Hampir setiap wanita pernah mengalami rasa nyeri pada payudara. Kondisi ini bisa disebut juga dengan istilah mastalgia. Meski cukup umum terjadi, banyak wanita yang merasa khawatir saat mengalami nyeri tersebut karena kerap dikira sebagai gejala kanker payudara.
Namun, apakah benar mastalgia bisa menandakan kanker pada payudara? Ketahui selengkapnya terkait mastalgia di ulasan berikut ini.
Apa itu mastalgia?
Mastalgia adalah istilah medis untuk nyeri payudara yang sering digambarkan sebagai rasa nyeri tumpul, berat, sesak, tidak nyaman, atau sensasi terbakar pada jaringan payudara.
Rasa nyeri dapat terjadi pada satu atau kedua payudara, biasanya di sisi atas luar payudara dan terkadang dapat menjalar ke lengan sisi yang sama.
Meskipun paling umum terjadi pada wanita premenopause dan perimenopause, wanita yang sudah menopause atau pascamenopause juga dapat mengalami nyeri ini.
Tingkat keparahan nyeri dapat bervariasi dari ringan hingga berat, bisa bersifat hilang timbul atau konstan sepanjang hari, dan dapat mengganggu kualitas hidup wanita.
Walaupun umum terjadi, banyak wanita yang mengalaminya merasa cemas dan khawatir. Mereka mengira bahwa rasa nyeri ini disebabkan oleh kanker payudara, padahal bukan.
Kondisi payudara yang nyeri juga tidak serta-merta meningkatkan risiko kanker payudara. Kondisi ini pun tidak menular maupun diwariskan antargenerasi dalam keluarga.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Gejala mastalgia
Mastalgia dapat dibedakan menjadi tiga jenis utama. Masing-masing jenis memiliki gejala atau ciri-ciri yang khas, yaitu sebagai berikut.
1. Mastalgia siklik
- Nyeri berkaitan erat dengan siklus menstruasi dan perubahan hormonal.
- Biasanya digambarkan sebagai nyeri tumpul, berat, atau rasa pegal pada kedua payudara.
- Sering terjadi pada kedua payudara, terutama di kuadran atas luar, dan dapat menjalar ke area ketiak.
- Nyeri meningkat sekitar dua minggu sebelum menstruasi, mencapai puncaknya tepat sebelum menstruasi, dan mereda setelah menstruasi dimulai.
- Mungkin disertai dengan pembengkakan dan sensasi benjolan pada payudara.
- Paling umum terjadi pada wanita berusia 20-an hingga 40-an tahun.
2. Mastalgia nonsiklik
- Nyeri ini tidak terkait dengan siklus menstruasi dan tidak dipengaruhi oleh perubahan hormonal.
- Sering digambarkan sebagai nyeri tajam, menusuk, atau sensasi terbakar yang terlokalisasi.
- Biasanya unilateral (hanya pada satu payudara) dan terfokus pada area tertentu.
- Nyeri dapat bersifat konstan atau intermiten tanpa pola yang jelas.
- Sering kali terkait dengan kondisi seperti kista payudara, fibroadenoma, trauma, infeksi, atau setelah prosedur pembedahan.
- Lebih umum terjadi pada wanita berusia 30-an hingga 50-an tahun.
3. Mastalgia ekstramammaria
- Nyeri ini sebenarnya berasal dari luar area payudara, seperti dinding dada, otot, sendi, atau organ lain, tetapi dirasakan seolah-olah berasal dari payudara.
- Dapat berbeda-beda tergantung pada sumber asal nyeri, misalnya nyeri akibat costochondritis (peradangan tulang rawan di antara tulang rusuk dan tulang dada) mungkin terasa seperti nyeri tekan di area dada.
- Biasanya unilateral dan terlokalisasi, tetapi dapat menjalar ke area payudara.
- Termasuk kondisi seperti costochondritis, nyeri otot, radang sendi, atau masalah gastrointestinal seperti refluks asam lambung.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun mastalgia dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, sebagian besar kasus tidak terkait dengan kanker payudara.
Namun, jika Anda mengalami nyeri payudara yang persisten, memburuk, atau disertai dengan gejala lain, disarankan untuk berkonsultasi kepada profesional kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapan harus periksa ke dokter?
Segera konsultasikan kepada dokter bila Anda mengalami gejala berikut ini.
- Merasakan adanya benjolan menyerupai tumor pada payudara.
- Keluar cairan dari puting, tetapi bukan ASI.
- Area kulit di sekitar payudara terlihat tidak biasa.
- Mual, muntah, kelelahan, dan demam.
- Nyeri yang tidak kunjung hilang.
Penyebab mastalgia
Bukan hanya gejala, penyebab mastalgia juga bisa berbeda-beda berdasarkan jenisnya, yaitu sebagai berikut.
1. Mastalgia siklik
- Perubahan hormon. Rasa nyeri bisa dipicu oleh perubahan hormonal di dalam tubuh yang berkaitan erat dengan siklus menstruasi dan diyakini disebabkan oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron. Terkadang perubahan selama masa kehamilan dan menjelang menopause juga bisa menjadi penyebabnya.
- Penggunaan pil kontrasepsi oral (PKO). Beberapa wanita mungkin bisa mengalami nyeri payudara setelah memulai PKO. Namun, ada juga wanita lain yang justru bisa mengalami penurunan gejala mastalgia dengan penggunaan obat-obatan ini.
2. Mastalgia nonsiklik
Dalam kasus mastalgia nonsiklik, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebabnya, yang meliputi berikut ini.
- Perubahan anatomi payudara. Kondisi seperti kista payudara atau fibroadenoma dapat menyebabkan nyeri nonsiklik.
- Trauma atau cedera. Cedera pada payudara akibat benturan atau prosedur pembedahan sebelumnya dapat menjadi sumber nyeri.
- Infeksi. Mastitis atau abses payudara dapat menyebabkan nyeri yang signifikan.
- Faktor gaya hidup. Stres, konsumsi kafein, dan merokok telah diidentifikasi sebagai faktor yang berhubungan dengan mastalgia.
3. Mastalgia ekstramammaria
Sementara pada mastalgia ekstramammaria, nyeri bisa timbul akibat beberapa pemicu berikut.
- Nyeri rujukan. Nyeri yang dirasakan di payudara tetapi berasal dari struktur di luar payudara, seperti dinding dada (misalnya costochondritis), otot, sendi, atau organ lain.
- Penyakit lain. Kondisi seperti penyakit kandung empedu, refluks gastroesofageal (GERD), atau penyakit jantung iskemik dapat menyebabkan nyeri yang dirujuk ke area payudara.
Diagnosis mastalgia
Diagnosis mastalgia memerlukan pemeriksaan menyeluruh yang mencakup riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan jika diperlukan pemeriksaan penunjang.
Tujuannya yaitu untuk menentukan jenis mastalgia dan memastikan penyebabnya.
Pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan gejala dengan menanyakan sifat nyeri (tumpul, tajam, terbakar), lokasi (satu atau kedua payudara), intensitas, durasi, dan frekuensi.
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, umumnya meliputi berikut ini.
- Inspeksi dan palpasi. Dokter akan memeriksa payudara untuk mendeteksi adanya benjolan, perubahan kulit, atau tanda infeksi.
- Pemeriksaan dinding dada. Untuk menyingkirkan nyeri yang berasal dari struktur di luar payudara, seperti costochondritis atau nyeri otot.
Untuk memastikan penyebabnya, pemeriksaan lanjutan juga akan dilakukan, di antaranya sebagai berikut.
- Pencatatan nyeri. Pasien mungkin diminta untuk mencatat intensitas dan waktu nyeri selama 1—2 bulan untuk menentukan pola siklik.
- Tes pencitraan. Jika ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik atau jika pasien berusia di atas 40 tahun, USG payudara dan mamografi dapat dilakukan untuk melihat lebih jelas gambaran payudara, seperti ada tidaknya benjolan di dalamnya.
- Biopsi. Jika ditemukan massa yang mencurigakan, prosedur ini mungkin diperlukan untuk menyingkirkan keganasan.
Jika dicurigai nyeri berasal dari luar payudara, pemeriksaan lebih lanjut terhadap sistem muskuloskeletal, kardiovaskular, atau gastrointestinal mungkin diperlukan.
Pengobatan mastalgia
Perawatan mastalgia bergantung pada jenis dan tingkat keparahan nyeri yang dialami. Berikut adalah beberapa pengobatan yang bisa dilakukan.
- Kompres hangat atau dingin. Mengaplikasikan kompres hangat atau dingin pada area yang nyeri dapat memberikan bantuan sementara, terutama untuk mengatasi nyeri payudara saat PMS atau terkait haid.
- Obat pereda nyeri. Bila Anda mengalami nyeri tipe nonsiklik, Anda dapat mengobatinya dengan obat pereda nyeri, seperti paracetamol. Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, atau menggunakan krim NSAID topikal juga dapat membantu meredakan nyeri.
- Obat-obatan. Untuk kasus nyeri yang parah atau tidak merespons metode lain, dokter mungkin meresepkan obat, seperti tamoxifen atau danazol. Namun, obat-obatan ini memiliki potensi efek samping dan biasanya dipertimbangkan jika metode lain tidak efektif.
Penting untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum memulai pengobatan apa pun untuk memastikan langkah yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
Pencegahan mastalgia
Mastalgia dapat dicegah dengan beberapa langkah sederhana, yaitu sebagai berikut.
- Gunakan bra yang tepat. Memakai bra yang sesuai dan memberikan dukungan yang baik dapat membantu mencegah mastalgia. Pertimbangkan juga untuk memakai bra olahraga terutama bila payudara Anda cukup sensitif.
- Kurangi kafein. Mengurangi atau menghindari konsumsi kafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda, dapat membantu mencegah nyeri payudara.
- Diet seimbang. Konsumsi makanan rendah lemak dan tambahkan suplemen multivitamin, terutama yang mengandung vitamin E dan magnesium.
- Hindari terapi hormon yang tidak diperlukan. Menghindari terapi hormon yang tidak diperlukan dapat membantu mencegah nyeri payudara.
- Kelola stres. Lakukanlah terapi relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan, untuk membantu mengurangi stres.
- Batasi penggunaan obat tertentu. Selalu berhati-hati ketika menggunakan obat pereda nyeri, termasuk paracetamol dan ibuprofen, sebab pemakaian jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit liver dan efek samping lainnya.
- Periksa payudara. Rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk mendeteksi masalah serius pada payudara, seperti kanker payudara.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko mengalami mastalgia.
Anda juga bisa menerapkan cara di atas untuk mencegah kondisi bertambah parah saat mengalami mastalgia.
Kesimpulan
- Mastalgia adalah istilah medis dari nyeri payudara. Kondisi ini dapat bersifat siklik, nonsiklik, dan ekstramammaria.
- Penyebabnya bervariasi, termasuk perubahan hormon, peradangan, atau faktor eksternal seperti stres dan penggunaan obat-obatan tertentu.
- Pengobatan mencakup penggunaan kompres dan obat pereda nyeri atau anti-inflamasi untuk kasus yang lebih parah.
- Meskipun biasanya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, konsultasi medis tetap penting untuk memastikan tidak ada kondisi serius yang mendasari rasa nyeri ini.
[embed-health-tool-ovulation]