Gonore termasuk penyakit yang tidak selalu menimbulkan gejala setelah terinfeksi. Namun, gonore yang tidak segera diobati berisiko menyebabkan komplikasi di kemudian hari. Biasanya, pengobatan gonore atau kencing nanah yang harus dilakukan agar bakteri tidak menyebar yakni dengan minum obat antibiotik. Simak penjelasan berikut ini untuk tahu jenis obat yang tepat sebagai cara mengobati kencing nanah (gonore), yuk!
Apa pilihan obat untuk mengatasi kencing nanah (gonore)?
Gonore atau kencing nanah adalah penyakit kelamin yang bisa ditularkan melalui seks oral, anal atau vaginal.
Penanganan atau terapi awal gonore yakni dengan pemberian obat antibiotik. Beberapa kondisi pasien yang direkomendasikan untuk menjalani pengobatan awal, yaitu:
- Seseorang dengan hasil tes gonore positif.
- Seseorang yang berhubungan seks dalam 60 hari terakhir dengan seseorang yang didiagnosis menderita gonore.
- Bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi bakteri penyebab gonore.
Anda tetap harus minum obat antibiotik untuk gonore (kencing nanah) meskipun menggunakan kondom selama berhubungan dengan pasangan yang dinyatakan mengalami gonore.
Sekalipun pasangan Anda tidak menunjukkan gejala tetapi didiagnosis memiliki gonore, Anda dianjurkan untuk menjalani pengobatan juga.
Dikutip dari situs pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, berikut beberapa macam obat antibiotik yang digunakan dalam pengobatan kencing nanah (gonore):
1. Ceftriaxone
Antibiotik ini diberikan melalui suntikan ke intravena (pembuluh darah) selama 30-60 menit.
Untuk mengatasi kencing nanah, obat ini diberikan sebanyak 500 miligram (mg) sebagai dosis tunggal bagi pasien dengan berat badan kurang dari 150 kilogram (kg).
Sementara untuk orang dengan berat badan sama dengan atau lebih dari 150 kg, dokter dapat memberikan ceftriaxone sebanyak 1000 mg atau 1 gram (gr).
Antibiotik ini biasanya diminum bersamaan dengan obat azithromycin untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang sudah mencapai aliran darah.
2. Azithromycin
Antibiotik ini digunakan untuk mengobati gonore dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Azithromycin tersedia dalam bentuk tablet dan cair yang dikonsumsi secara oral (minum).
Obat azithromycin bisa mengobati kencing nanah dengan cara diminum bersama atau tanpa makanan sebanyak 1 kali sehari dengan dosis 1 gr selama 1-5 hari.
Untuk mengatasi kencing nanah, obat azithromycin dikonsumsi bersamaan dengan pemberian ceftriaxone secara injeksi (suntik).
3. Cefixime
Antibiotik ini digunakan sebagai pengganti bila ceftriaxone tidak tersedia. Obat ini bekerja dengan cara menghambat perkembangan bakteri penyebab gonore.
Cefixime boleh diberikan bila pengidap gonore tidak memiliki komplikasi. Cefixime tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan cair untuk diminum.
Biasanya, cefixime diminum dengan maupun tanpa makan terlebih dahulu setiap 12 atau 24 jam.
Sebagai bagian dari pengobatan kencing nanah, obat ini diberikan dalam dosis tunggal sebanyak 800 mg dan biasanya bersamaan dengan antibiotik azithromycin.
4. Gentamicin
Gentamicin dapat digunakan sebagai obat alternatif jika ceftriaxone tidak tersedia. Obat yang bisa digunakan untuk mengatasi kencing nanah ini diberikan dalam bentuk injeksi (suntik) sebanyak 240 mg dalam 1 dosis.
Sama seperti ceftriaxone, gentamicin juga perlu diberikan bersama dengan azithromycin sebanyak 2 gr dalam 1 dosis.
5. Doxycycline
Antibiotik ini digunakan sebagai cara mengobati kencing nanah dengan menghambat protein yang dapat memicu pertumbuhan bakteri.
Doxycycline bisa digunakan selama 10-14 hari dengan dosis 100 mg. Obat gonore (kencing nanah) yang satu ini biasanya diberikan sebagai tambahan dosis tunggal ceftriaxone.
Kombinasi doxycycline dan ceftriaxone diberikan ketika infeksi gonore sudah menyebabkan radang panggul.
6. Erythromycin
Erythromycin adalah obat salep tetes antibiotik yang direkomendasikan untuk digunakan pada bayi baru lahir guna mengobati dan mencegah penyakit konjungtivitis (radang konjungtiva mata) gonore.
Bila dokter memberikan 1 dosis antibiotik, pastikan Anda memberikannya kepada bayi sesuai dengan saran dokter.
Melewatkan dosis atau tidak minum obat sesuai anjuran berisiko membuat infeksi gonore sulit sembuh.
Gejala gonore yang dirasa tidak kunjung membaik bisa disebabkan oleh adanya infeksi gonore lain atau kegagalan dalam pengobatan.
Hal ini kemungkinan karena bakteri penyebab gonore sudah kebal terhadap antibiotik tertentu. Jadi, dalam kondisi ini, dokter mungkin akan memberikan Anda jenis antibiotik lain untuk menyembuhkan infeksi.
Pada beberapa kasus, orang yang mengalami gonore juga bisa terkena klamidia. Oleh karena itu, pengobatan gonore juga dapat mencakup antibiotik yang mampu mengatasi klamidia.
Apakah ada obat kencing nanah selain antibiotik?
Sejauh ini, belum ada obat herbal maupun obat yang bisa dibeli di apotek secara bebas untuk menyembuhkan penyakit gonore. Jika ada, penelitian belum cukup menunjukkan seberapa efektif obat tersebut.
Obat kencing nanah hanya bisa didapatkan berdasarkan resep dokter agar infeksi tidak berkembang dan menyebabkan komplikasi.
Bila telah didiagnosis menderita gonore, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, seperti:
- Minum obat antibiotik lengkap sesuai dengan resep dokter hingga Anda dinyatakan sembuh.
- Hindari berhubungan seks untuk sementara waktu selama Anda menjalani perawatan.
- Bila Anda mendapat 1 dosis obat antibiotik, tunggu setidaknya 7 hari setelah obat habis agar bisa berhubungan seks
- Ketika sudah diperboleh melakukan hubungan seks, usahakan untuk selalu menggunakan kondom.
- Pastikan pasangan Anda juga periksa ke dokter untuk mengetahui apakah infeksi sudah menyebar ke orang lain atau tidak, walaupun ia mungkin tidak mengalami gejala gonore.
Segera hubungi dokter bila gejala terus berlanjut atau timbul gejala baru. Anda mungkin memerlukan obat antibiotik lain dan pemeriksaan lebih lanjut.