Banyak wanita yang tak henti-henti mengkambinghitamkan haid untuk suatu alasan tertentu. Mood jelek sedikit, perut kram, atau tiba-tiba ngidam makan manis? Jawabannya “Pasti mau mens, nih!’ Beragam masalah haid juga sering diikuti dengan sederet pertanyaan apakah siklus Anda normal atau tidak. Nah daripada bingung, berikut tanda atau ciri menstruasi yang tidak normal dan perlu diperiksa dokter.
Berbagai masalah haid yang tidak bisa disepelekan
Masalah haid Anda dapat menandakan siklus menstruasi yang tidak normal jika:
1. Darah haid keluar sangat banyak
Darah haid biasanya cuma keluar banyak di 1-2 hari pertama mens. Setelahnya, volume darah akan makin menyusut tanda haid sebentar lagi mau selesai.
Namun jika darah malah terus-terusan keluar deras dan sangat banyak sampai hari terakhir haid? Kondisi ini disebut menorrhagia, dan dapat menandakan adanya masalah pada sistem reproduksi Anda. Wajar kalau masalah haid yang satu ini bikin banyak perempuan panik. Maka, Anda wajib memeriksakan diri ke dokter jika mengalaminya.
Dokter biasanya akan memeriksa gejala apa lagi yang Anda rasa selama haid. Misalnya, wajah memucat, tubuh terasa lemah, lelah, lesu, hingga rasa nyeri saat berhubungan seks atau sering buang air kecil.
Biasanya dokter juga akan memantau kadar zat besi Anda karena darah haid yang keluar cukup banyak.
2. Tiba-tiba keluar flek sebelum waktunya haid
Keluar bercak darah di luar waktu Anda biasanya haid tak selalu berarti masalah.
Terkadang penyebabnya karena Anda sedang mengonsumsi pil KB, atau bahkan menandakan Anda sedang hamil. Bercak darah tanda hamil disebut sebagai pendarahan implantasi).
Namun, bercak darah selain waktu haid mungkin saja menjadi pertanda dari masalah kesehatan yang serius.
Ingat saja bahwa jadwal haid yang normal umumnya terjadi setiap 21-35 hari. Di luar itu, mungkin ada yang tidak beres pada salah satu organ tubuh Anda. segera cari tahu penyebabnya.
3. Anda tidak pernah haid atau tiba-tiba tidak haid lagi
Remaja perempuan umumnya sudah mulai haid pertama kalinya pada usia 14 tahun. Mungkin Anda sedang bingung kenapa giliran Anda belum juga datang lewat dari usia tersebut.
Haid pertama (menarche) mungkin saja datang terlambat. Namun, kalau Anda sama sekali tidak pernah haid lewat dari masa puber ini bisa menandakan kondisi rahim yang tidak normal. Anda wajib periksakan ke dokter.
Berbeda kasusnya jika Anda sudah haid teratur tapi tiba-tiba haid Anda berhenti. Ini mungkin menandakan tanda kehamilan awal yang bisa dicek dengan test pack, atau bahkan masalah lain di organ reproduksi.
Jika Anda tidak hamil tapi juga tidak kunjung haid, jangan didiamkan apalagi sepelekan. Semakin cepat diperiksakan akan semakin cepat pula diketahui penyebabnya.
4. Haid terasa sangat menyakitkan
Pernah merasakan nyeri haid luar biasa di hari-hari pertama? Masalah haid yang satu ini memang cukup mengganggu mood dan aktivitas harian.
Penyebab utamanya adalah hormon prostaglandin yang diproduksi berlebihan selama haid. Prostaglandin adalah bahan kimia yang mengirimkan sinyal ke rahim bahwa sudah waktunya sel telur Anda lepas dari “sarangnya” (ovarium).
Haid memang sakit. Namun jika sampai membuat Anda tidak berdaya dan tak mampu bangkit beraktivitas, mungkin ada hal lain yang perlu dikhawatirkan.
Nyeri haid juga dikatakan tidak normal apabila sakitnya berlangsung melebihi 3 hari dan tidak mempan diobati dengan obat pereda nyeri.
5. Durasi haid terlalu pendek atau panjang
Haid yang normal biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Namun ketika haid Anda selesai hanya dalam 2 hari atau berlarut-larut lebih dari seminggu, Anda perlu memeriksakannya ke dokter.
Haid yang terlalu singkat dapat disebabkan oleh penggunaan alat KB hormon atau tanda-tanda mau menopause. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa ada masalah lain di tubuh yang mungkin belum ketahuan.
Demikian pula pada kasus haid yang terlalu lama dan bisa menjadi penanda masalah. Apalagi jika Anda mengalami haid sampai lebih dari 2 minggu dengan aliran darah yang terus deras.
6. Diare berat saat haid
Diare saat menstruasi bukanlah hal yang aneh. Pasalnya, kondisi ini sangatlah normal terjadi dan tidak menandakan penyakit serius. Namun, ketika intensitasnya tidak lagi normal sehingga mengganggu keseharian, segera periksakan diri ke dokter.
Penyebab masalah pada haid
Ada banyak sekali faktor yang membuat menstruasi menjadi tidak normal, di antaranya:
Menggunakan KB hormon
Alat kontrasepsi hormon seperti pil KB merupakan salah satu penyebab masalah haid yang tidak normal.
Pil KB mengandung kombinasi hormon estrogen dan progesteron buatan (progestin). Tambahan hormon dari pil tersebut dapat membuat kadar hormon alami dalam tubuh Anda menjadi tidak seimbang.
Kelebihan hormon dalam tubuh dapat mengacaukan siklus menstruasi jadi tidak normal. Ada yang mungkin haid dua kali sebulan atau malah tidak kunjung haid selama berbulan-bulan.
Stres
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical and Diagnostic Research menyebut stres bisa mengganggu siklus haid wanita.
Ketika Anda stres, bagian otak yang mengendalikan hormon untuk mengatur siklus haid menjadi terganggu. Akibatnya, siklus Anda menjadi berantakan.
Masalah haid yang tidak teratur seringkali ditandai dengan berbagai gejala menstruasi tidak normal lainnya.
Fibroid rahim
Polip atau fibroid rahim adalah pertumbuhan benjolan kecil jinak (non-kanker) di lapisan rahim. Meski jinak, tumor ini bisa menyebabkan perdarahan yang hebat dan rasa sakit selama haid.
Jika fibroid berukuran besar, kandung kemih atau dubur akan terasa seperti tertekan sehingga membuat tidak nyaman.
Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi saat jaringan endometrium yang seharusnya melapisi rahim justru tumbuh di bagian luarnya. Bahkan jaringan terkadang menempel pada ovarium, saluran tuba, atau di bagian lainnya.
Padahal endometrium adalah jaringan yang seharusnya ikut luruh bersama darah haid setiap bulannya. Ketika jaringan ini tumbuh di tempat yang tidak semestinya, gejala-gejala menyakitkan biasanya muncul.
Haid yang sangat sangat deras, kram, sakit yang hebat, hingga sakit saat bercinta menjadi ciri endometriosis.
Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul adalah infeksi bakteri yang menyerang sistem reproduksi wanita. Bakteri masuk dan menginfeksi vagina melalui kontak seksual.
Selain melalui kontak seksual, bakteri juga bisa masuk melalui persalinan, kuretase, atau aborsi. Bakteri yang sudah masuk lama-lama akan menyebar ke rahim dan saluran kelamin bagian atas.
Penyakit radang panggul biasanya ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur, nyeri panggul dan perut bagian bawah, demam, mual, hingga diare.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS adalah kondisi saat ovarium menghasilkan hormon androgen (hormon laki-laki) dalam jumlah yang cukup besar. Akibatnya, muncullah kantung-kantung kecil berisi cairan atau kista di ovarium.
Kondisi ini membuat wanita dengan PCOS tidak mengalami ovulasi atau melepaskan sel telurnya setiap bulan. Hal ini dipicu oleh ketidakseimbangan hormon yang membuat telur sulit untuk matang.
Orang dengan PCOS biasanya mengalami menstruasi yang tidak teratur, obesitas, jerawat, dan pertumbuhan rambut berlebih termasuk di wajah.
Berat badan menurun drastis
Faktanya, berat badan yang turun secara drastis tidak baik untuk kesehatan. Selain membuat Anda terlihat kurus, hal ini juga bisa membuat Anda tidak mengalami haid.
Pasalnya, tidak mengonsumsi kalori yang cukup bisa mengganggu produksi hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi. Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika memiliki indeks massa tubuh di bawah 18,5 agar masalah haid yang dialami bisa teratasi.
Obesitas
Tak hanya terlalu kurus yang membuat haid menjadi bermasalah. Terlalu gemuk juga bisa menyebabkan masalah yang sama. Ternyata kelebihan berat badan bisa berdampak pada kadar hormon dan insulin yang bisa mengganggu siklus haid.
Perimenopause
Perimenopause adalah masa transisi sebelum Anda memasuki usia menopause. Kondisi ini biasanya dimulai di usia 40-an tetapi bisa juga muncul lebih awal. Perubahan pada siklus haid menjadi salah satu tanda utama perimenopause.
Di masa 4 sampai 8 tahun sebelum menopause, kadar estrogen dalam tubuh biasanya akan naik turun. Hal ini membuat Anda mengalami haid yang kadang terlalu lama atau bahkan terlalu pendek. Selain perubahan pada siklus haid, perimenopause ditandai dengan berbagai gejala lainnya seperti:
- Hot flashes
- Berkeringat di malam hari
- Mood yang mudah berubah
- Vagina yang kering
Kelainan tiroid
Kelainan pada tiroid bisa memicu masalah haid. Baik hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) atau hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif) keduanya sama-sama membuat menstruasi menjadi tidak normal.
Ketika seseorang memiliki hipotiroidisme, haid biasanya menjadi lebih deras, lama, dan kram yang lebih terasa. Namun, jika tiroid terlalu aktif, haid cenderung lebih sebentar dan lebih sedikit.
Minum obat-obatan tertentu
Efek samping obat-obatan tertentu ternyata bisa mengacaukan siklus menstruasi Anda yang tadinya normal. Berikut daftar obat yang mengganggu siklus menstruasi normal:
- Obat pengencer darah
- Obat untuk tiroid
- Obat epilepsi
- Obat antidepresan
- Obat kemoterapi
- Obat dalam terapi penggantian hormon
- Aspirin
- Ibuprofen
Ketika Anda mengalami masalah haid saat minum satu dari sekian obat-obatan ini, diskusikan dengan dokter untuk dicari obat penggantinya.
Kapan harus pergi ke dokter?
Ketika Anda mengalami masalah haid seperti yang telah disebutkan, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Apalagi jika Anda sampai menghabiskan satu pembalut setiap satu atau dua jam setiap hari. Kondisi ini sudah tak lagi normal dan perlu diperiksakan untuk dicari tahu penyebabnya.
Dokter biasanya akan mencari tahu banyak hal tentang riwayat kesehatan Anda seperti:
- Kondisi kejiwaan saat ini
- Program diet yang sedang dijalani
- Riwayat seksual
- Intensitas berolahraga
- Berapa lama menstruasi biasanya berlangsung
- Seberapa banyak darah yang keluar dan seperti apa warna serta teksturnya
- Gejala yang dirasakan selama haid beberapa waktu terakhir
Setelah itu, untuk mendiagnosis penyebab masalah haid dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan termasuk tes panggul dan Pap smear. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan lain seperti:
- Tes darah
- Kultur vagina untuk mencari infeksi
- Ultrasonografi panggul untuk memeriksa fibroid uterus, polip, atau kista ovarium
- Biopsi endometrium, untuk mendiagnosis endometriosis, ketidakseimbangan hormon, atau sel kanker
[embed-health-tool-ovulation]