Pernahkah Anda mendengar berita tentang seseorang yang meninggal saat tidur? Bukan tanpa alasan, kondisi ini rupanya bisa disebabkan oleh masalah kesehatan yang mungkin tidak disadari.
Supaya Anda menjadi lebih awas, simak informasi berikut untuk mengetahui berbagai macam penyebab yang bisa membuat seseorang meninggal saat tidur.
Penyebab seseorang meninggal saat tidur
Perlu diketahui bahwa tidur bukanlah penyebab dari kematian. Seseorang yang meninggal saat tidur bisa saja telah memiliki kondisi medis tertentu sebelumnya.
Penting untuk diingat bahwa beberapa kondisi berikut tidak selalu menyebabkan kematian mendadak saat tidur.
1. Sleep apnea
Salah satu gangguan tidur, yaitu sleep apnea, terjadi ketika seseorang mengalami henti napas beberapa kali dalam tidurnya. Sleep apnea umumnya terjadi selama beberapa detik saja.
Namun, jika terjadi secara berulang, kondisi ini bisa membahayakan karena sistem pernapasan Anda tidak bisa langsung bekerja sesaat setelah mengalami jeda.
Alhasil, jeda pernapasan yang berulang bisa berakibat pada henti napas hingga kematian.
Laman Sleep Apnea menyebutkan bahwa henti napas yang berulang juga meningkatkan risiko seseorang mengalami gagal jantung hingga stroke.
Kondisi itulah yang kemudian memperbesar risiko seseorang dengan sleep apnea meninggal saat tidur.
2. Henti jantung
Sesuai dengan namanya, kondisi ini terjadi saat jantung Anda berhenti berdetak secara tiba-tiba.
Henti jantung atau sudden cardiac arrest umumnya dipicu oleh kelainan fungsi sinyal elektrik yang mengatur detak jantung.
Saat jantung berhenti, darah tidak bisa mengalir ke seluruh tubuh. Alhasil, jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kematian.
Henti jantung memang kerap tidak menunjukkan gejala. Inilah salah satu alasan mengapa sudden cardiac arrest bisa menjadi penyebab seseorang meninggal saat tidur.
Selain memiliki masalah jantung seperti aritmia, seseorang dengan tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes, dan obesitas lebih berisiko terkena henti jantung.
3. Penggumpalan darah
Proses penggumpalan darah sebenarnya merupakan suatu hal yang normal. Ini merupakan upaya tubuh untuk menghentikan perdarahan dan menyembuhkan luka.
Namun, pengentalan darah juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah. Gumpalan darah yang terbentuk bisa menghambat aliran darah sehingga berakibat fatal.
Jika hambatan aliran darah terjadi pada pembuluh utama yang bertugas memompa darah menuju otak dan jantung, kondisi ini bisa menjadi salah satu penyebab seseorang meninggal saat tidur.
4. Serangan jantung
Berbeda dengan henti jantung, serangan jantung tidak disebabkan oleh kelainan fungsi sinyal elektrik jantung, melainkan penyumbatan aliran darah oleh timbunan plak kolesterol.
Meski begitu, serangan jantung bisa memicu henti jantung. Jika aliran darah tidak segera dipulihkan, otot jantung akan perlahan mati sehingga mengganggu kinerja organ lainnya dan berakibat fatal.
Serangan jantung memang lebih banyak ditemukan pada pasien penyakit jantung koroner.
Namun, kondisi kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, sleep apnea, obesitas, hingga stres bisa meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung.
Tahukah Anda?
Sleep apnea meningkatkan risiko seseorang mengidap penyakit jantung koroner hingga sebesar 30 persen.
5. Keracunan karbon monoksida
Penyebab kematian mendadak saat tidur juga bisa berkaitan dengan faktor eksternal, salah satunya keracunan karbon monoksida (CO).
Keracunan ini rentan terjadi karena karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna atau berbau, tetapi keberadaannya cukup dekat dengan manusia.
Karbon monoksida dapat dihasilkan dari kompor gas, pemanas air, hingga mobil yang menyala. Jika gas CO terkumpul di ruang tertutup, orang yang menghirupnya bisa keracunan.
Inilah salah satu alasan mengapa Anda sebaiknya tidak tidur di dalam mobil yang menyala dan tertutup meski sudah menyalakan AC.
6. Epilepsi
Gangguan kejang atau epilepsi juga bisa menjadi penyebab meninggal saat tidur. Dalam bahasa medis, kondisi ini dikenal sebagai sudden unexpected death in epilepsy (SUDEP).
Selama kejang-kejang, kelainan aktivitas listrik di dalam otak dapat mengganggu kinerja jantung dan sistem pernapasan.
Kondisi tersebut tidak jarang berakhir dengan henti jantung atau pernapasan sehingga berujung pada kematian.
Meski demikian, perlu diingat bahwa tidak semua orang dengan gangguan kejang bisa mengalami SUDEP.
7. Sleep walking
Tidur sambil berjalan atau sleep walking memang tidak secara langsung menyebabkan kematian. Namun, kondisi ini bisa membuat Anda terjatuh atau menabrak sesuatu yang kemudian menyebabkan celaka.
Kebanyakan orang memang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami sleep walking sampai akhirnya terbangun dalam posisi tidak di tempat tidur.
Selain melakukan pengobatan, penting untuk menjauhkan benda berbahaya dari tempat tidur jika Anda kerap mengalami sleep walking.
Meski beberapa kondisi di atas kerap dikaitkan sebagai penyebab seseorang meninggal saat tidur, kematian tidak selalu menjadi akibat dari berbagai kondisi kesehatan tersebut.
Untuk mengurangi kemungkinan tersebut, penting untuk mengenali gejala masalah kesehatan yang Anda alami. Selain itu, jangan lupa untuk tetap menjaga kualitas tidur karena ini merupakan salah satu cara menjaga kesehatan tubuh.
[embed-health-tool-bmi]