi masalah kejiwaan yang menyebabkan seseorang sulit berhenti melakukan suatu hal, termasuk minum air putih.
Minum air secara berlebihan yang dalam istilah medis disebut polidipsia psikogenik ini umum menjadi salah satu gejala dari berbagai kondisi gangguan mental.
Jika terjadi dalam waktu lama, hal ini akan sangat berbahaya bagi pengidap skizofrenia.
Pasien tidak menyadari dan tidak dapat menghentikan konsumsi air seorang diri, tanpa mendapatkan penanganan khusus dari dokter.
3. Kondisi medis lainnya
Hal ini umumnya terjadi pada seseorang yang mengalami diabetes ataupun sedang menjalani pengobatan dengan efek samping yang memicu mulut kering.
Keinginan minum atau rasa haus tersebut bukanlah tanda saat tubuh mengalami kekurangan cairan, tetapi hanya respons tubuh terhadap gangguan.
Selain itu, gejala overhidrasi tanpa meminum air terlalu banyak juga bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit yang memicu penyimpanan air lebih banyak, seperti:
Overhidrasi juga dapat terjadi akibat gangguan sekresi hormon antidiuretik (vasopresin). Hal ini merangsang ginjal untuk menghemat air saat itu sebenarnya tidak tubuh perlukan.
Cara menangani overhidrasi dan keracunan air
Overhidrasi sering ditandai dengan rasa mual dan pusing setelah terlalu banyak minum air putih. Agar tidak bertambah parah, segera hentikan konsumsi air.
Dokter juga dapat memberikan obat diuretik untuk memicu pengeluaran cairan melalui urine dan meningkatkan kembali kadar natrium dalam darah.
Dikutip dari National Kidney Foundation, Anda mungkin juga memerlukan perawatan untuk kasus keracunan air yang parah seperti berikut ini.
- Infus cairan natrium. Natrium dalam bentuk cairan dapat diberikan melalui pembuluh darah (intravena/IV) untuk meningkatkan kembali jumlah natrium dalam darah.
- Obat-obatan. Resep obat akan membantu ginjal membuang urine dalam jumlah besar sehingga mengembalikan konsentrasi elektrolit ke kadar normal.
- Dialisis. Prosedur cuci darah dilakukan untuk mengurangi kelebihan air dalam tubuh, terutama bila organ ginjal tidak bisa bekerja dengan baik.
Batas maksimal asupan air dalam sehari
Salah satu penyebab terlalu banyak minum air putih dalam waktu dalam waktu terlalu singkat adalah saat merasa haus berlebih setelah berolahraga atau beraktivitas fisik berat.
Untuk menghindari kondisi ini, minum air 15–30 menit sebelumnya agar tidak terlalu banyak setelah beraktivitas fisik. Hindari minum air putih lebih dari satu liter dalam waktu satu jam.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan orang dewasa untuk minum delapan gelas air putih berukuran 230 ml per hari atau 2 liter per hari.
Selain minuman, asupan cairan dapat diperoleh dari makanan, seperti buah dan sayuran.
Meskipun begitu, kebutuhan air harian tiap orang berbeda-beda. Hal ini bisa dipengaruhi berat badan, tingkat aktivitas fisik, cuaca, dan berbagai faktor lainnya.
Hal yang terpenting selalu pastikan minum air secukupnya tiap kali merasa haus. Rasa haus menjadi pertanda bahwa tubuh sedang membutuhkan air.
[embed-health-tool-bmi]