Apabila Anda termasuk orang yang berisiko tinggi terkena HIV dan baru-baru ini terpapar virus tersebut, baiknya segera melakukan tes HIV. Sama seperti tes medis umumnya, hasil tes ini bisa keluar positif atau negatif, tapi diagnosis penyakit ini tidak semudah itu. Lantas, bagaimana memahami hasil tes HIV?
Tujuan tes HIV
Semakin cepat Anda menjalani tes HIV semakin baik sebab dokter dapat merekomendasikan pengobatan HIV maupun pencegahan yang tepat.
Sebaiknya segera ke rumah sakit atau instalasi kesehatan terdekat untuk menjalani tes HIV jika Anda merasa terpapar virus dalam 3 bulan terakhir.
Namun, hasil yang Anda dapatkan tentu tergantung pada kapan dan jenis tes apa yang Anda jalani.
Biasanya, kunjungan tes HIV pertama Anda mungkin menunjukkan hasil yang negatif. Namun, jika Anda termasuk kelompok yang berisiko tinggi, ada kemungkinan hasilnya false negative.
Jadi, sebenarnya tes yang pertama bertujuan melihat apakah Anda memiliki antibodi khusus atau tidak, bukan memeriksa ada tidaknya virus HIV dalam darah.
Memahami hasil tes HIV

Seseorang bisa didiagnosis memiliki infeksi HIV (human immunodeficiency virus) setelah terbukti ada virus tersebut di dalam tubuhnya.
Hal ini biasanya terlihat dari berbagai pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan darah Berikut ini penjelasan beberapa hasil pemeriksaan HIV.
1. Hasil tes HIV negatif
Mendapatkan hasil negatif setelah tes belum tentu Anda benar-benar bebas HIV. Namun, bukan berarti hasil ini menandakan tes yang Anda lakukan salah atau tidak akurat.
Anda mungkin saja sudah terinfeksi, tetapi viral load dalam darah belum cukup banyak untuk bisa terdeteksi saat tes.
Inilah yang dinamakan dengan masa jendela HIV, yaitu jeda waktu antara kapan virus pertama kali masuk sampai tes dapat secara akurat mendeteksi keberadaannya.
Selama masih dalam masa jendela, Anda mungkin tidak merasakan gejala HIV apa pun, tetapi virus sedang berkembang dalam tubuh sehingga Anda bisa menularkan penyakit ini tanpa disadari.
Apabila hasil tes pertama Anda negatif, Anda perlu dites lagi dalam 3 bulan berikutnya untuk memastikan hasil tersebut.
Ketika Anda benar terinfeksi HIV, tubuh akan mengeluarkan antibodi khusus untuk virus ini. Jika dari tes terakhir hasil tetap negatif, Anda bisa sepenuhnya yakin tidak terinfeksi HIV.
2. Hasil tes HIV positif
Hasil positif menunjukkan bahwa viral load HIV telah terdeteksi dalam darah Anda. Hasil viral load yang mencapai 100.000 kopi atau lebih per 1 ml sudah termasuk tinggi.
Artinya, besar kemungkinan Anda HIV positif. Setelah mendapatkan hasil positif, dokter dapat memberikan rekomendasi rencana pengobatan yang sesuai.
Pengobatan perlu dilakukan sesegera mungkin untuk memastikan Anda tetap sehat sekaligus mengurangi penularan HIV kepada orang lain.
ART memperlambat perkembangan HIV dan membantu melindungi sistem kekebalan tubuh Anda.
Selanjutnya, jika Anda positif HIV saat sedang hamil, Anda akan diberi arahan tambahan untuk mencegah penularan pada bayi Anda.
3. Hasil tes HIV reaktif
Hasil tes yang reaktif belum tentu positif. Jadi, maksud hasil reaktif adalah Anda mungkin perlu mengonfirmasi ulang dengan tes tambahan sebelum dokter menegakkan diagnosis secara pasti.
Diagnosis Anda positif HIV atau tidak, tidak akan diresmikan sampai hasil dari tes darah HIV lanjutan keluar dan diterima dokter.
Pada tahap ini, sangat penting untuk mengikuti saran dari dokter untuk memantau gejala HIV dan mencegah penularan infeksi virus tersebut.
