Manfaat donor darah sangat banyak, termasuk bisa membantu menyelamatkan nyawa orang lain yang membutuhkan. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak bisa melakukan donor darah. Lalu, bagaimana untuk wanita yang sedang haid? Apakah boleh melakukan donor darah saat haid? Ketahui jawabannya di sini.
Apakah boleh donor darah saat haid?
Ya, donor darah aman dan boleh dilakukan saat sedang haid asal sudah memenuhi syarat donor darah secara umum.
Menstruasi biasanya tidak memengaruhi apakah Anda boleh melakukan donor darah atau tidak.
Namun, sebelum melakukan donor darah ketika sedang menstruasi, Anda disarankan untuk mendapat waktu tidur yang cukup, setidaknya selama 6—8 jam.
Anda juga harus mendapat istirahat yang cukup setelah melakukan donor darah.
Meski demikian, hal ini juga bisa tergantung pada tempat Anda melakukan donor darah.
Ada beberapa tempat yang melarang Anda melakukan donor darah saat sedang menstruasi, meski kondisi kesehatan Anda dinilai sehat dan tidak ada gejala apa pun.
Donor darah baru boleh dilakukan setelah 3—5 hari dari hari terakhir Anda menstruasi.
Alasannya, komposisi di dalam darah mengalami perubahan selama masa haid.
Perubahan tersebut berupa penurunan bagian cairan plasma. Kondisi ini menyebabkan darah butuh waktu lebih lama untuk membeku, sehingga memengaruhi kualitas darah yang didonorkan.
Apa saja syarat donor darah saat haid?
Meski umumnya donor darah boleh dilakukan ketika sedang haid, Anda harus memenuhi syarat untuk bisa melakukannya dengan aman. Berikut syarat agar bisa donor darah saat menstruasi.
1. Lolos tes skrining hemoglobin
Menstruasi bisa membuat kadar hemoglobin di dalam darah menjadi lebih rendah.
Untuk itu, Anda perlu melakukan tes skrining hemoglobin terlebih dahulu sebelum donor darah saat sedang menstruasi.
Tes ini dilakukan untuk menghitung kadar hemoglobin di dalam darah. Anda umumnya boleh melakukan donor darah jika memiliki kadar hemoglobin yang normal.
Jika hasil tes menunjukkan kadar hemoglobin di dalam darah terlalu rendah, Anda akan diminta untuk menunda donor darah hingga kadar tersebut mencapai batas normal.
Kadar hemoglobin normal
2. Tidak mengalami nyeri atau kram akibat haid
Saat sedang haid, Anda mungkin akan mengalami nyeri atau kram.
Kondisi tersebut dapat dipicu oleh kontraksi otot rahim yang menghasilkan terlalu banyak prostaglandin, yaitu senyawa yang bisa menyebabkan nyeri dan peradangan.
Rasa nyeri dan kram haid bisa bertambah parah jika tubuh mengalami kondisi lain yang juga memicu senyawa prostaglandin, termasuk saat tubuh menjalani donor darah.
Maka dari itu, jika Anda mengalami nyeri atau kram akibat haid, Anda akan diminta untuk menunda donor darah hingga saat Anda selesai haid.
3. Tidak mengalami perdarahan yang berat
Jika mengalami perdarahan berat saat menstruasi, Anda tidak disarankan untuk melakukan donor darah.
Perdarahan berat saat haid berisiko menyebabkan penurunan kadar zat besi di dalam darah dan memicu terjadinya anemia.
Apabila tetap melakukan donor darah saat haid dalam kondisi perdarahan hebat, akibat yang terjadi yaitu kondisi tubuh Anda bisa menjadi terlalu lemas dan bahkan pusing.
4. Tidak sedang sakit
Secara umum, orang-orang yang memiliki kondisi tertentu tidak diperbolehkan untuk melakukan donor darah, tidak terkecuali jika Anda seorang wanita dan sedang menstruasi.
Kondisi tersebut meliputi gangguan pembekuan darah bawaan dan infeksi (seperti HIV, babesiosis, dan penyakit Chagas).
Anda juga tidak boleh melakukan donor darah jika sedang mengalami gejala, seperti demam, batuk berdahak, atau merasa tidak enak badan.