backup og meta

Jenis Cairan Filler Wajah, Plus Cara Pemakaian yang Aman

Jenis Cairan Filler Wajah, Plus Cara Pemakaian yang Aman

Suntik filler membantu mempertebal bibir, menonjolkan tulang pipi, bahkan menyamarkan garis halus dan kerutan. Sebelum Anda berangkat pergi ke klinik, pastikan dulu jenis cairan filler yang digunakan.

Macam-macam cairan filler

Jenis cairan yang disuntikkan memiliki cara kerja yang berbeda untuk memberikan hasil yang diharapkan. Apa saja jenis filler yang paling populer digunakan? 

Berikut jenis-jenis filler seperti yang dijelaskan situs American Society of Plastic Surgeons.

1. Hyaluronic acid

Hyaluronic acid merupakan salah satu cairan filler yang paling sering digunakan karena jarang menyebabkan efek samping parah.

Pada dasarnya, hyaluronic acid juga ditemukan pada kulit. Senyawa ini bisa menarik air dan meningkatkan volume air di kulit wajah. 

Seiring bertambahnya usia, kadar asam hialuronat berkurang sehingga kulit tak lagi kencang dan timbul kerutan. 

Nah, jenis filler ini bisa meningkatkan volume hyaluronic acid di kulit sehingga tekstur kulit lebih kenyal dan merata.

Cairan filler ini cocok untuk mengatasi beberapa kondisi kulit berikut.

  • Bopeng.
  • Pipi cekung.
  • Kerutan di ujung mata.
  • Garis bibir yang sangat cekung.
  • Kerutan di antara alis.
  • Filler bibir agar lebih bervolume.
  • Kerutan di antara ujung bibir dan dagu.
  • Bekas luka bakar.
  • Bekas luka di wajah.
  • Kerutan di dahi.
  • Filler hidung.

Semakin sering Anda melakukan perawatan filler dengan hyaluronic acid, hasilnya bisa bertahan lebih lama.

Namun, pastikan tetap pilih cara aman untuk mencegah efek samping filler untuk hidung atau bagian wajah lainnya.

2. Kolagen

jenis cairan filler hyaluronic acid

Suntik filler kolagen menggunakan cairan yang diekstrak dari kolagen sapi. Jenis filler ini digunakan untuk menyamarkan garis atau kerutan pada wajah.

Kolagen sebenarnya bahan protein yang bisa ditemukan pada kulit. Bahan inilah yang membuat kulit kencang. 

Kadar kolagen pada kulit bisa berkurang dan menyebabkan kulit mengendur seiring bertambahnya usia. Akibatnya, timbul garis-garis halus dan kerutan.

Filler wajah kolagen umumnya digunakan untuk keperluan berikut.

  • Kerutan di antara alis.
  • Kerutan sekitar mulut akibat merokok.
  • Pipi cekung.
  • Menambah volume bibir.
  • Kerutan ujung bibir dengan sudut mulut.
  • Kerutan dahi.
  • Jaringan parut akibat jerawat, kecuali jenis ice-pick scar.
  • Bekas luka wajah lainnya, asal pinggirannya tidak terlihat tajam.

Cairan filler ini biasanya digunakan bersamaan tindakan kosmetik lainnya, seperti Botox dan laser.

3. Calcium hydroxylapatite

Kalsium hidroksilapatit merupakan senyawa mirip mineral yang digunakan sebagai cairan filler dan juga ditemukan secara alami pada tulang.

Jenis filler wajah ini sering digunakan untuk keperluan berikut.

  • Lipatan dan garis yang sedang hingga parah pada bagian ujung mulut dan bibir.
  • Garis di antara ujung bibir dan dagu.
  • Menambah volume pipi dan mempertegas kontur wajah.
  • Meningkatkan volume otot wajah pada orang HIV yang memakai obat-obatan tertentu.

Tidak seperti kolagen, jenis filler ini tidak berasal dari hewan sehingga risiko terjadinya alergi rendah.

Calcium hydroxylapatite memberikan hasil yang sangat alami dan cairan filler tidak rembes ke bagian kulit lainnya. Efek samping penggunaan filler ini pun jarang ditemukan.

4. Polyalkylimide

Cairan filler ini berguna untuk mengisi dan menambah volume kulit dan bersifat semipermanen. Biasanya, produk ini digunakan untuk keperluan berikut.

  • Kerutan yang dalam, seperti pada garis antara ujung hidung dan bibir atau bekas luka cekung.
  • Menambah volume bibir.
  • Menonjolkan tulang pipi dan garis rahang.
  • Mengatasi pengecilan otot wajah akibat obat HIV.

Polyalkylimide relatif sangat jarang memicu alergi. Anda bahkan tidak perlu tes alergi. Jenis filler ini juga tidak mengganggu hasil rontgen.

Injeksi polyalkylimide membentuk lapisan kolagen tipis dan bertahan selama sebulan. Satu prosedur bisa menyuntikkan cairan dalam jumlah yang besar.

Hasil filler ini cukup awet, bahkan bisa dilepas jika perlu. 

5. Polylactic acid

Asam polilaktat adalah cairan filler yang bisa memicu produksi kolagen di kulit. Bahan ini biasanya juga digunakan untuk menjahit luka.

Polylactic acid filler cocok untuk kulit wajah bagian bawah sehingga bisa digunakan untuk keperluan berikut.

  • Mengisi garis-garis di sekitar mulut akibat tertawa.
  • Meningkatkan volume bibir.
  • Mengisi lipatan antara ujung bibir dan hidung yang cukup cekung.

Jenis filler ini tidak memberikan perubahan secara langsung dalam satu kali prosedur. Anda perlu suntik tiga bulan sekali. Hasil akan muncul dalam waktu 4 – 6 minggu.

6. Polymethyl-methacrylate microspheres (PMMA)

PMMA merupakan cairan filler semipermanen yang sering digunakan untuk mengurangi kerutan, lipatan, dan cekungan yang dalam, terutama di bagian ujung bibir dan hidung. 

Filler ini juga bisa digunakan untuk mengisi bekas luka dan bopeng serta menambah volume bibir. 

Bila menginginkan hasil yang lebih tahan lama, dokter akan menganjurkan PMAA daripada kolagen atau hyaluronic acid

Ahli bedah mungkin akan menyuntikkan cairan lebih sedikit saat perawatan pertama, lalu ditambah secara bertahap pada tindakan selanjutnya.

Kelemahan PMAA adalah hasilnya muncul relatif lama, yakni tiga bulan.

Cara aman penggunaan cairan filler

cara pilih jenis filler yang aman

Agar terhindar dari risiko filler yang berbahaya, berikut cara aman yang perlu diperhatikan.

  • Hindari menggunakan suntik silikon karena memicu cedera serius, nyeri berkepanjangan, infeksi, bekas luka permanen, bentuk wajah tidak normal, hingga kematian.
  • Jangan membeli cairan filler yang dijual secara bebas. Filler tidak dijual secara bebas dan hanya diedarkan bila memiliki izin edar.
  • Hanya lakukan filler dengan dokter spesialis kulit atau bedah plastik yang telah terdaftar di Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI) dan Perhimpunan Bedah Plastik (PERAPI).
  • Konsultasikan terkait jenis, efek samping, dan hasil yang diinginkan kepada dokter.
  • Pilihlah klinik yang memiliki izin praktik resmi.

Mengapa filler tidak dijual bebas?

Penjualan cairan dermal filler secara bebas melanggar Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 197. 

Pasal tersebut menjelaskan bahwa siapa pun yang sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan tanpa izin edar bisa dipidana penjara dan denda.

Hanya badan usaha yang telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Kesehatan RI yang bisa menjual cairan filler.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak membeli cairan filler secara bebas, apalagi sampai menyuntikkannya sendiri. Pastikan untuk melakukan perawatan kulit ini di klinik yang memiliki izin praktik resmi.

Ringkasan

Inilah jenis cairan filler yang umum digunakan.
  • Hyaluronic acid.
  • Kolagen.
  • Calcium hydroxylapatite.
  • Polyalkylimide.
  • Polylactic acid.
  • Polymethyl-methacrylate microspheres (PMMA).

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Types of Dermal Fillers. (2023). Retrieved 24 February 2023, from https://www.plasticsurgery.org/cosmetic-procedures/dermal-fillers/types

Walker, K., Basehore, B., Goyal, A., & Zito, P. (2022). Hyaluronic Acid. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482440/

Marionette Lines: What They Are, Causes, Filler, & Treatments. (2023). Retrieved 24 February 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23028-marionette-lines

Collagen treatment, bovine collagen implants, human collagen replacement therapy | DermNet. (2023). Retrieved 24 February 2023, from https://dermnetnz.org/topics/collagen-replacement-therapy

Dermal Filler Do’s and Don’ts for Wrinkles, Lips and More. (2022). Retrieved 24 February 2023, from https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/dermal-filler-dos-and-donts-wrinkles-lips-and-more

Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (2019). Kemkes.go.id. Retrieved 3 March 2023, from https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/UU_36_2009_Kesehatan.pdf

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (2023). Retrieved 3 March 2023, from https://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/peraturan-pemerintah-nomor-72-tahun-1998-tentang-pengamanan-sediaan-farmasi-dan-alat-kesehatan.pdf

Versi Terbaru

03/03/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Mana yang Lebih Baik, Eyelash Extension atau Bulu Mata Palsu?

Dermabrasi, Prosedur Kecantikan Buat Kulit Lebih Mulus


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 03/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan