Kumpulan penyakit ini menandakan bahwa HIV telah berkembang menjadi penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Pengidap HIV yang telah memiliki AIDS biasanya dapat bertahan hidup sekitar 3 tahun jika tidak mendapatkan pengobatan.
Tanpa penanganan medis yang tepat, masing-masing dari infeksi tersebut juga berisiko menyebabkan komplikasinya tersendiri pada kesehatan tubuh serta kehamilan. Ambil contoh toksoplasmosis. Parasit penyebab penyakit ini dapat menginfeksi bayi lewat plasenta sehingga menyebabkan keguguran, bayi lahir mati (stillbirth), dan dampak buruk lainnya bagi ibu dan bayi.
Bahaya HIV pada ibu hamil dan bayinya tidak cuma itu. Ibu hamil yang terdiagnosis positif HIV juga dapat menularkan infeksinya pada bayi di dalam kandungan lewat plasenta. Tanpa pengobatan, seorang ibu hamil yang positif HIV berisiko sekitar 25-30% untuk menularkan virus pada anaknya selama kehamilan.
Penularan HIV dari ibu hamil pada anaknya juga dapat terjadi selama proses persalinan normal, apabila bayi terpapar darah, cairan ketuban yang pecah, cairan vagina, atau cairan tubuh ibu lainnya. Selain itu, penularan HIV dari ibu kepada bayinya juga dapat berlangsung selama masa menyusui eksklusif karena HIV dapat ditularkan melalui ASI.
HIV dari ibu juga dapat ditularkan pada bayinya melalui makanan yang terlebih dulu dikunyahkan oleh ibu meski risikonya sangatlah rendah.
Tes HIV pada ibu hamil
Jika Anda terkena HIV saat hamil atau sudah mengidapnya sejak sebelum kehamilan, konsultasi ke dokter. Dokter akan menganjurkan Anda untuk secepatnya menjalani tes HIV; langsung pada jadwal cek kandungan pertama jika memungkinkan. Tes HIV lanjutan juga akan direkomendasikan dokter di trimester ketiga kehamilan dan setelah kelahiran bayi Anda.
Tes HIV pada ibu hamil yang paling umum adalah test antibodi HIV. Tes antibodi HIV bertujuan mencari antibodi HIV pada sampel darah. Antibodi HIV merupakan sejenis protein yang diproduksi tubuh untuk menanggapi infeksi virus.
HIV pada ibu hamil baru bisa benar-benar dipastikan ketika mendapat hasil positif dari tes antibodi HIV. Tes kedua berupa tes konfirmasi HIV dilakukan untuk memastikan bahwa orang tersebut memang benar terinfeksi oleh HIV. Jika tes kedua juga positif, berarti Anda positif terinfeksi HIV selama kehamilan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar