Ada beberapa jenis gangguan pendengaran yang bisa terjadi di berbagai usia. Bukan hanya pada lansia, orang yang berusia muda juga bisa mengalami gangguan pendengaran. Bahkan beberapa orang mungkin mengalaminya sejak kecil. Untuk mengetahui tipe-tipe gangguan pendengaran lebih lanjut, simak artikel berikut ini, ya!
Jenis gangguan pendengaran yang perlu Anda ketahui
Agar Anda bisa mendengar, perlu kerjasama yang baik antara telinga dan saraf pendengaran yang terhubung ke otak.
Anatomi telinga itu sendiri terdiri dari bagian luar, tengah, dan dalam.
Di samping, ada proses yang diperlukan mulai dari mengumpulkan suara, mengubah suara menjadi getaran, lalu dihantarkan berupa sinyal-sinyal ke otak.
Masalah pada salah satu bagian tersebut dapat mengganggu pendengaran Anda.
Melansir dari CDC, secara umum ada empat jenis gangguan pendengaran yaitu sebagai berikut.
1. Gangguan pendengaran konduktif
Gangguan pendengaran ini biasanya terjadi ketika getaran suara tidak dapat masuk ke dalam bagian telinga dalam.
Kondisi ini bisa diakibatkan adanya masalah pada bagian ossicles (stapes, malleus, dan incus) atau bagian telinga lainnya yang menghambat aliran suara mencapai koklea.
Masalah gendang telinga yang tidak bisa menggetarkan gelombang suara dengan benar juga bisa jadi penyebab tuli konduktif ini.
Ada beberapa kondisi yang berpotensi menyebabkan jenis gangguan pendengaran konduktif, antara lain.
- Kotoran telinga yang menumpuk dan menghalangi perambatan suara.
- Infeksi pada telinga bagian luar yang disebabkan oleh air yang masuk ke dalam telinga.
- Telinga tersumbat oleh benda asing seperti kapas cotton buds dan sebagainya.
- Ada cairan di telinga bagian tengah akibat flu, alergi, infeksi, atau penyakit lainnya yang menyebabkan masalah pada tabung eustachius.
- Cacat lahir yang menyebabkan saluran telinga tidak terbentuk sempurna yang disebut atresia.
- Otosklerosis yaitu pertumbuhan bentuk tulang yang tidak normal di bagian tengah telinga sehingga membuat telinga tidak berfungsi dengan baik.
- Pertumbuhan tumor jinak pada telinga bagian tengah (kolesteatoma) yang lebih dari satu sehingga menghambat pendengaran.
Pengobatan gangguan pendengaran konduktif perlu disesuaikan dengan penyebabnya, misalnya dengan pembersihan telinga, obat-obatan, atau tindakan operasi.
2. Gangguan pendengaran sensorineural
Ini merupakan jenis gangguan pendengaran yang paling umum terjadi.
Jika Anda memiliki kondisi ini, suara jadi sulit untuk didengar dan tidak jelas.
Ini terjadi karena komponen-komponen pada bagian telinga dalam tidak berfungsi dengan baik seperti koklea, silia (rambut kecil di dalam telinga), atau pada saraf pendengaran.
Akibatnya, gelombang suara yang diterima tidak dapat dikirimkan sinyalnya menuju otak.
Jenis gangguan pendengaran sensorineural biasanya disebabkan oleh berbagai kondisi dan masalah medis berikut ini.
- Presbikusis yaitu faktor penuaan yang membuat kemampuan telinga untuk mendengar semakin menurun.
- Mendengar suara keras dalam waktu yang lama dan sering seperti suara musik yang keras, bunyi mesin, dan lainnya.
- Penyakit autoimun yang menyerang telinga bagian dalam yang memengaruhi kesehatan telinga dan pendengaran.
- Penyakit Meniere yang menyebabkan kehilangan pendengaran disertai gejala lainnya, seperti vertigo dan tinnitus.
- Perubahan tekanan udara mendadak misalnya saat terjun payung atau menaiki pesawat terbang.
- Neuroma akustik yaitu tumor nonkanker yang memengaruhi pengiriman sinyal suara dari saraf pendengaran menuju otak.
- Konsumsi obat-obatan tertentu yang memengaruhi pendengaran.
Jenis gangguan pendengaran ini dapat ditangani dengan pemakaian alat bantu dengar yang bertujuan untuk memperkuat suara.
Meski begitu, alat tersebut mungkin tidak bisa membantu memperjelas ucapan seseorang.
Di samping alat bantu dengar, pemasangan implan koklea juga bisa membantu pendengaran orang dengan kondisi ini.