backup og meta

6 Penyebab Alat Kontrasepsi Gagal Mencegah Kehamilan

6 Penyebab Alat Kontrasepsi Gagal Mencegah Kehamilan

Pilihan alat kontrasepsi yang bisa Anda  gunakan sangat beragam dengan efektivitas yang berbeda-beda. Biasanya efektivitas dari masing-masing alat kontrasepsi juga tergantung pada penggunanya. Artinya, ada pula jenis alat kontrasepsi yang tidak efektif untuk Anda. Hal ini bisa menyebabkan Anda kebobolan atau hamil meski menggunakan alat kontrasepsi. Namun, apa penyebab alat kontrasepsi gagal dan tidak bekerja dengan baik?

6 Penyebab kontrasepsi gagal yang perlu Anda hindari

Berikut adalah beberapa alasan kontrasepsi menjadi gagal saat digunakan untuk mencegah kehamilan.

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Gagal mengonsumsi pil kontrasepsi sesuai aturan

Salah satu penyebab yang paling mungkin menjadi penyebab kontrasepsi yang Anda gunakan gagal mencegah kehamilan adalah saat Anda lupa minum pil KB.

Ya, jika Anda memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi, Anda harus minum pil KB sesuai dengan aturan.

Jangan sampai Anda melewatkan satu dosis pil KB, sehingga Anda tidak minum pil KB tersebut.

Melewatkan jadwal minum pil KB satu kali saja dapat meningkatkan peluang Anda untuk hamil. Hal ini disebabkan karena pil KB tidak bisa bertahan lama di dalam tubuh Anda.

Oleh karena itu, Anda harus mengonsumsi pil KB sesuai jadwal

Ketika Anda lupa minum pil KB, Anda bisa saja minum dua pil KB keesokan harinya untuk mencegah kehamilan terjadi.

Akan tetapi, hal ini biasanya dapat menimbulkan masalah lambung pada sebagian wanita.

Anda juga bisa membeli pil kontrasepsi darurat jika memang Anda lupa mengonsumsi pil KB dan telah melakukan hubungan seksual dengan suami.

Alat kontrasepsi darurat ini efektif untuk mencegah kehamilan, jika terjadi selama kurang lebih 5 hari setelah Anda melakukan hubungan seksual.

2. Gagal menggunakan kontrasepsi cadangan saat berhubungan seks

Kontrasepsi yang Anda gunakan juga bisa gagal mencegah terjadinya kehamilan, jika Anda tidak menggunakan kontrasepsi cadangan saat berhubungan seks.

Namun, penggunaan kontrasepsi cadangan sebenarnya hanya diperlukan saat Anda menggunakaan kontrasepsi tertentu di saat-saat tertentu saja.

Sebagai contoh, jika Anda baru saja menyelesaikan masa menstruasi, lalu Anda berhubungan seksual dengan pasangan Anda lima hari setelahnya, Anda masih bisa mengandalkan penggunaan pil KB sebagai satu-satunya alat kontrasepsi.

Akan tetapi, apabila sedang dalam masa subur, agar penggunaan kontrasepsi tidak lagi gagal melindungi Anda dari kehamilan, Anda mungkin memerlukan kontrasepsi cadangan.

Cadangan tersebut bisa menggunakan kondom saat ingin berhubungan seksual dengan pasangan. Hal ini tetap berlaku meski Anda sudah mengonsumsi pil KB sebelumnya.

Tujuannya untuk mencegah kontrasepsi gagal sekaligus meminimalkan peluang kehamilan.

Ditambah lagi, menurut Centers of Disease Control and Prevention, penggunaan kontrasepsi cadangan seperti kondom sebenarnya perlu dipertimbangkan saat menggunakan kontrasepsi hormonal dan IUD.

Pasalnya, kedua metode kontrasepsi ini tidak akan melindungi Anda dari penularan penyakit kelamin.

3. Gagal memastikan kontrasepsi dalam kondisi yang baik

Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang bisa digunakan setiap kali berhubungan seksual dengan suami.

Namun, penggunaan kondom sebagai kontrasepsi memiliki potensi yang cukup tinggi untuk gagal melindungi Anda dari kehamilan, khususnya jika Anda tidak memasang kondom dengan cara yang benar.

Maka itu, Anda dan pasangan harus memeriksa dahulu kondisi serta tanggal kedaluwarsa dari kondom yang akan digunakan agar kontrasepsi tersebut tidak gagal. Perlu diingat bahwa kondom tidak tahan terhadap suhu panas.

Jika kondom sudah tidak memiliki kualitas yang baik, Anda perlu meragukan kemampuan dan efektivitasnya dalam mencegah kehamilan.

Hal ini penting agar potensi Anda tidak mengalami kebobolan hamil meski pakai kondom.

4. Gagal menyimpan kontrasepsi di tempat yang tepat

Alat kontrasepsi yang Anda gunakan juga bisa gagal melindungi Anda dari kehamilan jika Anda tidak menyimpannya di tempat yang tepat.

Mengapa penyimpanan kontrasepsi bisa memengaruhi efektivitasnya?

Ya, pada jenis kontrasepsi tertentu, penyimpanan kontrasepsi memang harus Anda perhatikan karena dapat memengaruhi penggunaan dari alat tersebut.

Jika kontrasepsi yang Anda gunakan tidak disimpan di tempat yang tepat, alat tersebut berpotensi gagal dalam mencegah Anda mengalami kehamilan.

Sebagai contoh, apabila Anda menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi, Anda tidak perlu khawatir dan cemas karena pil KB bisa disimpan di mana pun.

Meski begitu, Anda harus menyimpannya di tempat terbuka dan mudah terjangkau oleh Anda.

Mengapa? Jika Anda menyimpannya di tempat yang terlalu tersembunyi, Anda akan mudah lupa untuk mengonsumsinya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, lupa minum pil KB dapat menjadi penyebab Anda kebobolan hamil.

Sementara itu, cincin vagina yang bekerja dengan mengeluarkan hormon harus Anda simpan pada suhu tertentu agar tidak cepat rusak.

Alat kontrasepsi ini bisa gagal mencegah kehamilan jika Anda tidak menyimpannya di tempat dengan suhu yang tepat. Cincin vagina harus disimpan pada suhu ruangan selama 3-4 bulan saja.

Namun, jika Anda ingin cincin vagina bertahan lebih lama, Anda bisa menyimpannya di lemari pendingin seperti kulkas.

Hal ini dapat membuatnya bertahan hingga tanggal kedaluwarsanya berakhir.

5. Gagal memahami KB yang efektif untuk Anda

Beberapa jenis kontrasepsi mungkin tidak efektif untuk kondisi Anda. Sebenarnya, hal ini bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih kontrasepsi yang tepat bagi Anda.

Bahkan, pada kondisi tertentu, alat kontrasepsi yang biasanya cocok untuk Anda gunakan, bisa saja tidak efektif mencegah kehamilan.

Sebagai contoh penggunaan pil KB saat Anda menggunakan obat-obatan lain untuk mengatasi masalah kesehatan lain.

Pasalnya, pil KB bisa saja berinteraksi dengan obat yang sedang Anda gunakan tersebut. Beberapa jenis obat-obatan ternyata bisa menjadi penyebab pil kontrasepsi yang Anda gunakan gagal membantu Anda menunda kehamilan.

Jenis obat yang bisa berinteraksi dengan pil KB adalah antibiotik rifampin. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi vagina.

Selain itu, obat-obatan yang dikonsumsi oleh para penderita HIV juga dapat berinteraksi dengan pil KB.

6. Melakukan hubungan seksual dengan ejakulasi di luar vagina

Walaupun pasangan Anda melakukan senggama terputus atau ejakulasi di luar vagina, tetap saja Anda memiliki peluang besar untuk mengalami kehamilan.

Pasalnya, untuk membuahi sel telur, sebenarnya hanya dibutuhkan satu sel sperma yang berhasil berenang ke dalam rahim dan ‘bertemu’ dengan sel telur tersebut.

Oleh sebab itu, metode KB alami seperti senggama terputus ini bisa saja menjadi metode kontrasepsi yang juga gagal mencegah terjadinya pembuahan.

Bahkan, sebanyak 4 dari 100 wanita masih tetap mengalami kehamilan meski sudah melakukan hubungan seksual dengan metode alami ini.

Untuk meminimalkan kemungkinan kontrasepsi yang Anda gunakan gagal mencegah kehamilan, Anda perlu memerhatikan beberapa faktor di atas.

Di samping itu, selalu diskusikan dengan dokter mengenai pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi agar tidak gagal atau tidak efektif mencegah kehamilan.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Contraception | Reproductive Health | CDC. Retrieved 12 March 2020, from https://www.cdc.gov/reproductivehealth/contraception/

Birth Control Failure Rates – American Pregnancy Association. Retrieved 12 March 2020, from https://americanpregnancy.org/preventing-pregnancy/birth-control-failure/

Nall, R. (2020). Can you get pregnant while taking the pill?. Retrieved 12 March 2020, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/322799

Suszynski, M. (2011). 7 Reasons Your Birth Control Isn’t Working. Retrieved 12 March 2020, from https://www.everydayhealth.com/sexual-health/7-reasons-your-birth-control-isnt-working.aspx

 

Versi Terbaru

22/06/2021

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Apakah Benar Alat Kontrasepsi Menurunkan Gairah Seksual?

5 Pertimbangan Penting Saat Berniat Ganti Alat Kontrasepsi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 22/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan