backup og meta

Mengenal HPV 16 dan 18, Jenis yang Bisa Sebabkan Kanker

DefinisiCiri-ciriPengobatan

Terdapat dua jenis HPV, yaitu HPV risiko tinggi dan risiko rendah. Varian HPV yang berisiko tinggi dan cukup berbahaya adalah HPV 16 dan 18. Apa saja bahaya kedua virus ini? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Apa itu HPV 16 dan 18?

HPV 16 dan HPV 18 adalah dua varian human papillomavirus (HPV) yang tergolong dalam risiko tinggi karena berpotensi menyebabkan kanker serviks.

Selain itu, jenis HPV ini bisa menyebabkan kanker anus, penis, tenggorokan, dan vagina.

Kedua tipe ini bertanggung jawab atas sekitar 70% kasus kanker serviks di seluruh dunia. HPV 16 adalah yang paling umum ditemukan pada kasus kanker serviks, diikuti oleh HPV 18.

Virus ini dapat menginfeksi sel-sel pada leher rahim dan menyebabkan perubahan abnormal.

Jika infeksi tidak sembuh dalam waktu lama, perubahan sel bisa berkembang menjadi lesi prakanker, lalu kanker.

Biasanya infeksi HPV akan sembuh sendiri, tetapi infeksi kronis dengan HPV 16 atau 18 lebih berisiko berkembang menjadi kanker.

Ciri-ciri infeksi HPV 16 dan 18

Berikut ini berbagai ciri infeksi dua jenis HPV risiko tinggi yang perlu diketahui.

1. Tidak bergejala di tahap awal

Pada tahap awal, infeksi kedua jenis HPV ini sering kali tidak menunjukkan gejala sama sekali. 

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah terinfeksi karena tubuh tidak memberikan sinyal atau rasa sakit tertentu. 

Infeksi ini hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan medis seperti tes HPV DNA atau pap smear yang mendeteksi adanya virus atau perubahan sel di leher rahim.

2. Menyebabkan kanker orofaring

Kanker orofaring adalah jenis kanker yang menyerang area tenggorokan bagian belakang, termasuk amandel dan pangkal lidah. 

Menariknya, peningkatan ini sebagian besar dikaitkan dengan infeksi virus human papillomavirus (HPV), khususnya tipe 16.

Uniknya, kanker orofaring akibat HPV 16 cenderung lebih responsif terhadap pengobatan dibandingkan kanker orofaring yang disebabkan oleh faktor lain seperti rokok atau alkohol.

3. Lebih berisiko menyebabkan kanker serviks

spesialis kanker serviks

Dikutip dari salah satu penelitian dalam jurnal Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, HPV 16 dan 18 bertanggung jawab atas sekitar 70% dari seluruh kasus kanker serviks di dunia. 

HPV 16 menjadi tipe yang paling dominan dan sering ditemukan pada lesi prakanker maupun kanker invasif.

Sementara itu, tipe lain yang tergolong risiko tinggi (seperti tipe 31, 33, 45, dll.) memiliki kontribusi yang jauh lebih kecil terhadap kanker.

4. Tidak menimbulkan kutil kelamin

Meskipun HPV tipe 16 dan 18 memiliki potensi besar untuk menyebabkan kanker serviks, keduanya tidak menyebabkan kutil kelamin. 

Hal ini karena kedua jenis virus ini termasuk dalam kelompok HPV risiko tinggi, yang lebih berperan dalam memicu perubahan sel abnormal pada serviks yang bisa berkembang menjadi kanker. 

Sementara itu, kutil kelamin justru disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11, yang masuk dalam kategori risiko rendah.  

5. Bisa dicegah dengan vaksin HPV

Meski termasuk dalam kategori berbahaya, untungnya HPV 16 dan 18, bisa dicegah dengan vaksin HPV.

Jika diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual, vaksin ini sangat efektif dalam mencegah infeksi dan mencegah perkembangan lesi prakanker yang bisa berujung pada kanker. 

Oleh karena itu, vaksinasi HPV menjadi langkah preventif yang sangat penting, terutama bagi remaja dan dewasa muda, untuk melindungi diri dari risiko jangka panjang akibat infeksi HPV berbahaya.

Pengobatan dan perawatan HPV 16 dan 18

Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa menghilangkan virus HPV tipe 16 dan 18 dari tubuh secara langsung, sama seperti tipe virus HPV lainnya. 

Namun, sistem imun tubuh sering kali mampu membuat HPV bisa sembuh sendiri secara alami dalam waktu 1 – 2 tahun. 

Kondisi yang diobati adalah komplikasi akibat infeksinya, seperti lesi prakanker atau kanker serviks.

Jika seseorang terdiagnosis terinfeksi, berikut langkah-langkah pengobatan sesuai tingkat keparahan dan komplikasinya.

1. Skrining rutin

Berikut ini metode pemantauan jika seseorang dicurigai terinfeksi HPV 16 dan 18. 

  • Tes pap smear: untuk mendeteksi perubahan sel prakanker.
  • Tes HPV DNA: untuk mengetahui tipe HPV yang menginfeksi.
  • Kolposkopi: jika hasil pap smear mencurigakan, dokter akan memeriksa serviks lebih detail.

2. Penanganan lesi prakanker

penyebab kanker serviks ciri-ciri kanker serviks, gejala kanker serviks

Jika infeksi menyebabkan lesi prakanker (perubahan sel abnormal), dokter akan melakukan tindakan untuk mencegah perkembangan menjadi kanker. 

Beberapa metode yang digunakan antara lain sebagai berikut.

  • Cryotherapy (pembekuan sel abnormal).
  • LEEP (loop electrosurgical excision procedure).
  • Konisasi serviks (pengangkatan jaringan berbentuk kerucut dari leher rahim).

3. Pengobatan kanker serviks atau orofaring

Jika HPV sudah menyebabkan kanker, pengobatannya bergantung pada stadium dan lokasi kanker, antara lain sebagai berikut.

  • Operasi.
  • Radioterapi.
  • Kemoterapi.
  • Terapi target dan imunoterapi (untuk kasus kanker stadium lanjut).

Demikian informasi tentang HPV 16 dan 18 yang perlu diketahui. Dengan pemahaman dan pencegahan yang tepat, risiko akibat infeksi HPV dapat ditekan secara signifikan.

Ringkasan

  • HPV tipe 16 dan 18 adalah varian HPV berisiko tinggi yang paling sering menyebabkan kanker serviks, serta kanker orofaring dan anus.
  • Berbeda dari tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin, kedua jenis virus ini tidak menimbulkan gejala awal, tapi dapat memicu perubahan sel menjadi kanker.
  • Vaksinasi HPV dan deteksi dini melalui tes pap smear atau HPV DNA adalah langkah terbaik untuk mencegah infeksi dan komplikasinya.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

HPV and Throat/Oral Cancer FAQs. (n.d.). Retrieved 15 May 2025, from https://www.mountsinai.org/locations/head-neck-institute/cancer/oral/hpv-faqs 

Ahmed, H. G., Bensumaidea, S. H., Alshammari, F. D., Alenazi, F. S. H., ALmutlaq, B. A., Alturkstani, M. Z., & Aladani, I. A. (2017). Prevalence of Human Papillomavirus subtypes 16 and 18 among Yemeni Patients with Cervical Cancer. Asian Pacific journal of cancer prevention : APJCP, 18(6), 1543–1548. https://doi.org/10.22034/APJCP.2017.18.6.1543

Bruni, L., Albero, G., Rowley, J., Alemany, L., Arbyn, M., Giuliano, A. R., … & Taylor, M. (2023). Global and regional estimates of genital human papillomavirus prevalence among men: a systematic review and meta-analysis. The Lancet Global Health, 11(9), e1345-e1362.

Moriarty, C. (2020). Throat Cancers Are on the Rise: Why This Matters to You. Retrieved 15 May 2025, from https://www.yalemedicine.org/news/throat-cancers-on-the-rise

Center, C. C. (n.d.). Human papillomavirus (HPV) Q&A: UC Davis Comprehensive Cancer Center. Retrieved 15 May 2025, from https://health.ucdavis.edu/cancer/education-programs/patients/hpv/about-human-pavillomavirus-HPV

Oncogenic HPV types 16 and/or 18. (n.d.). Retrieved 15 May 2025, from https://www.cancer.org.au/clinical-guidelines/cervical-cancer/cervical-cancer-screening/management-of-oncogenic-hpv-test-results/oncogenic-hpv-types-16-and-or-18

Yu, L., Majerciak, V., & Zheng, Z. M. (2022). HPV16 and HPV18 Genome Structure, Expression, and Post-Transcriptional Regulation. International journal of molecular sciences, 23(9), 4943. https://doi.org/10.3390/ijms23094943

Dr Edward Coughlan, D. H. Y. (2017). HPV STRAINS. Retrieved 15 May 2025, from https://www.hpv.org.nz/about-hpv/hpv-strains

Jamal, Z. (2023). Oropharyngeal Squamous Cell Carcinoma. Retrieved 15 May 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563268/

HPV and Cancer. (2025). Retrieved 15 May 2025, from https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-and-cancer

Versi Terbaru

27/05/2025

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Vaksin HPV setelah Menikah, Apakah Boleh?

Info Lengkap Daftar Harga Vaksin HPV dan Lokasinya


Ditinjau oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes. · Magister Kesehatan · None · Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Diperbarui 27/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan