Sebagian orang yang lebih sering memakai tangan kiri dibandingkan dengan tangan kanannya sering disebut sebagai orang kidal. Meski terlihat berbeda dari orang kebanyakan, rupanya terdapat beberapa fakta menarik tentang orang kidal.
Ragam fakta unik tentang orang kidal
Dikutip dari Better Health Channel, sekitar 10% dari total populasi dunia merupakan orang kidal.
Sebagai kaum minoritas, mereka harus hidup menyesuaikan diri dengan banyak perangkat, alat tulis kantor, dan berbagai benda yang dibuat untuk orang-orang bertangan kanan.
Otak dan tubuh orang kidal beroperasi dengan cara yang berbeda dibandingkan orang bertangan kanan atau pada ambidextrous, yakni orang yang mahir dalam menggunakan kedua tangannya.
Berikut ini merupakan beberapa fakta unik sekaligus menarik yang belum banyak diketahui mengenai mereka yang bertangan kidal.
1. Memiliki perayaan khusus
Tak perlu berkecil hati bila Anda merasa “berbeda” karena kidal. Orang kidal memiliki perayaan khusus, yakni Hari Kidal Internasional (International Left-Handers Day) yang dirayakan tiap 13 Agustus.
Perayaan internasional yang dimulai sejak 1992 ini dicetuskan oleh Left-Handers Club dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang keunikan menjadi kidal, baik dari segi keunggulan maupun tantangannya.
Pasalnya, belum banyak fasilitas yang memenuhi kebutuhan kidal, sesederhana penggunaan peralatan kerja atau makan yang dirancang untuk orang bertangan kanan.
2. Sering dikaitkan dengan hal negatif
Menurut legenda, Lucifer dan penyihir lebih dominan bertangan kiri. Hal inilah yang menjadikan banyak ritual keagamaan mengharuskan memakai tangan kanan alias “tangan baik”.
Selain itu, orang kidal sering dikaitkan dengan penyimpangan perilaku, pemberontakan, sifat negatif, dan aktivitas kriminal pada masa lalu.
Bahkan, kata “left” (kiri/tangan kiri) dalam bahasa Inggris berakar dari kata “lyft” yang dalam bahasa Anglo-Saxon, yang artinya rusak atau lemah.
3. Dianggap berumur lebih pendek daripada orang bertangan kanan
Dikutip dari BBC News, anggapan bahwa orang kidal umurnya lebih pendek sembilan tahun daripada orang yang bertangan kanan berasal dari penelitian pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an.
Namun, penelitian tersebut kini telah dibantah karena metodenya keliru, yakni dengan mendata orang-orang yang meninggal dunia dan menanyakan apakah dia bertangan dominan kiri.
Meskipun begitu, fakta ini bisa juga muncul dari kecelakaan pada orang kidal akibat peralatan kerja yang dimaksudkan untuk orang yang dominan menggunakan tangan kanan.
4. Cenderung lebih kreatif dan artistik
Sebuah penelitian yang cukup lama dalam American Journal of Psychology (1995) menemukan bahwa orang kidal cenderung lebih kreatif, artistik, dan inovatif.
Peneliti juga menyebutkan bahwa orang yang memakai tangan kiri cenderung berpikir divergen, yakni suatu metode berpikir dengan mengeksplorasi berbagai kemungkinan.
Selain itu, survei yang dilakukan Left-Handers Club menemukan orang bertangan kiri cenderung bekerja di industri kreatif, seperti pada bidang seni, musik, dan teknologi informasi.
5. Lebih unggul dalam olahraga tertentu
Beberapa atlet olahraga, seperti petenis Rafael Nadal dan petinju Manny Pacquiao, merupakan contoh orang kidal yang sukses menjuarai cabang olahraga yang digelutinya.
Adapun kesamaan dari kedua atlet tersebut adalah sama-sama unggul dalam cabang olahraga yang melibatkan dua lawan yang saling berhadapan satu sama lain.
Orang kidal punya keuntungan untuk mengejutkan lawan yang tidak kidal. Pasalnya, atlet yang dominan tangan kanan tidak terbiasa bermain dengan lawan yang bertangan kiri.
6. Berisiko lebih besar untuk mengalami gangguan belajar
Para peneliti dari Uppsala University, Swedia, menyebutkan bahwa anak-anak yang kidal punya risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan belajar, seperti disleksia.
Kebanyakan orang mengandalkan belahan otak kiri untuk fungsi bahasa. Mendominasi satu belahan otak dianggap jauh lebih efisien daripada menggunakan keduanya.
Namun, orang yang lebih sering memakai tangan kirinya cenderung tidak memiliki belahan otak kiri atau kanan yang dominan. Itulah alasan mengapa mereka berisiko mengalami gangguan belajar.
7. Rentan mengalami psikosis
Meski orang kidal hanya menempati 10% dari total populasi umum, mereka lebih rentan untuk mengalami gangguan mental yang ditandai dengan psikosis.
Para peneliti dari Yale University dan University of Texas Southwestern Medical Center, AS, menilai 107 pasien yang mengunjungi klinik psikiatri rawat jalan.
Dari studi ini, ditemukan bahwa sebanyak 40% pengidap skizofrenia dan gangguan skizoafektif yang mengalami gejala psikosis merupakan orang-orang yang kidal.
8. Lebih mudah merasa malu
Orang kidal cenderung mudah merasa malu. Sebuah uji perilaku yang dilakukan di Abertay University, Skotlandia, menunjukkan keterkaitan antara kekidalan dengan rasa malu.
Dalam studi ini, banyak partisipan bertangan kiri yang melaporkan bahwa mereka lebih mudah merasa cemas dalam membuat kesalahan. Mereka juga lebih sensitif terhadap kritik.
Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan orang-orang dengan tangan kiri yang dominan merupakan orang yang cenderung ragu-ragu.
9. Gampang marah
Pernyataan bahwa orang kidal punya sifat gampang marah bersumber dari sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam Journal of Nervous and Mental Disease (2002).
Studi ini menyebutkan bahwa seseorang yang kidal lebih rentan mengalami emosi negatif. Di samping itu, mereka juga cenderung lebih sulit dalam memproses perasaannya.
Kebanyakan dari mereka menunjukkan proses emosional yang tidak seimbang antara otak kanan dan kiri. Salah satu akibatnya yakni mereka lebih sering bad mood.
Kesimpulan
- Orang kidal maupun yang lebih dominan bertangan kanan tentu akan merasakan keuntungan dan kerugian pada situasi tertentu.
- Pada dasarnya, anak yang terlahir kidal tidaklah cacat sehingga orangtua tidak perlu memaksa untuk menggunakan tangan kanannya.
- Jika Anda mengalami tanda-tanda gangguan fisik dan/atau mental yang berkaitan dengan tangan kidal, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk memperoleh informasi lebih jelas.
[embed-health-tool-bmi]