backup og meta

Apakah Parfum Bayi Aman bagi Kulitnya yang Sensitif?

Apakah Parfum Bayi Aman bagi Kulitnya yang Sensitif?

Tubuh bayi sebenarnya sudah menguarkan wangi yang khas. Namun, wangi ini juga dapat menghilang ketika bayi banyak berkeringat. Beberapa ibu akhirnya memberikan parfum khusus dengan tujuan membuat kulit si kecil tetap harum. Kendati demikian, apakah parfum bayi cukup aman bagi kulitnya yang masih halus dan rentan?

Kandungan parfum bayi

Parfum, fragrance, dan cologne adalah produk dengan kegunaan yang sama, yakni mengharumkan kulit bayi sepanjang hari selama ia beraktivitas. Produk-produk ini biasanya digunakan bersama produk perawatan lain seperti sabun atau sampo.

Produk pengharum bayi umumnya terbuat dari air, bahan pewangi, bahan pewarna, serta beragam bahan kimia dengan fungsinya masing-masing. Beberapa parfum bayi juga dilengkapi ekstrak bahan alami yang dipercaya bermanfaat bagi kulit bayi.

Senyawa kimia yang kerap menjadi bahan parfum bayi adalah polysorbate 20, natrium benzoat, phenoxyethanol, asam sitrat, propylene glycol, dimethicone, dan tetrasodium EDTA. Sementara ekstrak bahan alami yang sering digunakan contohnya minyak jarak.

Agar produk ini menguarkan wangi yang segar, produsen juga akan menambahkan zat pewangi beraroma bunga dan buah-buahan. Setelah ditentukan aman melalui uji coba, barulah parfum, fragrance, dan cologne bayi bisa dirilis ke pasaran.

Bahan-bahan dalam parfum yang perlu diwaspadai

kulit bayi

Parfum bayi mungkin bermanfaat untuk membuat tubuhnya tetap harum. Akan tetapi, tidak semua bahan dalam produk ini aman bagi kulit bayi. Beberapa bahan justru bisa menimbulkan reaksi alergi, iritasi, hingga bersifat racun.

Bahan-bahan yang perlu Anda waspadai antara lain:

1. Propylene glycol

Sebagian besar parfum bayi mengandung propylene glycol. Bahan ini sebenarnya tidak menimbulkan bahaya langsung, tapi paparan jangka panjang dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko kanker.

Propylene glycol cepat menyerap ke dalam kulit. Fungsinya adalah membuka pori-pori kulit sehingga senyawa kimia lain bisa masuk dengan lebih mudah. Selain parfum bayi, senyawa ini juga banyak terdapat pada tisu basah.

2. Pengharum (fragrance)

Pengharum adalah bahan yang amat sering ditemukan dalam produk bayi, termasuk parfum. Sayangnya, beberapa parfum bayi mengandung zat pengharum yang tidak aman. Zat ini biasanya merupakan produk turunan dari hasil pengolahan minyak bumi.

Zat pengharum dapat menimbulkan reaksi alergi, baik pada kulit, pernapasan, hingga mata. Efeknya pun bisa bertahan selama berjam-jam pada tubuh bayi. Segera hentikan pemakaian produk bila bayi menunjukkan tanda-tanda alergi zat pengharum.

3. Ftalat

Ftalat terdapat dalam berbagai macam produk. Mulai dari sabun, sampo, detergen, pembersih kuku, losion cukur, hingga parfum bayi. Senyawa ini dinilai berbahaya karena sangat mudah terlepas ke udara dan terhirup ke dalam saluran pernapasan bayi.

Ftalat juga bisa memasuki tubuh bayi melalui produk-produk yang bersentuhan dengan kulit. Paparan jangka panjang dikhawatirkan dapat menimbulkan kerusakan pada hati, paru-paru, ginjal, dan sistem reproduksi.

Parfum bayi sebenarnya memiliki kegunaan tersendiri, tapi produk ini tidak wajib sebagai rangkaian perawatan kulit buah hati Anda. Pasalnya, tidak semua bahan dalam parfum bayi aman bagi kesehatan kulitnya.

Orangtua juga perlu berhati-hati karena beberapa bayi lebih berisiko mengalami alergi dan iritasi. Agar bayi tetap wangi, Anda bisa menggunakan cara yang lebih aman, yakni menjaga kulitnya agar tidak lembap oleh keringat.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Phthalates and Children’s Products. http://www.center4research.org/phthalates-childrens-products/ Diakses pada 16 September 2019.

Lampel, H., Jacob, S. (2011). Phthalates in Baby Skin Care Products. Dermatitis, 22(05):272-276. 

7 chemicals and toxins to avoid when buying baby products. https://www.treehugger.com/health/7-chemicals-and-toxins-avoid-when-buying-baby-products.html Diakses pada 16 September 2019.

Baby & Child Products. https://www.madesafe.org/education/whats-in-that/baby-child-products/ Diakses pada 16 September 2019.

Fragrance Sensitivity: When Scents Cause Symptoms. https://www.everydayhealth.com/allergies/fragrance-sensitivity.aspx Diakses pada 16 September 2019.

Babies and Skin Allergies. https://www.parents.com/baby/health/allergy/skin-allergies/ Diakses pada 16 September 2019.

Phthalates. https://www.fda.gov/cosmetics/cosmetic-ingredients/phthalates#infant Diakses pada 16 September 2019.

Zhou, J., Tierney, N. K., McCarthy, T. J., Black, K. G., Hernandez, M., & Weisel, C. P. (2017). Estimating infants’ and toddlers’ inhalation exposure to fragrance ingredients in baby personal care products. International journal of occupational and environmental health, 23(4), 291–298. doi:10.1080/10773525.2018.1475446.

Versi Terbaru

10/04/2023

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Pemakaian Gurita pada Bayi Tidak Disarankan, Apa Alasannya?

7 Cara Mengatasi Kulit Bayi Mengelupas dan Penyebabnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus

General Practitioner · Rumah Sakit Permata Bekasi


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 10/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan