backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mungkinkah Kidal Bisa Terdeteksi Saat Bayi Masih di Dalam Kandungan? Ini Penjelasannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    Mungkinkah Kidal Bisa Terdeteksi Saat Bayi Masih di Dalam Kandungan? Ini Penjelasannya

    Mengutip dari Better Health Channel, sekitar 10% dari keseluruhan populasi manusia di dunia adalah anak bertangan kidal. Sebenarnya, apa penyebab anak kidal dari lahir? Bisakah orangtua tahu anak kidal sejak masih dalam kandungan? Berikut penjelasan lengkapnya.

    Benarkah kidal bisa terdeteksi sejak masih dalam kandungan?

    mirror syndrome

    Penelitian terbitan Biological Psychiatry menunjukkan bahwa penyebab seseorang bisa menjadi kidal berasal dari saraf sumsum tulang belakang.

    Kecenderungan untuk lebih memakai salah satu sisi tangan sudah terbentuk sejak janin berusia 8 minggu kehamilan.

    Sementara itu, kebiasaan mengemut jempol dengan salah satu sisi tangan muncul saat minggu ke-13 berdasarkan pemeriksaan lewat USG.

    Dengan kata lain, bayi sudah memulai gerakan dan bisa memilih tangan favoritnya bahkan sebelum otak mulai mengendalikan gerak tubuhnya.

    Simpulan teori ini terbentuk setelah tim peneliti mengamati rangkaian DNA di sumsum tulang belakang janin pada minggu ke-8 hingga usia kehamilan 12 minggu.

    Mereka menemukan bahwa rangkaian DNA dalam segmen saraf sisi kanan dan kiri sumsum tulang yang mengendalikan gerak kaki dan tangan cukup berbeda jauh.

    Ini bukan hal yang mustahil karena banyak serabut saraf menyebrang dari satu sisi ke sisi lain pada batas antara otak belakang dan sumsum tulang belakang.

    Peneliti menyimpulkan bahwa perbedaan ini bisa terpengaruh oleh lingkungan yang nantinya akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi.

    Sederhananya, perkembangan tangan kidal sudah terjadi sejak dalam kandungan.

    Selain itu, anak terbiasa melihat aktivitas seseorang memakai tangan kiri, seiring berjalannya waktu akan ‘menular’ padanya.

    Ambil contoh, anak sering bersama pengasuh yang kidal dan terbiasa memakai tangan kiri.

    Mengingat anak adalah peniru ulung, secara perlahan ia akan mengikuti kebiasaan tersebut.

    Kecenderungan anak kidal semakin terlihat saat usianya mulai 18 bulan

    Anak sudah mulai menunjukkan kecenderungan memakai tangan “favoritnya” sejak masih dalam perut ibunya. Inilah salah satu ciri-ciri orang kidal.

    Namun, hal tersebut tidak menjadi faktor penentu apakah anak tersebut akan benar-benar bertangan kiri atau tidak saat besar nanti.

    Melansir dari Babycenter, sebagian besar anak mulai menunjukkan tangan yang dominan sekitar usia 2 atau 3 tahun.

    Ada juga yang sudah terlihat sejak usia 18 bulan. Beberapa anak bahkan bisa menggunakan kedua tangan sama aktifnya sampai mereka berusia 5 atau 6 tahun.

    Jika ingin tahu apakah bayi kidal atau tidak, bisa mencoba dengan memberikan mainan dan menunggu ia meraihnya.

    Ambil contoh, gelindingkan bola ke arahnya dan lihat tangan mana yang akan meraih bola lebih dahulu.

    Anak akan cenderung menggunakan tangan dominannya untuk meraih mainan karena merasa tangan tersebut lebih cekatan dan kuat.

    Tips mendampingi anak kidal saat beraktivitas sehari-hari

    anak kidal

    Seiring bertambahnya usia, anak akan melakukan banyak aktivitas sendiri dan berhubungan dengan anak lain.

    Saat bertemu dengan anak lain, mungkin mereka akan heran dan bertanya tentang kebiasaan kidal.

    Untuk para orangtua, berikut tips mendampingi anak kidal saat beraktivitas sehari-hari.

    1. Tidak memaksa anak untuk pakai tangan kanan

    Mengutip dari New Kids Center, orangtua tidak perlu memaksa anak untuk mengubah tangan dominan.

    Pemaksaan justru akan membuat anak stres dan menghambat proses belajarnya.

    Hal ini terjadi karena sistem saraf dan otak anak tidak terancang khusus untuk melakukan segala sesuatunya dengan tangan kanan.

    Orangtua perlu memahami bahwa tangan kidal bukan sebuah kutukan. Setiap anak adalah anugerah dan karunia bagi orangtua.

    2. Tingkatkan kepercayaan diri anak

    Ketika anak sudah cukup besar, berikan pemahaman bahwa meski berbeda dari teman-temannya, bukan berarti ia buruk.

    Ingatkan pada anak bahwa beberapa orang yang paling kuat, pintar, atau berprestasi adalah orang-orang kidal.

    Ceritakan tokoh-tokoh kidal yang bisa membangun kepercayaan diri anak.

    Orang-orang kidal terkenal memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan kritis di luar perkiraan.

    Ini yang memudahkan mereka nantinya untuk memecahkan masalah sekolah atau rumah.

    3. Latih anak untuk menyesuaikan diri

    Anak usia dua tahun ke atas biasanya sudah ingin melakukan banyak hal sendiri. Tidak perlu membatasi gerak-gerik anak yang terbiasa memakai tangan kiri.

    Ayah dan ibu bisa mulai membiasakan anak untuk melakukan aktivitas dengan tangan kiri.

    Ambil contoh, mengikat tali sepatu, memegang sendok saat makan, atau memegang krayon saat menggambar.

    Dorong anak agar percaya diri dengan keunikannya dan berikan anak alat dengan desain khusus anak kidal. Ambil contoh, gunting kidal atau gitar khusus orang kidal.

    4. Ajari anak menulis

    Menginjak usia balita, anak sudah mulai ada ketertarikan dengan menulis atau setidaknya memegang alat tulis.

    Menulis termasuk tantangan terbesar bagi anak kidal, apalagi awalan dalam tiap lembaran buku tulis didesain untuk tangan kanan.

    Tidak sedikit anak kidal yang merusak buku tulis karena terus terseret lengan saat sedang menulis.

    Orangtua bisa meletakan kertas dengan posisi miring, biasanya anak yang memakai tangan kiri lebih nyaman nulis dari tengah kertas.

    5. Biasakan duduk di sebelah kiri

    Posisi duduk saat sekolah berpengaruh pada cara menulis anak kidal. Biasakan anak untuk duduk sebelah kiri temannya.

    Hal ini perlu Anda lakukan agar siku anak tidak bertabrakan dengan teman sebangkunya. Mengingat arah dan posisi tangan si kecil yang kidal bergerak ke kiri saat sedang menulis.

    Biasanya, anak kidal memiliki imajinasi, kreativitas, dan pengendalian emosi yang lebih baik daripada anak yang dominan menggunakan tangan kanan.

    Kidal bukan kondisi medis berbahaya. Jadi, orangtua hanya perlu melatih anak agar terbiasa dengan aktivitas yang ia lakukan sehari-hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan