1. Iritasi
Penggunaan produk, seperti sabun untuk area vagina, dapat menjadi penyebab keputihan berlebihan akibat iritasi.
Ini karena kandungan detergen pada sabun dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina, sehingga meningkatkan risiko terjadinya iritasi dan infeksi.
Alhasil, tubuh akan mengeluarkan cairan vagina atau keputihan berlebih sebagai respons pertahanan tubuh terhadap bahan kimia yang mengganggu.
Selain sabun khusus vagina, penggunaan produk wanita seperti pembalut atau pantyliner juga dapat menyebabkan vagina mengalami iritasi.
2. Infeksi jamur vagina
Penyebab yang paling umum terjadinya keputihan berlebih adalah infeksi jamur vagina yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans yang tidak normal.
Ini dapat mengakibatkan tekstur keputihan menjadi kental dan berwarna putih. Selain itu, infeksi jamur juga dapat menyebabkan vagina terasa gatal dan bengkak.
3. Infeksi bakteri
Infeksi bakteri vaginosis terjadi ketika terlalu banyak bakteri pada vagina. Hal ini biasanya terjadi akibat aktivitas seks yang tidak aman, seperti memiliki lebih dari satu pasangan atau tidak menggunakan kondom.
Bakteri vaginosis dapat membuat penderitanya mengeluarkan keputihan berwarna abu-abu atau putih dengan vagina bau amis dan busuk.
4. Perubahan hormonal
Penyebab keputihan berlebihan yang selanjutnya adalah perubahan hormonal, terutama selama siklus menstruasi, kehamilan atau menyusui, dan menopause.
Hal ini terjadi karena keputihan dapat melindungi tubuh dari infeksi. Adapun hal ini merupakan penyebab yang umum dan normal terjadi.
5. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah penyakit infeksi menular seksual yang terjadi akibat melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar