Mirip dengan apa yang terjadi pada pria, aliran darah yang makin deras dalam tubuh wanita membuat vagina membengkak dan melebar, juga mulai “basah’. Klitoris juga akan membengkak di fase ini, seperti penis. Selain itu, payudara Anda menjadi lebih penuh dan bengkak.
Di saat yang sama, otak Anda berdua akan dibanjiri oleh hormon dopamin dan oksitosin. Dopamin, yang dilepaskan pertama kali, memicu motivasi untuk mencapai orgasme. Oksitosin yang datang selanjutnya membuat Anda merasa lebih ingin kelonan.
Fase 2: plateau (masa stabil)
Jika rangsangan masih terus berlanjut tanpa ada gangguan, Anda akan memasuki fase plateau. Di fase plateau, gairah yang Anda rasakan akan semakin memuncak dan terasa paling kuat. Biasanya pada fase ini Anda melakukan penetrasi, seks oral, atau aktivitas seksual lainnya yang cukup intens.
Yang terjadi pada tubuh pria di fase ini:
Testis mulai membesar dan tertarik ke arah tubuh. Penis ereksi sepenuhnya karena menerima aliran darah yang lebih banyak. Aliran darah yang meningkat di fase ini juga membuat kulit menjadi berwarna kemerahan, terutama muncul di perut, dada, bahu, leher, dan wajah yang seperti tersipu malu.
Napas semakin memburu dan detak jantung makin cepat. Otot paha, pinggul, tangan, dan pantat akan menegang. Semua reaksi ini timbul untuk menyambut orgasme.
Yang terjadi pada tubuh wanita di fase ini:
Pada fase ini, bibir vagina akan mengencang dan menyempit karena jaringan dinding vagina dipenuhi oleh darah. Hal ini pula yang membuat labia minora (bibir bagian dalam) berubah warna, meski agak sulit untuk dilihat. Bagi wanita yang belum pernah memiliki anak, bibir berubah dari merah muda menjadi merah cerah. Pada wanita yang sudah punya anak, warna berubah dari merah cerah ke ungu tua. Klitoris Anda juga menjadi sangat sensitif, bahkan mungkin terasa sakit jika disentuh.
Sama seperti pria, napas dan detak jantung wanita juga akan semakin cepat di fase ini. Diikuti oleh otot-otot paha, pinggul, lengan, dan pantang yang menegang untuk mempersiapkan tubuh mencapai orgasme.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar