Sebagian besar parfum bayi mengandung propylene glycol. Bahan ini sebenarnya tidak menimbulkan bahaya langsung, tapi paparan jangka panjang dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko kanker.
Propylene glycol cepat menyerap ke dalam kulit. Fungsinya adalah membuka pori-pori kulit sehingga senyawa kimia lain bisa masuk dengan lebih mudah. Selain parfum bayi, senyawa ini juga banyak terdapat pada tisu basah.
2. Pengharum (fragrance)
Pengharum adalah bahan yang amat sering ditemukan dalam produk bayi, termasuk parfum. Sayangnya, beberapa parfum bayi mengandung zat pengharum yang tidak aman. Zat ini biasanya merupakan produk turunan dari hasil pengolahan minyak bumi.
Zat pengharum dapat menimbulkan reaksi alergi, baik pada kulit, pernapasan, hingga mata. Efeknya pun bisa bertahan selama berjam-jam pada tubuh bayi. Segera hentikan pemakaian produk bila bayi menunjukkan tanda-tanda alergi zat pengharum.
3. Ftalat
Ftalat terdapat dalam berbagai macam produk. Mulai dari sabun, sampo, detergen, pembersih kuku, losion cukur, hingga parfum bayi. Senyawa ini dinilai berbahaya karena sangat mudah terlepas ke udara dan terhirup ke dalam saluran pernapasan bayi.
Ftalat juga bisa memasuki tubuh bayi melalui produk-produk yang bersentuhan dengan kulit. Paparan jangka panjang dikhawatirkan dapat menimbulkan kerusakan pada hati, paru-paru, ginjal, dan sistem reproduksi.
Parfum bayi sebenarnya memiliki kegunaan tersendiri, tapi produk ini tidak wajib sebagai rangkaian perawatan kulit buah hati Anda. Pasalnya, tidak semua bahan dalam parfum bayi aman bagi kesehatan kulitnya.
Orangtua juga perlu berhati-hati karena beberapa bayi lebih berisiko mengalami alergi dan iritasi. Agar bayi tetap wangi, Anda bisa menggunakan cara yang lebih aman, yakni menjaga kulitnya agar tidak lembap oleh keringat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar