Ketika membicarakan seputar seks aman, hal yang paling pertama terlintas adalah mengenai penggunaan kondom. Meski memang bisa mencegah risiko penularan penyakit dan kehamilan yang tidak diinginkan, cara berhubungan intim yang aman tidak hanya terbatas pada pemakaian kondom.
Ada banyak pertimbangan serta hal lainnya yang perlu Anda persiapkan, baik secara fisik dan mental, untuk melakukan seks yang aman. Yuk, baca terus untuk cari tahu seperti apa prinsip seks aman yang sebenarnya!
Apa pentingnya mengetahui cara aman berhubungan intim?
Seks aman adalah segala bentuk aktivitas seksual yang dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk melindungi diri dan pasangan dari risiko penyakit menular seksual.
Semua bentuk kontak seksual membawa risikonya tersendiri, termasuk berciuman sekalipun.
Ya, meski sering kali dianggap sebagai aktivitas intim yang tidak berisiko, ciuman bibir bisa menjadi perantara penyebaran penyakit lewat pertukaran air liur Anda dan pasangan.
Untuk itulah, setiap orang wajib memahami cara berhubungan intim yang aman. Hubungan intim yang berisiko bisa menimbulkan berbagai penyakit, seperti:
- klamidia,
- gonore,
- sifilis,
- HIV, dan
- trikomoniasis.
Sementara itu, hubungan seks dikatakan tidak aman atau berisiko apabila Anda dan pasangan terlibat dalam aktivitas seksual tanpa tindakan pencegahan apapun, terutama tidak memakai kondom.
Sederhananya, prinsip seks aman adalah strategi yang bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak buruk dari segala jenis aktivitas seksual.
Prinsip seks aman juga dapat mencakup perlindungan diri dari kehamilan yang tidak direncanakan.
Bagaimana cara agar berhubungan intim tetap aman?
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk melakukan hubungan seks yang aman, berikut rinciannya:
1. Pastikan pasangan Anda ingin berhubungan seks
Komunikasi adalah kunci menjalani hubungan seksual yang sehat dan bahagia. Salah satunya bentuk komunikasi dalam seks yakni memberi dan mendapatkan persetujuan satu sama lain.
Banyak yang berpendapat bahwa persetujuan di sini berarti “suka sama suka’. Namun, definisi ini dirasa masih kurang tepat.
Pasalnya, meski Anda dan pasangan memang “suka sama suka’, tetapi belum tentu Anda berdua ingin terlibat dalam aktivitas seksual tertentu di satu waktu itu.
Persetujuan adalah perjanjian yang disepakati antara semua pihak dalam keadaan sadar untuk terlibat pada aktivitas seksual.
Persetujuan ini sebaiknya ada di setiap kesempatan atau setiap kali Anda dan pasangan berhubungan seks.
Memberikan persetujuan untuk satu aktivitas di satu waktu tidak menjamin hal ini juga berlaku di sesi bercinta selanjutnya atau kontak seksual berulang.
Ambil contohnya, setuju untuk berciuman tidak berarti otomatis pasangan memberi izin Anda untuk membuka pakaiannya.
Sama sama setuju untuk berhubungan seks malam ini juga tidak menjadi garansi pasangan bersedia berhubungan seks di hari esok dan seterusnya.
Konfirmasi merupakan cara paling utama dan sangat penting jika Anda ingin memiliki pengalaman berhubungan intim yang baik serta aman.
Bila salah satu pihak sedang tidak mood (suasana hati kurang baik) atau memang tidak ingin berhubungan seks, sebaiknya jangan memaksa.
Ini tidak hanya akan memancing cekcok di antara Anda berdua, tetapi seks yang didasari paksaan, ancaman, atau tanpa persetujuan dapat membuat Anda berurusan dengan hukum.
Ingatlah bahwa “tidak” adalah “tidak”. Jadi, tidak ada cara lain untuk melanggarnya.
Persetujuan pun tidak harus verbal. Anda dapat membatalkan persetujuan kapan pun setiap kali melakukan aktivitas seksual jika Anda merasa tidak nyaman.
2. Gunakan kondom
Kondom adalah salah satu cara yang wajib dilakukan sebagai bentuk berhubungan intim yang aman.
Kondom bisa dibilang sebagai salah satu cara efektif untuk melindungi Anda dari penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan (jika ini juga menjadi kekhawatiran Anda).
Jika pasangan tampak kurang setuju, coba bicarakan kembali tentang risiko seks tanpa kondom yang bisa Anda berdua hadapi.
Jaminan seks aman dengan kondom pun juga dipengaruhi oleh bagaimana Anda memakainya. Menurut situs NHS, kondom mampu menjamin pencegahan kehamilan hingga 98 persen.
Namun, cara pakai kondom yang salah dapat merobek bahannya sehingga risiko kehamilan dan penularan penyakit pun bisa tetap mengintai Anda.
Anda bisa mengakalinya dengan memilih bahan kondom yang tepat, mengetahui cara pemakaiannya dengan benar, serta menggunakan pelumas tambahan untuk mencegah kondom bocor.
3. Batasi seks hanya dengan satu orang dalam satu waktu
Cara berhubungan intim paling aman lainnya adalah dengan tidak bergonta-ganti pasangan seks di satu waktu.
Jika Anda dan pasangan sudah berkomitmen untuk menjalani hubungan asmara yang eksklusif, batasi segala aktivitas seksual hanya antara Anda berdua.
Semakin sering Anda bergonta-ganti pasangan seks, apalagi terlibat dengan banyak aktivitas seks berbeda dengan beberapa orang dalam waktu yang berdekatan, semakin tinggi risiko Anda untuk tertular penyakit menular seksual.
Pasalnya, cinta satu malam dengan orang asing erat kaitannya dengan hubungan seks tanpa kondom yang sangat berpotensi menjadi gerbang penyebaran sejumlah penyakit menular.
Pada dasarnya, Anda berdua tidak tahu menahu soal detil kondisi kesehatan satu sama lain.
Bukan hanya status kesehatan, bahkan nama lengkap, alamat, dan pekerjaan saja mungkin tak pernah menjadi topik obrolan.
Jika Anda sudah mantap memutuskan hanya berhubungan seks dengan satu pasangan saat ini, bahkan yang resmi terikat perkawinan sekalipun, Anda juga tetap perlu mengetahui riwayat aktivitas seksualnya yang dulu.
Cek riwayat kesehatan dan aktivitas seksual juga penting setiap kali Anda memulai hubungan dengan orang yang baru.
4. Jaga kebersihan organ intim setelah seks
Cara lain yang tak kalah penting untuk berhubungan intim dengan aman adalah menjaga kebersihan alat kelamin Anda.
Tak perlu langsung mandi, Anda cukup cuci dan bersihkan dulu organ intim sehabis berhubungan seks.
Membersihkan penis dan vagina setelah berhubungan intim berguna untuk mencegah infeksi bakteri atau ragi.
Pasalnya, penis dan vagina mungkin terpapar berbagai jenis kuman, bakteri, dan kotoran dari berbagai hal ketika bercinta, misalnya tangan, pelumas, mainan seks (sex toys), dan mulut.
Namun, hindari pakai sabun antibakteri atau cairan pembersih kewanitaan (douching) untuk membersihkan vagina.
Bahan kimia dari pembersih tersebut justru berisiko mengacaukan keseimbangan tingkat pH di area intim Anda.
Hal ini yang berisiko meningkatkan risiko infeksi atau iritasi. Sebaiknya, cukup basuh alat vital Anda dengan air bersih dan ganti celana dalam dengan yang baru (jika ada).
Selain itu, penting untuk langsung pergi ke kamar mandi dan buang air kecil setelah seks.
Hal ini bisa menjadi salah satu cara utama mencegah penyakit infeksi saluran kencing pada wanita.
5. Bersihkan sex toys setelah digunakan
Mainan seks alias sex toys sering kali digunakan untuk menambah kenikmatan hubungan di ranjang atau dipakai untuk masturbasi.
Agar Anda terhindar dari penyakit yang berbahaya, pastikan Anda rutin membersihkan sex toys setelah digunakan.
Hal ini juga berlaku meskipun Anda menggunakan mainan tersebut untuk diri sendiri. Hindari juga berbagi sex toys dengan orang lain.
Menggunakan sex toys yang sama dengan orang lain dapat memperbesar peluang Anda untuk tertular penyakit.
6. Cek sendiri tubuh Anda
Cara lain yang tidak boleh Anda lewatkan untuk berhubungan intim dengan aman adalah memahami kondisi tubuh sendiri.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hubungan seks tanpa kondom bisa meningkatkan risiko Anda tertular penyakit kelamin.
Sayangnya, banyak jenis penyakit seks menular yang tidak menunjukkan gejala apapun hingga bertahun-tahun.
Meski begitu, ada tanda-tanda awal yang bisa Anda jadikan pertanda bahwa mungkin ada sesuatu yang tidak normal dengan tubuh Anda, yaitu:
- Penis atau vagina yang berdarah tanpa sebab
- Rasa sakit/panas saat buang air kecil
- Rasa sakit saat berhubungan seks
- Ruam dan luka pada kulit (termasuk di area genital)
Bagi wanita, gejala-gejala lain yang harus diperhatikan termasuk cairan keputihan yang beda dari biasanya dan vagina yang terasa gatal atau nyeri.
Cairan keputihan yang tidak normal misalnya, warnanya keruh, kehijauan, lebih putih susu, atau merah muda/berdarah, serta berbau amis tajam atau busuk.
Perhatikan setiap perubahan pada tubuh Anda setelah berhubungan seks (dengan atau tanpa kondom) dan konsultasikan ke dokter jika Anda menemukan tanda dan gejala apapun yang mencurigakan.
7. Jalani tes kelamin
Lakukan pap smear jika Anda sudah berusia di atas 21 tahun dan aktif secara seksual (sudah pernah berhubungan seks penetrasi).
Cara ini efektif sebagai langkah pencegahan dari penyakit menular seksual sehingga Anda bisa senantiasa berhubungan intim dengan aman.
Selain itu, Anda bisa melakukan tes penyakit kelamin secara berkala untuk mengecek status kesehatan reproduksi Anda.
Pada intinya, mempelajari cara-cara aman berhubungan intim melatih Anda untuk menjadi lebih bijak dalam berhubungan seksual.
Prinsip ini juga sebaiknya sudah mulai diajarkan para orangtua untuk anak-anaknya sebagai bagian dari edukasi seks sejak dini.
[embed-health-tool-ovulation]