Sudah belasan tahun terakhir, program “dua anak saja’ sedang digalakkan oleh pemerintah. Program tersebut sering Anda dengar dengan nama Keluarga Berencana (KB). Ada kampanye-kampanye yang dilakukan agar pasangan suami istri mengikuti program tersebut. Untuk menekan angka kelahiran, berbagai pilihan alat kontrasepsi pun disediakan. KB pun bermacam-macam jenisnya, ada yang berupa pil, suntikan, dan cincin. Namun, minum pil KB berarti akan membuat hormon Anda ikut berubah. Lalu, adakah dampaknya pada siklus menstruasi?
Bagaimana pil KB berpengaruh pada siklus menstruasi?
Pil KB berfungsi untuk mencegah kehamilan dengan cara mengubah siklus menstruasi. Kandungan yang ada dalam pil tersebut berupa hormon-hormon yang dapat menghentikan ovulasi.
Pil KB juga dapat mengurangi gejala sindrom premenstrual (PMS). Ketika Anda berhenti mengonsumsi pil KB, maka siklus di tubuh Anda pun akan kembali normal.
Kontrasepsi oral ini melibatkan hormon estrogen dan progestin (hormon progesterone sintetis) agar bisa bekerja.
Selain dengan cara menghentikan ovulasi, kontrasepsi juga bekerja dengan cara mengubah lapisan rahim dan cervical mucus untuk menghalangi sperma membuahi sel telur.
Pembuahan terjadi ketika sperma dapat melalui tuba fallopi dan mencapai sel telur.
Pil KB bekerja dengan jangka waktu yang berbeda, dosis yang digunakan pun berbeda-beda tergantung produk yang digunakan.
Ketika Anda melalui minggu-minggu tanpa pil KB, hormon-hormon dalam tubuh kembali seperti semula dan memicu rahim meluruhkan lapisannya sehingga terjadilah menstruasi.
Dosis dari pil KB ini sebenarnya rendah, sehingga ringan dikonsumsi, memiliki jangka waktu singkat, dan umum untuk digunakan.
Apa yang akan terjadi ketika kita berhenti minum pil KB?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, setelah berhenti minum pil KB, siklus haid Anda akan kembali normal, Anda pun akan memiliki kemungkinan untuk hamil.
Kehamilan bisa terjadi hanya dalam hitungan beberapa hari setelah Anda berhenti mengonsumsi pil tersebut atau Anda harus menunggu sekitar 2 hingga 4 minggu.
Namun, ada juga yang mengalami waktu sampai berbulan-bulan agar ovulasi bisa terjadi dan tubuh kembali ke siklus menstruasi normal.
Pada perempuan yang memiliki siklus menstruasi tidak normal sebelum mengonsumsi pil KB, biasanya akan terjadi penundaan siklus sampai benar-benar kembali normal.
Ada mitos yang menyebutkan bahwa minum pil KB dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan ketidaksuburan.
Namun, informasi ini tidak terbukti karena ada banyak perempuan yang langsung hamil setelah berhenti mengonsumsi pil KB.
Ada juga pendapat lain yang mengungkapkan bahwa Anda bisa minum pil KB untuk membantu siklus menstruasi Anda berjalan teratur.
Ketika Anda berhenti mengonsumsinya, Anda mungkin akan kembali pada siklus yang tidak teratur atau malah sebaliknya, siklusnya semakin konsisten.
Jika Anda ingin siklus kembali normal, namun tidak ingin mengonsumsi pil KB dan tidak ingin hamil, Anda bisa gunakan kontrasepsi lain seperti kondom.
Bagaimana ketika siklus menstruasi tidak kembali normal juga?
Jika siklus menstruasi tidak juga kembali normal setelah beberapa bulan, dokter Anda mungkin akan melakukan tes kadar hormon Anda, temasuk human chorionic gonadotropin (HCG).
HCG adalah hormon yang diproduksi selama kehamilan.
Pengecekan jumlah hormon dalam tubuh juga dapat membantu Anda mengetahui apabila terdapat masalah pada kelenjar endokrin yang mengeluarkan hormon ke dalam darah.
Selain masalah penundaan kehamilan, jika menstruasi tak juga kembali normal, mungkin ada kondisi lain yang menyebabkannya, di antaranya:
- Disfungsi ovarium, termasuk menopause dini – meskipun telah disebutkan di atas bahwa kecil kemungkinan terjadi ketikdaksuburan, namun selalu ada risiko pada beberapa orang
- Tingginya tingkat stres menjadi tinggi
- Mengalami kecemasan yang kronis
- Perubahan ekstrem pada berat badan
Ketika Anda ingin berhenti minum pil KB, sebaiknya Anda bicarakan terlebih dahulu dengan dokter Anda, apa pun alasannya, entah itu berencana untuk hamil maupun memutuskan untuk mengganti kontrasepsi lain.
Hal ini dikarenakan setiap pil KB memiliki dosis, tipe, dan cara kerja yang berbeda-beda, misalnya pil KB 1 bulan dan pil KB 3 bulan.
Berdiskusi dengan dokter, Anda akan mendapat informasi mengenai apa yang persisnya akan terjadi pada tubuh Anda, khususnya sistem reproduksi.
[embed-health-tool-ovulation]