backup og meta

Tumor Payudara

Tumor Payudara

Kemunculan benjolan pada payudara memang kerap menimbulkan kekhawatiran. Terlebih bila kondisi tersebut terbukti merupakan tumor payudara.

Meski begitu, ternyata tidak semua tumor payudara berbahaya. Simak informasi berikut untuk mengetahui lebih lanjut seputar tumor payudara, mulai dari gejala hingga pengobatannya.

Apa itu tumor payudara?

Tumor payudara adalah benjolan yang terbentuk secara abnormal pada jaringan payudara. Secara umum, tumor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.

Tumor ganas merupakan jenis tumor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara sehingga perlu segera diatasi.

Sementara itu, tumor jinak terbentuk dari jaringan nonkanker pada payudara yang tidak membahayakan. Tumor bisa terbentuk dari kelenjar, jaringan ikat, maupun jaringan lainnya.

Ciri-ciri tumor payudara

Salah satu ciri-ciri tumor pada payudara ialah munculnya jaringan yang bisa dideteksi melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

Untuk mengetahui tumor tersebut bersifat jinak atau tidak, umumnya diperlukan pemeriksaan secara medis.

Namun, berikut ciri-ciri tumor payudara yang dapat dikenali secara umum.

  • Mudah digerakkan atau bergeser jika disentuh.
  • Berbentuk oval atau bulat, biasanya terasa seperti kelereng. 
  • Kemunculannya cenderung mengikuti siklus menstruasi.
  • Bisa terasa sakit atau tidak sama sekali. 
  • Pertumbuhannya lambat.

Apa pun gejala dan perubahan pada payudara yang Anda rasakan, sebaiknya segera periksakan diri dengan dokter.

Jenis-jenis tumor payudara

ciri-ciri tumor payudara, tumor jinak payudara, penyebab tumor payudara, tumor payudara

Berikut ini adalah beberapa jenis tumor payudara yang paling umum.

1. Fibrokistik mammae

Fibrokistik mammae adalah tumor yang disebabkan oleh penebalan jaringan payudara. Tumor ini bisa terasa agak keras, kasar, atau kenyal dan umumnya dapat teraba dengan sentuhan.

Tumor fibrokistik tidak menyebabkan kanker. Kondisi ini umumnya dialami oleh sebagian besar wanita berusia 30–50 tahun, terutama pada fase premenopause.

2. Fibroadenoma

Fibroadenoma mammae merupakan salah satu jenis tumor payudara jinak yang paling sering dialami wanita pada rentang usia 21–25 tahun.

Munculnya fibroadenoma mammae disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jaringan yang membentuk saluran air susu ibu (ASI). 

Ciri-ciri fibroadenoma yaitu bentuknya bulat, halus, kenyal, dan mudah bergerak saat dipegang. Tumor yang bisa dialami wanita pada usia berapa pun ini tidak akan berkembang menjadi kanker.

Tumor kecil bisa hilang dengan sendirinya. Namun, bila ukurannya terus membesar, dokter bisa menyarankan operasi untuk mengangkat fibroadenoma.

3. Papiloma intraduktal

Papiloma intraduktal biasa tumbuh pada saluran payudara. Tumor ini dapat hadir dalam bentuk satu benjolan besar (solitary papilloma) atau beberapa benjolan kecil (multiple papillomas).

Dikenal juga sebagai polip payudara, tumor ini terbentuk dari jaringan kelenjar, jaringan fibrosa, dan pembuluh darah. Polip paling sering ditemukan pada wanita berusia 35–55 tahun.

Solitary papiloma umumnya tidak akan meningkatkan risiko kanker kecuali ditemukan sel-sel abnormal yang bersifat kanker di dalamnya.

Sementara itu, multiple papillomas berisiko meningkatkan kanker payudara di kemudian hari. Oleh karena itu, tumor jenis ini perlu diangkat melalui prosedur operasi.

4. Nekrosis lemak traumatis

Nekrosis lemak traumatis (traumatic fat necrosis) terjadi ketika ada luka pada payudara akibat cedera, misalnya setelah operasi payudara atau terapi radiasi.

Kondisi ini menyebabkan kerusakan jaringan payudara sehingga jaringan parut pun terbentuk untuk menggantikan jaringan yang rusak.

Jaringan ini akan membentuk benjolan bulat dan keras yang terasa sakit, serta menyebabkan keluarnya cairan yang bukan ASI dari dalam payudara.

Jenis tumor yang biasanya terjadi pada wanita dengan payudara besar ini tidak meningkatkan risiko kanker payudara.

5. Lipoma

kista payudara

Lipoma membentuk tumpukan lemak yang tumbuh dengan lambat dan paling sering terletak di antara kulit dan lapisan otot.

Jenis tumor ini tidak meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara. Penumpukan lemak pada lipoma terasa padat saat disentuh dan mudah bergerak.

Pada umumnya, lipoma berukuran kurang dari 5 sentimeter (cm) dan tidak selalu terasa sakit.

6. Kista payudara

Kista payudara berbeda dengan tumor karena isinya cairan, bukan jaringan. Namun, memang sulit untuk membedakan keduanya tanpa pemeriksaan medis.

Saat disentuh, kista cenderung tidak terasa sakit, tetapi lembut dan bisa berpindah. Gejala ini dapat memburuk ketika mendekati masa menstruasi.

Wanita usia berapa pun bisa memiliki kista payudara. Namun, kondisi ini paling sering terjadi pada wanita berusia 40-an. Kista bersifat jinak dan tidak berkembang menjadi kanker.

7. Kanker payudara

Kanker terjadi saat tumor menyebar tidak terkendali. Penyebab kanker payudara bisa bermula dari saluran susu (duktus), kelenjar susu (lobulus), atau jaringan ikat yang terinfeksi. 

Jenis jaringan yang terinfeksi tersebut akan menentukan jenis kanker payudara yang dialami.

Untuk meningkatkan peluang kesembuhan, penting untuk mengenali gejala kanker payudara dan mendeteksinya sedini mungkin.

Penyebab tumor payudara

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari tumor payudara. 

Sebagian besar tumor merupakan bawaan genetik, paparan radiasi, atau paparan bahan kimia.

Tumor jinak pada payudara biasanya diakibatkan oleh beberapa hal berikut ini.

  • Perubahan jaringan payudara.
  • Infeksi payudara.
  • Jaringan parut akibat cedera payudara.
  • Perubahan hormon, terutama selama menstruasi, kehamilan, atau menopause.
  • Obat-obatan yang mungkin meningkatkan risiko pembentukan tumor atau nyeri pada payudara, seperti pil KB dan terapi hormon.

Sementara itu, tumor ganas atau yang bersifat kanker terbentuk akibat mutasi pada gen yang memerintahkan pembelahan sel.

Mutasi membuat sel payudara gagal berhenti membelah. Sel-sel ini pun terus memperbanyak diri secara tidak normal dan akhirnya membentuk kanker.

Diagnosis tumor payudara

Berikut ini adalah beberapa tes pada payudara yang dokter lakukan untuk memastikan kondisi payudara Anda.

  • Mamografi: pemeriksaan rontgen untuk mengambil gambar jaringan payudara.
  • MRI payudara: penggunaan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar struktur payudara secara rinci.
  • USG payudara: pemeriksaan payudara menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi.
  • Biopsi payudara: pemeriksaan lanjutan jika ditemukan tumor pada payudara untuk memastikan apakah tumor tersebut jinak atau ganas.

Pengobatan tumor payudara

Beberapa jenis tumor, terutama tumor jinak, sebenarnya tidak membutuhkan perawatan medis.

Namun, pada tumor yang terus membesar atau meningkatkan risiko kanker, pengobatan dapat dilakukan dengan beberapa pilihan berikut.

  • Aspirasi jarum halus atau fine-needle aspiration untuk mengeluarkan kista berisi cairan.
  • Pembedahan atau operasi untuk mengangkat tumor pada payudara (lumpektomi).
  • Antibiotik oral untuk mengatasi infeksi.

Fibroadenoma mungkin perlu diperiksa secara rutin untuk mengetahui apakah tumor bertumbuh makin besar sehingga membutuhkan pengobatan.

Konsultasikan dengan dokter mengenai seberapa rutin Anda perlu menjalani pemeriksaan ini.

Bisakah tumor payudara dicegah?

Pada dasarnya, tumor ini tidak bisa dicegah. Ini karena pertumbuhan tumor sering kali berkaitan dengan perubahan hormon yang umum terjadi pada wanita.

Untuk melakukan deteksi dini, Anda dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

Makin cepat tumor ditemukan, maka pengobatan yang sesuai bisa segera ditentukan sehingga membantu mencegah kanker payudara bertambah parah.

Menerapkan pola hidup sehat, seperti dengan rutin olahraga dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, juga diyakini dapat menekan risiko tumor payudara.

Apabila Anda mendapati gejala kanker atau kelainan tertentu pada payudara, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Kesimpulan

  • Tumor payudara adalah benjolan abnormal pada jaringan payudara, yang bisa bersifat jinak maupun ganas alias kanker.
  • Kondisi ini terdiri dari fibrokistik mammae, fibroadenoma, papiloma intraduktal, nekrosis lemak traumatis, lipoma, kista payudara, dan kanker payudara.
  • Keberadaan benjolan yang bisa teraba lewat pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan ciri-ciri utama dari masalah kesehatan wanita ini.
  • Segera lakukan pemeriksaan dengan dokter bila Anda menemukan kelainan pada payudara.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Breast tumors. (2024). National Breast Cancer Foundation. Retrieved January 30, 2024, from https://www.nationalbreastcancer.org/breast-tumors/

Benign breast conditions. (2023). Breastcancer.org. Retrieved January 30, 2024, from https://www.breastcancer.org/benign-breast-conditions

Non-cancerous breast conditions. (n.d.). American Cancer Society. Retrieved January 30, 2024, from https://www.cancer.org/cancer/types/breast-cancer/non-cancerous-breast-conditions.html

Benign Breast Disease. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved January 30, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6270-benign-breast-disease

Breast cancer self-checks: Look for more than lumps. (2022). Mayo Clinic. Retrieved January 30, 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/breast-lump/art-20044839

Enam Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara. (2016). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved January 30, 2024, from https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/enam-langkah-sadari-untuk-deteksi-dini-kanker-payudara

Ek, W. E., Tobi, E. W., Ahsan, M., Lampa, E., Ponzi, E., Kyrtopoulos, S. A., Georgiadis, P., Lumey, L., Heijmans, B. T., Botsivali, M., Bergdahl, I. A., Karlsson, T., Rask-Andersen, M., Palli, D., Ingelsson, E., Hedman, Å. K., Nilsson, L. M., Vineis, P., & Lind, L. (2017). Tea and coffee consumption in relation to DNA methylation in four European cohorts. Human Molecular Genetics, 26(16), 3221-3231. https://doi.org/10.1093/hmg/ddx194

Versi Terbaru

09/02/2024

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Serba-serbi Kemoterapi Kanker Payudara yang Perlu Anda Tahu

Payudara Besar Sebelah, Apakah Ini Normal?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 09/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan