Bakteri dalam usus mulai menggerogoti dinding usus hingga sel kehilangan strukturnya. Enzim juga akan bekerja untuk memecah sel tubuh sendiri, begitu pun dengan jaringan di sekitarnya.
Proses tersebut dikenal dengan autolisis. Tanda tubuh sudah mengalaminya dapat dilihat dengan adanya beberapa permukaan kulit yang lecet. Lalu perlahan, lalat-lalat mulai menghinggapi tubuh untuk bertelur.
Dalam proses pembusukan mayat ini, mungkin tak banyak perubahan yang dapat Anda lihat dengan mata telanjang dan tanda-tandanya pun sedikit sekali. Ini karena sebagian besar kerusakan terjadi dalam tubuh dan tidak akan terlihat dari luar.
2. Bloat (penggembungan)
Sekitar 3–5 hari setelah kematian, bakteri mulai berkembang biak dan menghasilkan berbagai gas seperti karbon dioksida, metana, nitrogen, dan hidrogen sulfida. Gas inilah yang menjadi alasan kenapa tubuh bisa menggembung.
Gas tersebut menciptakan tekanan berlebihan dalam tubuh, lalu mendorong cairan keluar lewat lubang-lubang pada tubuh, seperti hidung, mulut, telinga, dan anus.
Jika ada serangga atau belatung yang memakan jaringan tubuh, ia akan meninggalkan telurnya dan mulai menimbulkan kerusakan pada permukaan kulit jenazah.
Kulit dengan kondisi luka terbuka, tentu akan memberikan peluang untuk serangga dan bakteri untuk masuk ke dalam tubuh. Dengan begitu, proses pembusukan mayat akan terjadi lebih awal.
Tak jarang, gas yang keluar akan menguarkan bau amis dan tidak sedap. Ini pertanda bahwa bagian dalam jenazah sudah mulai mengalami proses pembusukan dalam kubur.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar