Donor darah sesuai golongan darah terbukti memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan. Sayangnya, manfaat donor darah mungkin jadi tidak berlaku lagi jika Anda terlalu sering melakukannya. Apa saja efek samping donor darah terlalu sering?
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Donor darah sesuai golongan darah terbukti memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan. Sayangnya, manfaat donor darah mungkin jadi tidak berlaku lagi jika Anda terlalu sering melakukannya. Apa saja efek samping donor darah terlalu sering?
Kehabisan darah bukanlah efek samping donor darah yang perlu Anda takutkan sebab sel darah merah memiliki kemampuan memperbanyak diri yang luar biasa. Setiap detik ada jutaan sel darah merah yang hilang atau mati dan langsung tergantikan dengan yang baru. Meski begitu, terlalu sering donor darah juga tak baik untuk kesehatan Anda.
Terlalu sering donor dapat membuat Anda berisiko kekurangan zat besi. Pasalnya, meski sel darah merah bisa cepat tergantikan dengan yang baru, tidak demikian dengan sediaan zat besi dalam tubuh.
Kekurangan zat besi merupakan dampak negatif dari donor darah. Kondisi tersebut dapat membuat seseorang merasakan gejala, seperti:
Gejala-gejala di atas bahkan dapat mengarah ke penurunan hemoglobin dan risiko anemia. Jika kondisi ini dibiarkan terus tanpa pengobatan, bisa berujung pada anemia defisiensi besi.
Sayangnya, efek samping donor darah ini terkadang jarang disadari. Kebanyakan orang menganggap bahwa anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh Anda kekurangan darah, kurang makan makanan yang mengandung zat besi, atau justru karena memiliki riwayat penyakit gangguan pencernaan. Padahal, donor darah terlalu sering juga bisa memicu terjadinya kondisi tersebut.
Inilah sebabnya penting untuk memerhatikan frekuensi donor darah yang akan Anda lakukan. Jangan lupa memperhatikan kondisi kesehatan Anda sebelum dan setelah donor darah. Jangan sampai donor darah justru membuat kesehatan Anda memburuk.
Anda perlu mengonsumsi sumber zat besi agar terhindar dari efek samping dari donor darah sesuai golongan darah. Berikut ini adalah sumber zat besi yang baik untuk tubuh Anda:
Selain itu, dikutip dari Mayo Clinic, Anda perlu melakukan langkah-langkah di bawah ini agar terhindar dari efek samping melakukan donor darah:
Segera hubungi petugas kesehatan yang menangani Anda jika Anda lupa memberi tahu soal kondisi kesehatan Anda atau jika Anda mengalami masalah setelah melakukan donor.
Rata-rata orang boleh melakukan donor darah setiap 3-4 bulan sekali dan maksimal 5 kali dalam 2 tahun. Palang Merah Indonesia (PMI) juga setuju dan mengatakan bahwa donor darah sebaiknya dilakukan rutin minimal tiga bulan sekali.
Tiga bulan adalah waktu yang cukup untuk seorang pendonor memproduksi sel-sel darah merah yang baru. Jadi setiap orang dapat melakukan donor darah setidaknya 4-5 kali dalam satu tahun untuk menghindari efek buruknya.
Meski begitu, tak semua orang bisa donor darah sesering yang dianjurkan. Pasalnya, seberapa sering seseorang boleh donor darah tergantung pada kondisi kesehatannya secara menyeluruh pada saat donor. Anda boleh menyumbangkan darah hanya jika memenuhi syarat-syarat donor darah yang telah ditentukan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar