Karena tingginya tingkat kadaverin dan enzim yang asam, bakteri pun berkembang biak dengan pesat. Koloni bakteri ini makan dari tubuh orang yang sudah berhari-hari meninggal. Maka, proses penguraian pun jadi lebih cepat.
Yang terjadi pada tubuh beberapa minggu setelah meninggal
Tak hanya koloni bakteri saja yang “menghidupkan” tubuh yang sudah tak berfungsi. Berbagai serangga dan binatang seperti belatung akan berkembang biak dan mendiami tubuh setelah kematian. Menurut penelitian dari Australian Museum, belatung mampu menghabiskan hingga 60% tubuh manusia dalam waktu seminggu.
Rambut dan bulu halus yang tadinya berakar pada kulit akan mulai rontok. Selain itu, karena bakteri terus mengonsumsi bagian tubuh yang tersisa, sekujur badan akan berubah warna jadi keunguan sampai akhirnya menghitam.
Beberapa bulan dan tahun setelah meninggal
Berbulan-bulan setelah meninggal, tubuh akan terus diurai dan dikonsumsi oleh berbagai organisme sampai akhirnya tinggal tulang kerangka saja yang tersisa. Untuk mencapai tahap ini, dibutuhkan waktu kira-kira empat bulan. Namun, kalau seseorang dimakamkan dalam sebuah peti, proses ini akan makin tertunda sampai bertahun-tahun lamanya.
Pada akhirnya, kematian merupakan sebuah proses alami yang justru penuh dengan kehidupan baru. Kehidupan baru maksudnya adalah berbagai jenis organisme yang menyerap tubuh Anda sebagai sumber energi.
Bahkan menurut pakar neurobiologi asal Inggris, Moheb Costandi, sel-sel dan jaringan dalam tubuh akan melepaskan berbagai jenis zat bernutrisi ke dalam tanah di mana seseorang disemayamkan. Hal ini membuat tanah tersebut kian subur dan kaya nutrisi. Maka, tanaman yang tumbuh di sekitarnya jadi lebih sehat dan rimbun. Menakjubkan sekali, bukan?