Dalam pandangan masyarakat, masturbasi sering dianggap tabu. Padahal, pada kenyataannya, banyak pria maupun wanita cukup aktif melakukan aktivitas seksual ini. Untuk mengetahui lebih banyak tentang masturbasi, simak informasinya berikut ini.
Apa itu masturbasi?
Masturbasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang guna mendapatkan stimulasi atau rangsangan seksual dengan cara menyentuh area sensitif atau organ intimnya sendiri.
Aktivitas seksual yang dikenal pula sebagai onani pada pria ini biasanya juga dilakukan sampai mencapai puncak kenikmatan seksual atau orgasme yang ditandai dengan ejakulasi.
Pada umumnya, aktivitas ini dilakukan seorang diri. Namun, seseorang juga bisa bermasturbasi dengan pasangan seksualnya.
Masturbasi bersama orang lain berarti Anda dan pasangan merangsang area sensitifnya sendiri secara berbarengan. Ini bisa juga dengan memberikan rangsangan satu sama lain.
Adapun tidak ada satu cara melakukan onani atau masturbasi yang pasti. Setiap orang mungkin akan merasakan rangsangan seksual yang berbeda pada tubuhnya.
Wanita akan memberikan rangsangan seksual pada payudara, klitoris, vagina, maupun bagian tertentu dalam liang vagina yang disebut G-spot.
Sementara pria akan melakukan masturbasi dengan merangsang penis maupun buah zakarnya. Beberapa orang bisa melakukannya sambil menonton pornografi atau imajinasi erotis.
Siapa saja yang melakukan masturbasi?
Pria dan wanita sama-sama bisa melakukan masturbasi. Studi dalam Archives Of Pediatrics & Adolescent Medicine mencatat 73,8% pria dan 48,1% wanita pernah bermasturbasi.
Fakta lainnya menunjukkan, sekitar 62,6% pria sudah melakukan masturbasi sejak umur 14 tahun, sedangkan 80% wanita mencoba melakukan aktivitas seksual ini sejak umur 17 tahun.
Meski hal ini biasanya mulai dibicarakan saat remaja, sebenarnya anak-anak usia 6 tahun pun sudah mulai mempelajari organ intim, tetapi belum memahaminya.
Jika Anda mendapati anak masturbasi, sebaiknya jangan menghukum anak hingga membuatnya malu.
Coba untuk mengajak anak berdiskusi mengenai alasan mereka melakukan hal tersebut dan berikan edukasi seks untuk anak.
Fakta masturbasi pada lansia
Alasan dan manfaat masturbasi menurut penelitian ilmiah
Ada berbagai alasan seseorang bermasturbasi, yang paling sering ditemui ialah untuk mendapatkan kepuasan seksual dari aktivitas tunggal tersebut.
Beberapa orang melakukannya untuk meluapkan gairah seksual, misalnya karena tak memiliki pasangan seksual maupun sedang tidak bisa bercinta bersama pasangannya.
Di sisi lain, ada pula para pasangan yang telah menikah dan tetap melakukannya. Hal ini umumnya bertujuan untuk mencegah kehamilan.
Masturbasi juga dilakukan untuk mengenali tubuh sendiri. Ini biasa dilakukan anak-anak yang baru membangun kesadaran tentang sensasi yang dihasilkan tiap bagian tubuh.
Selain alasan tersebut, sebagian orang mungkin melakukan aktivitas ini untuk memperoleh manfaat masturbasi lainnya seperti berikut ini.
- Melepaskan hormon endorfin dan oksitosin yang membantu memperbaiki suasana hati.
- Menurunkan tekanan darah dan hormon stres (kortisol) dalam tubuh sehingga bisa menghilangkan stres, depresi, dan kecemasan.
- Membantu untuk lebih mudah terlelap dan tidur lebih nyenyak.
- Mencegah ejakulasi dini dan mengurangi risiko kanker prostat pada pria.
- Mengurangi nyeri haid saat menstruasi pada wanita.
Risiko dan efek samping masturbasi untuk kesehatan
Dokter dan ahli kesehatan sepakat bahwa bermasturbasi tidak membahayakan atau memberikan efek samping tertentu bagi tubuh Anda.
Meski begitu, faktanya masturbasi tetap berisiko bila dilakukan dengan kasar. Kegiatan ini bisa memicu iritasi atau infeksi kulit, bahkan cedera hingga patah penis bila tekniknya kurang aman.
Meremas batang penis saat ejakulasi juga berbahaya. Hal ini berisiko menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah penis serta memicu masuknya air mani ke kandung kemih.
Perhatikan pula bila Anda bermasturbasi dengan pasangan. Pertukaran cairan tubuh lewat saling menyentuh alat kelamin atau meminjam mainan seks berisiko menularkan penyakit kelamin.
Oleh sebab itu, selalu pertimbangkan kebersihan diri dan keamanan saat melakukan hal ini agar tidak membahayakan diri sendiri maupun pasangan Anda.
Apakah melakukan masturbasi itu wajar?
Masturbasi masih dianggap sesuatu yang tabu. Sebagian orang menganggap hal ini sebagai kelainan, keputusasaan, atau ketidakmampuan untuk mengendalikan hasrat seksual.
Pada kenyataannya, masturbasi adalah hal yang wajar dan normal bagi pria atau wanita. Fakta ilmiah pun menyebutkan, hal ini bisa menjadi aktivitas seksual yang sama positifnya seperti berhubungan intim.
Tak hanya wajar bagi yang menjomlo, Anda juga normal bila masturbasi setelah menikah.
Tidak ada batasan bermasturbasi yang normal. Anda bisa saja menemukan pria atau wanita yang melakukan aktivitas ini lebih banyak atau sedikit dari yang dilakukan.
Jika Anda beberapa kali bermasturbasi dalam sehari dan hidup tetap sehat dan menyenangkan, jumlah tersebut tidak berlebihan. Namun, lain halnya bila Anda mulai merasa “ketergantungan”.
Tanda-tanda Anda mulai kecanduan ialah dorongan atau perilaku seksual menjadi sulit dikendalikan. Hubungan sosial dengan teman, rekan kerja, atau keluarga pun bisa bermasalah.
Lebih baik segera konsultasi kepada tenaga kesehatan, seperti dokter spesialis atau psikolog bila Anda merasa telah terlalu sering masturbasi.
Anda juga perlu berkonsultasi bila hanya bisa memperoleh kepuasan seksual dari onani, tetapi tidak merasakan apa pun bila berhubungan seks dengan pasangan.
Kesimpulan
[embed-health-tool-ovulation]