4. Hasil tes tidak dapat ditentukan (indeterminate result)
Pada beberapa kasus, hasil tes HIV tidak menunjukkan secara jelas apakah pasien positif terinfeksi atau tidak.
Seseorang dengan hasil ini kemungkinan berada pada tahap awal infeksi HIV sehingga antibodi belum terbentuk atau ada antibodi tertentu dalam darah yang mengganggu tes.
Mengutip situs US Departement of Veteran Affairs, langkah terbaik setelah mendapatkan indeterminate result adalah dengan melakukan tes ulang di fasilitas kesehatan terbaik untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Apabila Anda mungkin dalam tahap awal infeksi, petugas kesehatan biasanya akan menyarankan kombinasi tes antibodi HIV dan tes HIV RNA untuk mendeteksi virus.
Peluang tes HIV memunculkan hasil tidak akurat

Ada dua hasil pemeriksaan HIV yang dikatakan tidak akurat, yaitu negatif palsu dan positif palsu.
Hasil negatif palsu adalah adanya kegagalan dalam mendeteksi antibodi atau antigen pada seseorang yang ternyata terinfeksi HIV (yaitu kekeliruan mengidentifikasi orang HIV positif sebagai HIV negatif).
Ini kemungkinan besar terjadi selama periode jendela ketika antibodi dan antigen belum bisa terdeteksi.
Sebaliknya, tes yang secara keliru mengembalikan hasil positif pada orang yang sebenarnya negatif dikenal sebagai positif palsu.
Ini mungkin terjadi jika antibodi non-HIV salah diidentifikasi sebagai antibodi terhadap HIV.
Risiko hasil positif dari tes tunggal pada kenyataannya bisa menjadi positif palsu. Untuk itu, banyak dokter lebih memilih untuk mengatakan bahwa hasilnya adalah reaktif HIV daripada positif.
Anda akan diminta melakukan pemeriksaan ulang guna memastikan hasilnya.
Jika Anda masih punya pertanyaan atau kekhawatiran tertentu terkait hasil tes Anda, konsultasikan langsung dengan dokter yang menangani Anda.
Bisakah orang yang positif HIV menjadi nonreaktif?
Apabila pemeriksaan menunjukkan positif HIV, hasil tidak bisa berubah menjadi nonreaktif atau tidak lagi membawa virus. Ketika seseorang terinfeksi, virus akan menetap di dalam tubuh, tetapi infeksi bisa dikendalikan dengan obat antiretroviral (ARV).
Bagaimana cara memastikan tes Anda bebas HIV?
Tes HIV tidak akan dilakukan satu kali, tapi biasanya beberapa kali dengan selang 3 bulan. Bahkan, beberapa dokter menganjurkan untuk melakukan tes per 6 bulan sekali untuk mendapatkan hasil yang lebih aurat.
Jika memang Anda terinfeksi virus HIV, pemeriksaan pertama mungkin menunjukkan hasil negatif. Pemeriksaan kedua setelah periode jendela akan menunjukkan tanda positif.
Hasil negatif ditunjukkan dengan pemeriksaan pertama dan kedua yang sama-sama memberikan nilai negatif.
Jika setelah pemeriksaan Anda terkena virus HIV, seperti melakukan hubungan seks yang tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi, Anda perlu mengulang tes kembali.
Anda yang berisiko, lalu dinyatakan bebas HIV sebaiknya menjaga kesehatan dengan melakukan pencegahan HIV.
Pencegahan HIV bisa dilakukan dengan menjalankan pola hidup sehat, hubungan seks yang aman, dan menghindari hal-hal yang dapat membuat Anda terinfeksi.
Kesimpulan
- Hasil pemeriksaan HIV yang positif menandakan virus HIV telah terdeteksi dalam darah.
- Hasil tes negatif berarti virus belum terdeteksi, tapi Anda disarankan tes ulang dalam 3 bulan karena virus mungkin sudah menginfeksi tapi belum cukup banyak untuk terdeteksi lewat tes.
- Hasil tes reaktif adalah hasil positif yang perlu dikonfirmasi ulang dengan tes tambahan sebelum diagnosis akhir ditentukan.
- Hasil yang samar atau tidak dapat ditentukan menunjukkan bahwa seseorang baru berada tahap awal infeksi HIV atau adanya antibodi lain sehingga harus dilakukan tes ulang.
[embed-health-tool-ovulation]