Definisi tes kimia darah
Tes atau pemeriksaan kimia darah adalah tes untuk mengukur kadar beberapa zat kimia di dalam darah Anda. Dengan tes ini, Anda dapat mengetahui seberapa baik organ-organ tubuh Anda bekerja, serta mencari tahu adanya masalah-masalah kesehatan tertentu.
Tes ini biasanya terdiri dari berbagai jenis. Umumnya, tes kimia darah akan mengukur enzim, elektrolit, hormon, serta zat kimia dalam darah lainnya.
Dalam pemeriksaan kimia darah, berikut adalah beberapa aspek mendasar yang akan diukur:
- Natrium: Di dalam darah, natrium menunjukkan keseimbangan antara asupan dan pengeluaran garam dan air. Natrium juga berperan dalam berbagai fungsi tubuh, seperti menyalurkan sinyal-sinyal elektrik ke otak dan otot.
- Kalium: Zat ini memainkan peran penting dalam mengatur aktivitas otot, termasuk kontraksi jantung. Kadar kalium yang terlalu tinggi atau rendah dapat mengakibatkan masalah-masalah seperti gangguan detak jantung (aritmia), otot melemah, serta kram otot.
- Klorida: Serupa dengan natrium, klorida juga turut berperan dalam menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh. Ketidakseimbangan klorida biasanya berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan, seperti dehidrasi, penyakit jantung, serta penyakit ginjal.
- Karbon dioksida (CO2): Tes kimia darah juga dapat mengukur kadar karbon dioksida dalam darah, yang biasanya ada dalam bentuk CO2, bikarbonat, serta asam karbonat. Ketiga jenis karbon dioksida ini berfungsi menyeimbangkan asam basa dalam darah. Gangguan pada kadar CO2 biasanya berkaitan dengan penyakit pernafasan, gangguan ginjal, muntah parah, diare, dan infeksi yang sangat parah.
- Glukosa: Glukosa alias gula darah berperan dalam menghasilkan energi untuk tubuh, serta mendukung kinerja sistem saraf pusat dan otak. Tes kimia darah dapat membantu mengetahui apakah Anda mengalami hiperglikemia (glukosa terlalu tinggi), hipoglikemia (glukosa terlalu rendah), serta diabetes.
- Blood urea nitrogen (BUN): Tes kadar BUN membantu menunjukkan seberapa baik ginjal Anda bekerja. Jika kadar BUN terlalu tinggi, ini artinya ada masalah pada ginjal Anda. Kadar BUN yang tidak normal juga dikaitkan dengan dehidrasi, gangguan pembekuan darah, serta infeksi parah.
- Kreatinin: Kadar kreatinin juga berhubungan dengan fungsi ginjal. Jika kreatinin terlalu tinggi, hal ini bisa jadi pertanda ginjal Anda bermasalah. Tes kreatinin adalah pemeriksaan yang dinilai paling akurat untuk mendeteksi masalah pada ginjal.
Kapan saya harus melakukan tes kimia darah?
Tes kimia darah adalah bentuk pemeriksaan darah yang paling umum. Tes ini sering dilaksanakan sebagai bagian dari pemeriksaan atau check up rutin, termasuk untuk orang-orang sehat.
Menurut situs Canadian Cancer Society, tes ini bertujuan untuk:
- Mengetahui bagaimana kondisi kesehatan Anda secara umum
- Mengecek seberapa baik organ tubuh Anda bekerja, seperti ginjal, hati, dan kelenjar tiroid
- Mengukur keseimbangan elektrolit di dalam tubuh
- Membantu mendiagnosis penyakit atau kondisi kesehatan tertentu
- Mengetahui apakah pengobatan yang sedang dijalani memengaruhi kondisi organ tubuh Anda
- Memantau perkembangan kanker atau kondisi kesehatan lainnya
- Membantu dokter menentukan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda
Pencegahan dan peringatan
Sebelum menjalani pemeriksaan kimia darah, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
- Berbagai jenis obat dapat mengubah tingkat elektrolit, nitrogen urea darah, dan kreatinin, dan mengganggu hasil tes ini. Konsultasikan dengan dokter mengenai obat-obatan apa saja yang sebaiknya Anda berhenti konsumsi sebelum menjalani tes.
- Tak hanya obat, makanan tertentu juga dapat memengaruhi kadar zat kimia dalam darah Anda, sehingga Anda mungkin diharuskan berpuasa selama beberapa jam sebelum menjalani tes kimia darah.
Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja yang perlu Anda persiapkan sebelum mengikuti pemeriksaan ini, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Proses tes kimia darah
Persiapan yang perlu dilakukan biasanya akan bergantung pada apa jenis pemeriksaan kimia darah yang akan dilakukan.
Selalu ikuti petunjuk dan arahan dari dokter mengenai apa saja yang perlu Anda persiapkan menjelang tes ini. Hal ini penting agar pemeriksaan dapat menunjukkan hasil yang akurat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Bagaimana proses pemeriksaan dilakukan?
Pemeriksaan biasanya dilakukan di rumah sakit atau laboratorium. Tenaga medis yang bertugas mengambil darah Anda akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Melilitkan ikatan elastis di sekitar lengan bagian atas Anda untuk menghentikan aliran darah. Hal ini membuat pembuluh darah di bawah ikatan membesar sehingga memudahkan untuk menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh.
- Membersihkan bagian yang akan disuntikkan dengan alkohol.
- Menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah. Mungkin diperlukan lebih dari satu jarum, tergantung pada kebutuhan dan kondisi Anda.
- Memasangkan tabung ke jarum suntik untuk diisi dengan darah.
- Melepaskan ikatan dari lengan Anda ketika pengambilan darah dirasa sudah cukup.
- Menempelkan kain kasa atau kapas pada bagian yang disuntik, setelah selesai disuntik.
- Memberi tekanan pada bagian tersebut dan kemudian memasang kapas atau plester.
Setelah itu, sampel darah Anda akan disimpan di dalam tabung kecil untuk diperiksa di laboratorium.
Apa yang harus saya lakukan setelah melakukan tes kimia darah?
Anda dapat melepas plester atau kapas bekas suntikan setelah 20-30 menit. Anda akan dijadwalkan untuk mengambil hasil tes, di mana dokter akan memberikan penjelasan dari hasil tes tersebut.
Hasil tes kimia darah
Hasil pemeriksaan kimia darah akan bergantung pada berbagai faktor, mulai dari usia, jenis kelamin, serta riwayat penyakit. Nilai normal juga mungkin akan berbeda-beda pada setiap rumah sakit atau laboratorium tempat Anda menjalani tes.
Banyak kondisi yang bisa mengubah hasil tes kimia. Dokter akan berdiskusi dengan Anda tentang hasil tes yang dapat berhubungan dengan gejala atau riwayat medis.
Hasil tes juga akan menentukan pengobatan atau prosedur medis apa yang tepat jika Anda memang mengalami masalah kesehatan tertentu.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.