Benjolan di Payudara

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 04/11/2022

Benjolan di Payudara

Benjolan di payudara dapat terbentuk karena berbagai faktor dan tidak selalu berkaitan dengan kanker payudara. Meski begitu, wajar jika Anda merasa khawatir dengan kemunculannya.

Berikut informasi lengkap seputar benjolan pada payudara, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatannya.

Apa itu benjolan di payudara?

benjolan di payudara, benjolan di payudara kanan, benjolan di payudara kiri

Benjolan di payudara adalah pertumbuhan suatu jaringan yang terjadi dalam payudara. Payudara memiliki berbagai jaringan dengan tekstur berbeda, mulai dari jaringan lemak, kelenjar, sampai jaringan ikat.

Berbagai jaringan ini mungkin berubah sehingga mengakibatkan pembentukan benjolan dalam berbagai ukuran yang terasa keras ataupun kenyal.

Benjolan pada payudara bisa muncul seiring siklus menstruasi atau masa menopause karena perubahan hormon. Namun, dalam beberapa kasus, benjolan bisa terus muncul dan tidak kunjung menghilang.

Tidak hanya pada wanita, ada pula kasus benjolan pada payudara pria meski kemungkinannya lebih kecil.

Sebagian besar benjolan payudara tidak berbahaya, tapi tak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab sebenarnya.

Gejala benjolan payudara

Benjolan payudara yang dirasakan tiap orang bisa berbeda. Akan tetapi, berikut berbagai gejala yang kerap ditemukan.

  • Benjolan bulat yang terasa lembut atau kencang.
  • Benjolan besar yang padat dan mudah digerakkan saat disentuh.
  • Benjolan payudara keras dan bentuknya tidak beraturan.
  • Perubahan ukuran payudara di satu atau kedua sisi.
  • Benjolan muncul di payudara sebelah kanan, kiri, atau keduanya.

Sebagian besar benjolan yang terbentuk pada payudara tidaklah berbahaya. Namun, berikut beberapa kondisi terkait benjolan yang perlu Anda waspadai.

  • Benjolan semakin kencang dan tidak dapat digerakkan.
  • Benjolan tidak hilang setelah empat sampai enam minggu.
  • Ada perubahan pada kulit payudara, seperti kemerahan, pengerasan kulit, atau kerutan.
  • Keluar cairan atau darah pada puting susu.
  • Perubahan posisi puting susu.
  • Benjolan menyebar ke sekitar ketiak.
  • Benjolan tidak hilang setelah haid.
  • Payudara berubah ukuran pada salah satu sisi saja.

Kapan harus ke dokter?

Jika benjolan pada payudara tidak juga mengecil atau terus menimbulkan rasa sakit, ini saatnya Anda memeriksakan diri ke dokter.

Pastikan untuk menyampaikan semua gejala yang Anda alami kepada dokter dan mengikuti tes yang direkomendasikan.

Penyebab benjolan payudara

benjolan di payudara, benjolan di payudara kanan, benjolan di payudara kiri

Benjolan payudara bisa diakibakan oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya mungkin merupakan pengaruh hormon yang bisa hilang dengan sendirinya, tetapi ada pula yang menjadi ciri kanker.

Berikut merupakan penyebab benjolan payudara yang paling umum.

1. Fibrokistik

Benjolan fibrokistik atau fibrokistik mammae biasanya muncul sebelum menstruasi dan mengecil dengan sendirinya setelah menstruasi berakhir.

Fibrokistik terbentuk akibat perubahan hormon selama masa ovulasi (pelepasan sel telur) dan umumnya tidak ditemukan lagi saat Anda memasuki periode menopause.

Fibrokistik mammae dialami oleh 50–60% wanita di seluruh dunia dengan rentang usia 20–50 tahun.

Menurut laman Stony Brook Cancer Center, konsumsi kopi teh, kola, cokelat, obat flu, dan beberapa obat flu dapat memperbesar ukuran benjolan karena adanya bahan kimia yang disebut methylxanthines.

2. Fibroadenoma

Fibroadenoma merupakan benjolan di payudara yang bisa terbentuk akibat perubahan hormon selama kehamilan, terapi hormon, dan menstruasi.

Benjolan ini akan terasa padat, mudah bergerak saat disentuh, dan tidak sakit saat ditekan. Fibroadenoma juga termasuk ke dalam jenis tumor jinak.

3. Papiloma intraduktal

Benjolan ini biasa ditemukan di dekat puting susu dan kerap disertai keluarnya cairan bening atau berdarah dari puting. Benjolan akan terasa bulat, padat, kencang, tetapi tidak nyeri.

4. Kista

kista payudara

Jika benjolan di payudara sebelah kanan atau kiri Anda terasa bulat, halus, dan kencang, ini bisa menjadi pertanda kista.

Kista terbentuk akibat saluran susu yang membengkak dan berisi cairan. Kista payudara bisa berukuran besar atau kecil dengan tekstur lunak, tergantung isinya.

Kondisi ini paling banyak dialami wanita berusia 30–60 tahun. Kista payudara mungkin muncul sebelum masa menstruasi dan menghilang setelahnya.

5. Cedera atau infeksi

Cedera parah pada saraf di sekitar payudara dapat meyebabkan benjolan. Karena memengaruhi jaringan lemak payudara, kondisi ini juga dikenal sebagai sebagai nekrosis lemak.

Benjolan pada payudara dapat terasa nyeri dan menyebabkan peradangan kulit karena luka yang ditimbulkannya.

6. Kanker payudara

Kanker payudara umumnya ditandai dengan benjolan yang terasa keras, tidak bisa digerakkan, terkadang nyeri, dan berukuran besar.

Benjolan ini biasa ditemukan pertama kali di bagian atas payudara dan menyebar luas hingga menyebabkan benjolan pada ketiak.

Diagnosis benjolan payudara

Untuk mengevaluasi lebih lanjut apakah benjolan payudara merupakan tumor atau kanker, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.

Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter akan melakukan wawancara medis yang lengkap, lalu dilanjutkan dengan beberapa pemeriksaan klinis.

Pemeriksaan berikut ini bisa digunakan untuk mendeteksi benjolan di payudara sebelah kiri, kanan, maupun keduanya.

1. Mamografi

Mamografi merupakan prosedur pemeriksaan menggunakan rontgen dosis rendah untuk mendapatkan gambaran kondisi payudara dan perubahan yang terjadi pada jaringannya.

Prosedur ini paling banyak dipilih untuk deteksi dini dan sebaiknya dilakukan secara rutin jika Anda merupakan wanita berusia di atas 40 tahun dengan risiko kanker payudara yang tinggi.

2. USG payudara

USG payudara memanfaatkan gelomang ultrasound untuk melihat gambaran bagian dalam payudara.

Diagnosis ini sagat membantu untuk melihat apakah benjolan payudara berisi jaringan padat atau cairan yang tidak bisa dilakukan mamografi.

3. MRI payudara

Mesin MRI memanfaatkan magnet dan gelombang radio untuk melihat bagian dalam payudara. MRI payudara merupakan pemeriksaan lanjutan jika hasil diagnosis dengan cara lain belum dapat disimpulkan.

4. Biopsi payudara

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam benjolan payudara untuk mengambil sampel jaringan. Sampel tersebut kemudian diperiksa dengan mikroskop.

Beberapa pilihan biopsi di antaranya:

  • aspirasi jarum halus (fine-needle aspiration biopsy),
  • biopsi bedah (surgical biopsy),
  • biopsi jarum inti (core needle biopsy), dan
  • biopsi dengan vakum (vacuum-assisted biopsy).

Pengobatan benjolan di payudara

benjolan payudara

Benjolan di payudara akan diobati berdasarkan penyebabnya. Benjolan yang terjadi akibat perubahan hormon biasanya menghilang dengan sendirinya dan tidak perlu diberi perawatan apa pun.

Sementara itu, berikut pilihan pengobatan untuk benjolan di payudara yang tidak kunjung hilang.

1. Lumpektomi

Lumpektomi merupakan prosedur pengangkatan jaringan abnormal yang ditemukan pada payudara.

Cara ini dilakukan dengan upaya tetap mempertahankan penampilan payudara karena tidak mengangkat semua bagian.

2. Krioterapi

Krioterapi merupakan cara pengangkatan benjolan dengan membekukan jaringan yang tumbuh. Dokter akan menyuntikkan nitrogen cair ke dalam benjolan dengan jarum khusus.

3. Penyedotan cairan

Cara ini kerap dilakukan untuk menghilangkan kista yang berisi cairan jika benjolan terus membesar atau menimbulkan rasa sakit.

4. Pengobatan kanker

Jika benjolan tersebut dideteksi sebagai kanker, Anda bisa melakukan perawatan sesuai saran dokter.

Beberapa pengobatan kanker payudara yang bisa dilakukan yakni masektomi, kemoterapi, radio terapi, atau lumpektomi jika kanker masih ada pada stadium awal.

Pencegahan benjolan payudara

Pada dasarnya, benjolan payudarda penyebab tumor atau kanker tidak dapat dicegah. Namun, Anda bisa melakukan pemeriksaan lebih dini supaya proses pengobatan bisa memberi hasil terbaik.

Cara terbaik untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini ialah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari ada-tidaknya benjolan di payudara. Saat melakukan SADARI, pastikan Anda melakukan pemeriksaan benjolan di payudara sebelah kanan, sebelah kiri, maupun keduanya.

Hal yang wajib kamu tahu!

  • Tidak semua benjolan di payudara adalah kanker.
  • Benjolan payudara karena hormon tidak perlu diberi perawatan khusus.
  • Kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 04/11/2022

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan