backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

8 Jenis Parfum yang Beredar di Pasaran dan Tips Memilihnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 19/07/2023

    8 Jenis Parfum yang Beredar di Pasaran dan Tips Memilihnya

    Ada beragam jenis dan bentuk parfum dengan macam-macam sensasi aroma yang beredar di pasaran. Namun, tahukah Anda jenis-jenis parfum tersebut dan isi kandungannya? Sebagai tips memilih parfum yang tepat untuk Anda, ketahui perbedaan tiap jenis parfum di bawah ini.

    Mengenal jenis-jenis parfum

    cara pakai parfum

    Meskipun memiliki aroma yang sama, tetapi tiap jenis parfum memiliki kadar konsentrasi minyak ekstrak yang berbeda.

    Semakin tinggi konsentrasi minyak ekstrak dalam parfum, semakin lama parfum tersebut akan bertahan pada tubuh Anda.

    Lalu, apakah selama ini Anda telah memilih jenis parfum yang tepat? Berikut perbedaan masing-masing jenis parfum yang perlu Anda ketahui.

    1. Extrait de Parfum

    Extrait de Parfum terbuat dari minyak wangi ekstrak murni. Parfum ini memiliki konsentrasi minyak yang tinggi, yaitu sekitar 35%—45%.

    Dengan konsentrasi tersebut, wangi jenis parfum ini cenderung tahan lama sampai seharian saat diaplikasikan pada tubuh.

    Bahkan bagi yang sensitif atau tidak suka wewangian kuat, mungkin saja orang tersebut dapat terganggu dengan aroma parfum ini.

    Salah satu sifat unik parfum ini adalah aromanya juga mudah berpindah ketika bersentuhan atau berpelukan dengan orang lain.

    Namun pada beberapa orang, jenis pewangi yang satu ini bisa menimbulkan iritasi pada kulit.

    2. Parfum

    Parfum termasuk jenis yang kuat dan tahan lama, dengan konsentrasi minyak wangi sekitar 25%—35% dan lebih sedikit kandungan alkohol.

    Beberapa orang mungkin merasa aroma parfum terlalu kuat dan menyengat.

    Bahkan, saat berada di sekitar aroma lain, seperti aroma makanan, wangi parfum umumnya tetap bisa tercium.

    Untuk berjaga-jaga, Anda bisa mengenakan parfum saat pergi ke tempat yang ramai agar wanginya tidak terlalu menyengat hingga mengganggu Anda ataupun orang lain.

    3. Eau de parfum

    Parfum jenis ini memiliki konsentrasi yang lebih rendah daripada extrait de parfum.

    Konsentrasi minyak parfum ini sekitar 15%—25%. Aromanya tergolong lebih ringan jika dibandingkan dengan jenis parfum yang pertama.

    Bagi Anda yang kerap berkegiatan tatap muka dengan orang lain, parfum ini dapat bertahan lama seharian.

    Dengan aroma yang lebih lembut, orang yang ikut menghirupnya pun tak akan terganggu.

    Anda juga tak perlu khawatir karena aroma parfum ini tak mudah berpindah seperti extrait de parfum.

    4. Eau de Toilette

    Kadar konsentrasi minyak pada eau de toilette lebih ringan ketimbang tiga macam parfum yang disebut di atas.

    Kadar konsentrasinya minyaknya disebut hanya sekitar 5% hingga 15% saja.

    Anda bisa menggunakan parfum ini pada area tangan untuk penggunaan sehari-hari.

    Meskipun mudah memudar, wewangian ini akan kembali memunculkan aromanya ketika bersentuhan dengan kelembapan.

    5. Eau de Cologne

    Identik dengan wewangian untuk pria, eau de Cologne memiliki kadar konsentrasi yang lebih rendah, yaitu sekitar 2% hingga 4% saja.

    Macam parfum ini memiliki aroma yang lebih lembut dibandingkan eau de toilette.

    Aroma eau de cologne pun sebetulnya mudah memudar dan tidak terlalu kuat. Biasanya wewangian ini hanya bertahan hingga 3 jam.

    Oleh karena itu, Anda mungkin perlu menyemprotkan beberapa jam sekali untuk menjaga ketahanannya. 

    6. Eau fraiche

    Parfum jenis eau fraiche memiliki kadar konsentrasi yang lebih rendah, yaitu sekitar 1% hingga 3%.

    Jika biasanya parfum lain menggunakan campuran alkohol, eau fraiche menggunakan campuran air. 

    Biasanya, parfum ini digunakan untuk menyegarkan aroma tubuh secara cepat.

    Aromanya pun bertahan 1—2 jam saja, sehingga Anda perlu kembali menyemprotkan lebih sering agar aroma tubuh Anda tetap segar.

    7. Eau de Senteur

    Eau de Senteur mungkin termasuk jenis parfum yang kurang umum jika dibandingkan dengan macam-macam lainnya.

    Dibuat untuk anak-anak berusia kurang dari 3 tahun, jenis parfum eau de Senteur tidak mengandung alkohol.

    Parfum ini menggunakan cairan pelarut lain untuk mencampurkan semua bahan. Cairan tersebut umumnya membuat tekstur parfum menjadi sedikit lengket.

    Meski aman untuk anak, perlu diingat bahwa parfum ini sebaiknya hanya digunakan pada baju, bukan kulit anak.

    Parfum bayi memang umumnya terbuat dari bahan-bahan alami. Namun, Anda tetap harus sangat berhati-hati saat memakaikan apa pun pada kulit bayi, termasuk parfum.

    8. Splash dan aftershave

    Splash dan aftershave merupakan parfum khusus untuk pria setelah bercukur ataupun mandi.

    Parfum jenis ini hanya mengandung sedikit minyak wangi, sehingga harganya lebih terjangkau. Maka dari itu, parfum ini cocok untuk dipakai setiap hari.

    Kandungan alkohol di dalamnya juga dipercaya bisa membuat pori-pori lebih kecil, sehingga kulit terlihat lebih sehat dan segar.

    Tips memilih parfum yang tepat

    menyemprotkan parfum ke tubuh

    Memilih jenis parfum yang tepat bisa membuat Anda beraroma lebih segar dan meningkatkan kepercayaan diri.

    Untuk memilih parfum yang paling tepat, Anda bisa mempertimbangkan beberapa hal berikut ini.

    1. Tentukan kategori wangi parfum

    Anda bisa memilih wangi parfum sesuai dengan keinginan Anda. Wangi atau aroma parfum bisa terbagi ke dalam beberapa kategori berikut ini.

    • Floral, yaitu aroma lembut bunga, seperti mawar, melati, dan lavender.
    • Oriental, yaitu aroma hangat dan sensual, seperti vanila, kayu manis, dan cengkeh.
    • Woody, yaitu aroma kayu-kayuan, seperti cendana, cedar, dan nilam.
    • Fresh, yaitu aroma yang segar, ringan, dan lapang, seperti lemon, bergamot, dan peppermint.
    • Citrus, yaitu aroma segar buah jeruk atau lemon.

    2. Sesuaikan aroma parfum dengan acara

    Parfum yang Anda pilih bisa disesuaikan dengan acara atau aktivitas yang Anda lakukan.

    Misalnya, jika Anda pergi ke acara yang lebih formal, pilih parfum dengan aroma yang anggun, seperti aroma woody atau floral.

    Sementara itu, untuk acara yang lebih santai, Anda bisa menggunakan parfum yang lebih segar, seperti aroma citrus.

    3. Coba parfum sebelum membeli

    Masing-masing parfum bisa menghasilkan aroma yang berbeda pada tiap orang. Aroma favorit Anda pun mungkin tak sama dengan orang lainnya.

    Oleh karena itu, sebagai tips memilih parfum yang tepat, penting untuk mencoba terlebih dahulu parfum yang Anda inginkan sebelum membelinya.

    4. Cari parfum yang tahan lama

    Parfum yang tahan lama tentu bisa membuat Anda harum lebih lama tanpa harus sering menyemprotkannya ke tubuh.

    Dengan begitu, Anda juga bisa lebih menghemat dalam menggunakan parfum. Anda bisa memilih yang berkonsentrasi minyak tinggi sebagai cara memilih parfum yang tahan lama.

    Namun, ada pula cara pemakaian tertentu agar parfum tahan lama di tubuh Anda. Misalnya dengan menyemprotkan ke area tubuh tertentu.

    Semprot parfum di area ini

    Jangan menyemprotkan parfum ke ketiak karena bisa menimbulkan ketiak sakit akibat iritasi kulit. Agar aman dan bisa tahan lama, semprotkan parfum pada beberapa bagian ini.
    • Pergelangan tangan.
    • Siku.
    • Belakang leher.
    • Punggung.
    • Belakang lutut.

    5. Baca rekomendasi dan testimoni

    Rekomendasi dan testimoni dari orang lain yang pernah menggunakan parfum tertentu bisa membantu Anda mengetahui wangi parfum tersebut sebelum membelinya.

    Anda bisa meminta rekomendasi atau testimoni parfum dari keluarga dan teman Anda.

    6. Waspadai alergi dan iritasi kulit

    Dilansir dari DermNet, parfum dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. Oleh karena itu, hindari parfum yang memang membuat Anda alergi.

    Anda pun sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika mengalami beberapa gejala reaksi alergi berikut setelah menggunakan parfum.

    • Sakit kepala ringan.
    • Bersin, batuk, dan hidung meler (alergi rhinitis).
    • Iritasi kulit, gatal-gatal, ataupun ruam.
    • Otot pegal.
    • Susah bernapas, pusing, dan kelelahan.
    • Mata memerah, berair, dan gatal.
    • Tidak bisa berkonsentrasi.
    • Bengkak.
    • Mual hingga muntah.

    Pada kondisi di atas, biasanya dermatologis akan mengidentifikasi alergen pemicu iritasi melalui patch test dan merekomendasikan pengobatan tertentu untuk meredakan gejala.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 19/07/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan