backup og meta

5 Tahapan Proses Pembusukan Mayat dalam Kubur

5 Tahapan Proses Pembusukan Mayat dalam Kubur

Proses perubahan tubuh setelah kematian yang mengalami penguraian dan menyisakan tulang-belulang menarik untuk diketahui. Lantas, bagaimana terjadinya pembusukan mayat dalam kubur dan berapa lama proses tersebut berlangsung?

Berapa lama mayat dapat membusuk?

Umumnya, dibutuhkan waktu sekitar 8 – 12 tahun untuk menguraikan kerangka manusia di dalam tanah. Sementara itu, waktu yang dibutuhkan untuk menguraikan mayat di dalam peti bisa mencapai 50 tahun.

Seberapa cepat tubuh membusuk bergantung pada beberapa faktor, seperti suhu, tubuh berada di luar atau di dalam air, serta jumlah bakteri pengurai di dalam tanah.

Semakin sering terpapar udara dan air, semakin cepat tubuh mayat akan terurai.

Mayat yang dikubur langsung di dalam tanah juga akan lebih cepat terurai karena lebih mudah dihinggapi oleh serangga dibandingkan mayat yang dikubur dalam peti.

Proses pembusukan mayat

necrophilia, berhubungan seks dengan mayat

Proses pembusukan jenazah dalam kubur terdiri atas lima tahapan berbeda hingga akhirnya satu-satunya yang tersisa hanyalah tulang kering.

Untuk tahu lebih lanjut bagaimana proses pembusukan mayat pada setiap tahapannya, simaklah ulasan lengkap berikut ini.

1. Fresh (autolisis)

Proses pembusukan mayat sebenarnya sudah dimulai sejak jantung Anda sudah berhenti berdetak, sebab tidak ada lagi darah yang dipompa ke seluruh tubuh.

Kemudian dalam waktu 3 – 6 jam, otot tubuh mulai kaku dan tidak dapat berelaksasi. Jasad pun menjadi tegang dalam kondisi yang disebut rigor mortis.

Setelah jasad dikuburkan dalam tanah (24 – 72 jam setelah kematian), suhu tubuh perlahan menjadi dingin karena menyesuaikan dengan suhu lingkungannya. Ditambah lagi, tak ada oksigen yang terbawa dalam peredaran darah.

Bakteri dalam usus mulai menggerogoti dinding usus hingga sel kehilangan strukturnya. Enzim juga akan bekerja untuk memecah sel tubuh sendiri, begitu pun dengan jaringan di sekitarnya.

Proses tersebut dikenal dengan autolisis. Tanda tubuh sudah mengalaminya dapat dilihat dengan adanya beberapa permukaan kulit yang lecet. Lalu, perlahan lalat-lalat mulai menghinggapi tubuh untuk bertelur.

Dalam proses pembusukan mayat ini, mungkin tak banyak perubahan yang dapat Anda lihat dengan mata telanjang. Hal ini karena sebagian besar kerusakan terjadi di dalam tubuh dan tidak akan terlihat dari luar.

2. Bloat (penggembungan)

Sekitar 3 – 5 hari setelah kematian, bakteri mulai berkembang biak dan menghasilkan berbagai gas seperti karbon dioksida, metana, nitrogen, dan hidrogen sulfida.

Gas inilah yang menjadi alasan kenapa tubuh jenazah bisa menggembung.

Gas tersebut menciptakan tekanan berlebihan dalam tubuh, lalu mendorong cairan keluar lewat lubang-lubang pada tubuh, seperti hidung, mulut, telinga, dan anus.

Jika ada serangga atau belatung yang memakan jaringan tubuh, mereka akan meninggalkan telurnya dan mulai menimbulkan kerusakan pada permukaan kulit jenazah.

Kulit dengan kondisi luka terbuka, tentu akan memberikan peluang bagi serangga dan bakteri untuk masuk ke dalam tubuh. Dengan begitu, proses pembusukan mayat akan terjadi lebih awal.

Tak jarang, gas yang keluar akan menguarkan bau amis dan tidak sedap. Hal ini pertanda bahwa bagian dalam jenazah sudah mulai mengalami proses pembusukan.

3. Active decay (peluruhan aktif)

jenis autopsi
Sumber foto: ArtStation

Bisa dibilang tahap ketiga ini merupakan proses terjadinya pembusukan aktif sekaligus menjadi tahap yang paling cepat dan progresif. Tahapan ini terjadi sekitar 8 – 10 hari setelah kematian.

Selama proses ini, sebagian besar massa tubuh akan hilang karena bakteri dan serangga sudah merusak berbagai sel tubuh dan membuat cairan tubuh keluar.

Kulit juga sudah mulai membesarkan pori-porinya. Dengan demikian, akses untuk binatang-binatang yang mencari makan akan lebih terbuka. Binatang-binatang ini akan mulai menggerogoti kulit.

Setelah itu, kulit mulai meluruh, lalu menghitam karena tidak ada lagi darah yang mengalirkan oksigen dan zat gizi.

Tahap ketiga ini dikatakan selesai jika belatung atau serangga apa pun sudah tidak menghinggapi tubuh lagi.

Apakah proses pembusukan mayat bisa diperlambat?

Ya, proses pembusukan mayat bisa diperlambat dengan proses pembalseman. Bahan kimia yang biasa digunakan untuk memperlambat pembusukan adalah formaldehyde atau formalin.

4. Advanced decay (peluruhan tahap lanjut)

Jika sebelumnya sebagian jaringan lunak telah membusuk, pada tahap keempat ini, pembusukan lebih lanjut akan terjadi pada tulang, rambut, tulang rawan, dan ligamen.

Selama proses pembusukan mayat ini, sebagian besar komponen tubuh telah berubah warna dan menghitam. Jaringan dan sel-sel tubuh juga mulai rusak.

Jantung, ginjal, hati, dan organ-organ lain yang awalnya berbentuk padat sudah berubah menjadi cair selama pembusukan tahap lanjut.

Pada tahap ini, kumbang dan jenis lalat tertentu dengan kemampuan mengunyah benda keras akan mendatangi tubuh untuk memproses komponen tubuh yang lebih keras.

5. Skeletonisation (pembusukan tulang)

Kini, hampir semua komponen tubuh telah terurai dan satu-satunya bagian tubuh yang tersisa dari jenazah hanyalah tulang kering.

Tulang kering lama-kelamaan juga akan hilang, tetapi proses ini bisa memakan waktu hingga lebih dari dua tahun.

Kondisi lingkungan yang kering dan panas dapat mempercepat proses dan menyelesaikan tahap ini dalam hitungan minggu.

Tahapan pembusukan mayat mungkin terlihat seperti proses yang begitu menyedihkan. Namun, proses ini sebenarnya sangat penting untuk keseimbangan ekosistem makhluk hidup.

Kesimpulan

Proses pembusukan mayat terdiri dari lima tahapan, yaitu fresh (autolisis), bloat (penggembungan), active decay (pembusukan aktif), advanced decay (pembusukan tahap lanjut), dan skeletonisation (pembusukan tulang).

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

5 stages of decomposition. (2021). Retrieved 25 September 2024, from https://humanap.community.uaf.edu/2021/06/19/5-stages-of-decomposition/

Deadly secrets – the science of decomposition. (n.d). Retrieved 25 September 2024, from https://www.science.org.au/curious/decomposition

Decomposition and decay. (n.d). Retrieved 25 September 2024, from https://treesforlife.org.uk/into-the-forest/habitats-and-ecology/ecology/decomposition-and-decay/

Down on the body farm: unlocking the forensic secrets of decaying corpses. (2019). Retrieved 25 September 2024, from https://undark.org/2019/11/11/how-microbes-could-aid-forensic-detectives/

Know the time that a corpse takes to decompose. (n.d). Retrieved 25 September 2024, from https://www.enkivillage.org/how-long-does-it-take-for-a-body-to-decompose.html

The 5 stages of human decomposition. (n.d). Retrieved 25 September 2024, from http://www.actforlibraries.org/the-5-stages-of-human-decomposition/

Erich Brenner (2014). Human Body Preservation – Old and New techniques. Journal of Anatomy. 224(3): 316-344

 

Versi Terbaru

02/10/2024

Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mengenal Tanda-Tanda Orang Saat Mau Meninggal Dunia

Apa yang Terjadi pada Tubuh Manusia setelah Meninggal?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 02/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan