Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, migrain dapat menyebabkan dan disebabkan oleh hiperosmia. Kepekaan yang lebih sensitif terhadap bau dapat terjadi antara episode migrain.
Sensitivitas bau juga bisa memicu migrain atau membuat Anda lebih rentan untuk mengalaminya.
4. Penyakit Lyme
Sebuah penelitian dari Archives of Neuro-Psychiatry menunjukkan bahwa sebanyak 50% orang yang memiliki penyakit Lyme mengembangkan kepekaan mencium bau.
Para ahli masih belum mengetahui secara pasti apa hubungan penyakit Lyme dengan kemampuan mencium bau.
Namun, hal ini diduga karena penyakit Lyme memengaruhi sistem saraf. Alhasil, penyakit ini dapat memberikan efek negatif pula pada perubahan indra penciuman.
5. Obat-obatan yang diresepkan
Banyak obat yang diresepkan dapat memengaruhi indra penciuman.
Kebanyakan obat menumpulkan indra penciuman, tetapi kadang-kadang obat yang diresepkan dapat membuat bau tertentu menjadi lebih kuat.
Orang yang mengalami perubahan indra penciuman setelah memulai pengobatan baru harus berkonsultasi dengan dokter.
Hal ini bertujuan agar dokter dapat memberikan pilihan pengobatan baru yang lebih sesuai.
6. Diabetes
Dalam kasus yang jarang terjadi, diabetes tipe 1 dapat menyebabkan hiperosmia. Ini umumnya terjadi ketika diabetes tipe 1 belum diobati atau tidak dikelola dengan baik.
7. Kekurangan gizi
Beberapa masalah kekurangan nutrisi, termasuk kekurangan vitamin B12, dapat memengaruhi indra penciuman.
Kekurangan vitamin B12 dapat mengganggu sistem saraf hingga akhirnya membuat saraf hidung terlalu sensitif terhadap bau.
8. Kondisi neurologis lainnya
Kondisi neurologis berikut juga diduga kuat berkaitan dengan terjadinya hiperosmia:
- penyakit Parkinson,
- epilepsi,
- penyakit Alzheimer,
- multiple sclerosis, dan
- polip atau tumor di hidung atau tengkorak.
Bagaimana cara mengobati hiperosmia?

Pengobatan biasanya akan difokuskan pada penyebab di balik hiperosmia itu sendiri. Namun, pada kebanyakan kasus, bentuk pengobatan terbaik adalah dengan menghindari bau yang menjadi pemicunya.
Seperti yang dijelaskan sebelummnya, masing-masing orang mungkin akan memiliki pemicu bau yang berbeda-beda, mulai dari makanan hingga zat kimia tertentu.
Apabila memang sulit untuk dihindari sama sekali, Anda bisa mencoba mengunyah permen karet mint atau permen mint untuk mengurangi gejala.
Selain itu, dokter dapat meresepkan obat-obatan yang dapat mengatasi penyebab hiperosmia Anda. Ambil contohnya pada orang yang menderita migrain, dokter mungkin akan meresepkan obat migrain yang sesuai.
Tak hanya itu, dokter juga bisa mengubah resep pengobatan yang sedang Anda konsumsi apabila hiperosmia dipicu oleh obat-obatan tertentu.
Dalam kasus tertentu, kondisi ini bisa diatasi melalui prosedur operasi atau bedah. Namun, hal ini tentunya kembali lagi ke kondisi atau penyebab apa yang mendasari peningkatan indra penciuman Anda.
Oleh karena itu, selalu konsultasikan ke dokter mengenai kondisi-kondisi kesehatan yang Anda alami. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan penanganan dan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar