Selain manfaat berhubungan badan, badan biasanya akan mengalami berbagai perubahan setelah melakukannya. Meski di awal terasa agak aneh, reaksi tubuh tersebut merupakan hal wajar yang nantinya membuat Anda terbiasa seiring dengan berjalannya waktu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Selain manfaat berhubungan badan, badan biasanya akan mengalami berbagai perubahan setelah melakukannya. Meski di awal terasa agak aneh, reaksi tubuh tersebut merupakan hal wajar yang nantinya membuat Anda terbiasa seiring dengan berjalannya waktu.
Lantas, apa saja kemungkinan perubahan badan setelah berhubungan intim? Kupas tuntas dalam ulasan berikut ini, yuk!
Sebelum mengenal lebih lanjut soal perubahan bentuk badan setelah berhubungan intim, sebaiknya pahami dulu tentang siklus respons seksual manusia.
Pada dasarnya, siklus respons seksual seseorang dibagi menjadi empat fase, yaitu sebagai berikut.
Sebelum memutuskan untuk melakukan hubungan intim, Anda perlu memahami berbagai efek perubahan badan yang bisa terjadi setelah aktivitas tersebut dilakukan.
Namun, perlu diketahui bahwa sedikit perubahan pada badan setelah berhubungan merupakan hal wajar yang menandai bahwa Anda telah aktif secara seksual.
Penting untuk dipahami terlebih dulu bahwa berhubungan intim sebenarnya tidak bisa menyebabkan perubahan bentuk ataupun ukuran badan seseorang.
Menurut Planned Parenthood, pertumbuhan badan dan aktivitas seksual tidak memiliki keterkaitan apapun.
Perubahan pada badan yang terjadi ketika Anda aktif berhubungan badan mungkin tidak disebabkan oleh hubungan intim itu sendiri, tetapi hanya kebetulan.
Oleh karena itu, perlu diingat bahwa perubahan fisik saat dan setelah berhubungan intim yang akan disebutkan di bawah bukan bersifat permanen.
Perubahan badan yang terjadi pada dua fase awal di siklus respons seksual yang sudah disebutkan sebelumnya mungkin dapat bertahan hingga berjam-jam.
Namun, ketika Anda telah mengalami klimaks dan mencapai fase akhir, badan secara perlahan akan kembali ke bentuk dan ukuran semula.
Nah, berikut beberapa perubahan bentuk badan yang mungkin terjadi setelah berhubungan seksual dan masing-masing penjelasannya.
Saat berhubungan seksual, Miss V bereaksi dengan cara membengkak atau menebal. Perubahan warna pada Miss V juga akan terjadi ketika penetrasi dilakukan.
Perubahan bentuk tubuh pada area genital wanita itu mungkin bertahan beberapa saat setelah berhubungan intim.
Ketika nantinya Anda telah melalui fase orgasme, Miss V akan kembali ke ukuran dan warna semula.
Jika Anda perhatikan, setelah berhubungan seksual beberapa kali, mungkin Miss V terasa kendur.
Tak perlu khawatir, hal ini normal terjadi karena selaput dara yang menutupi lubang vagina telah hilang.
Selain reaksi pada Miss V, perubahan fisik yang mungkin terjadi setelah Anda berhubungan intim adalah payudara terasa membesar.
Ini terjadi karena aliran darah ke payudara meningkat ketika Anda sedang bercinta. Meskipun begitu, berhubungan intim tidak dapat mengubah bentuk atau ukuran payudara Anda.
Biasanya, payudara bisa terasa lebih kencang dan besar saat Anda sedang hamil dan menyusui. Efek hormon kehamilan dan menyusui yang berpengaruh pada ukuran payudara.
Puting Anda juga bisa menjadi tegang karena adanya rangsangan.
Seperti yang telah disebutkan, aliran darah ke payudara akan meningkat ketika Anda bergairah sehingga puting ikut tegang.
Selain itu, puting menjadi lebih sensitif ketika disentuh. Ini yang menyebabkan hasrat Anda semakin menggebu ketika puting payudara mendapat stimulasi.
Ketika hasrat Anda untuk berhubungan seksual menggebu, perubahan badan bisa terjadi di area Miss V, tepatnya di bagian klitoris dan labia.
Cleveland Clinic menyebutkan bahwa aliran darah ke alat kelamin dapat meningkat selama fase awal berhubungan seksual. Akibatnya, klitoris dan labia minora wanita (bibir bagian dalam) akan melebar atau membengkak.
Selain itu, klitoris menjadi amat sensitif hingga mungkin terasa sakit saat disentuh. Perubahan badan ini dapat bertahan selama beberapa jam setelah berhubungan intim.
Namun, ukuran kedua area genital wanita itu akan kembali seperti semula saat Anda tidak sedang berhubungan seksual atau tidak terangsang.
Terkadang, Miss V mungkin akan terasa nyeri setelah Anda melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Pada kasus ini, penting untuk mengenali bagian apa pada Miss V yang menimbulkan rasa nyeri. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah mendeteksi penyebabnya dan mengetahui apakah pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan.
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan nyeri pada miss V sehingga menyebabkan perubahan badan setelah berhubungan intim.
Menurut Sleep Foundation, berhubungan intim bisa meningkatkan kualitas tidur.
Setelah mencapai klimaks, tubuh akan melepaskan hormon, seperti oksitosin dan prolaktin. Hormon tersebut diketahui bisa meningkatkan perasaan senang dan tenang.
Bercinta juga menurunkan kadar hormon kortisol yang bisa memicu stres.
Oleh karena itu, peneilitian menunjukan bahwa perubahan hormon etelah berhubungan badan bisa menyebabkan kantuk, sehingga Anda pun bisa tidur dengan lebih mudah.
Pada beberapa kasus, kram perut dapat terjadi selama atau setelah bercinta.
Selama berhubungan intim, klimaks bisa memicu terjadinya kontraksi dan menyebabkan kram perut.
Meski dapat terjadi pada siapa saja, kram perut saat bercinta diketahui lebih rentan dialami oleh wanita yang baru saja memasang alat kontrasepsi dalam rahim atau intraurine device (IUD).
Pada ibu hamil, kram perut juga sering kali terjadi setelah berhubungan badan. Kram umumnya dialami saat usia kehamilan memasuki trimester 3.
Kram perut setelah bercinta bukan merupakan kondisi yang serius, umumnya bisa diredakan dengan menenangkan diri dan minum obat-obatan yang dijual bebas.
Selain nyeri, rasa gatal juga bisa timbul pada alat kelamin setelah berhubungan intim. Jika gatal hanya terjadi sesekali, hal ini biasanya bukan kondisi yang serius.
Namun, jika gatal terus terjadi, atau disertai gejala lain, seperti keputihan, Anda harus waspada dan perlu melakukan pemeriksaan ke dokter.
Pasalnya, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan genital gatal setelah bercinta, di antaranya sebagai berikut.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar