backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengulik Homeostasis, Kemampuan Tubuh untuk Mempertahankan Diri

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 20/03/2023

    Mengulik Homeostasis, Kemampuan Tubuh untuk Mempertahankan Diri

    Homeostasis merupakan istilah yang dikenal dalam ilmu biologi. Mungkin Anda pernah menemukannya di buku-buku pelajaran saat jaman sekolah dulu. Sebenarnya, apa sih arti homeostasis? Lalu apa saja contohnya dalam kehidupan sehari-hari? Yuk, simak jawabannya di sini!

    Apa itu homeostasis?

    homeostasis

    Kata homeostasis berasal dari bahasa Yunani, yaitu “homio” yang artinya “mirip” dan “stasis” yang berarti “tetap” atau “diam”.

    Dalam ilmu biologi, homeostasis adalah kecenderungan makhluk hidup untuk tetap mempertahankan kestabilan diri di saat lingkungan di sekelilingnya mengalami perubahan.

    Istilah ini cenderung berkebalikan dengan proses adaptasi. Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk mengikuti/meniru perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

    Tidak hanya dalam ilmu biologi, istilah homeostasis juga bisa digunakan dalam berbagai disiplin ilmu seperti ilmu kesehatan dan psikologi.

    Claude Bernard merupakan ilmuwan yang pertama kali memperkenalkan istilah ini dalam dunia fisiologi (kesehatan). Kemudian istilah ini dikembangkan oleh Walter Cannon pada tahun 1960.

    Apa saja contoh homeostasis dalam kehidupan sehari-hari?

    tubuh sehat

    Homeostasis adalah mekanisme tubuh yang terjadi secara otomatis, tanpa disadari, dan tidak bisa dihindari. 

    Ini karena proses tersebut dikendalikan oleh saraf bawah sadar (saraf otonom) manusia yang berada di hipotalamus otak.

    Untuk lebih memahami apa itu homeostasis, Anda bisa menyimak contoh-contohnya berikut ini.

    1. Kemampuan dalam mempertahankan suhu tubuh

    Manusia adalah makhluk hidup berdarah panas. Maksudnya, suhu tubuh manusia harus selalu konstan agar bisa tetap hidup.

    Berbeda dengan makhluk hidup berdarah dingin, mereka dapat hidup meskipun suhu tubuhnya berubah-ubah.

    Suhu tubuh normal manusia adalah antara 36.1°C sampai 37,2°C. Lebih rendah atau lebih tinggi dari suhu tersebut dapat menyebabkan kematian.

    Lalu bagaimana bila Anda berada di ruangan ber-AC dengan suhu 21°C? Bila tubuh mengikuti suhu tersebut tentunya akan berakibat fatal. 

    Namun pada kenyataannya, Anda bisa tetap hidup meskipun berada di ruangan tersebut, bukan?

    Ini karena tubuh secara otomatis melakukan upaya mempertahankan suhu tubuh. Kemampuan inilah yang disebut dengan homeostasis.

    Beberapa tindakan yang tubuh Anda lakukan antara lain.

    • Badan gemetar, tujuannya agar otot bergerak dan memproduksi lebih banyak panas, 
    • Rambut (bulu) di sekujur tubuh merinding, tujuannya untuk menghalangi lebih banyak udara masuk ke dalam kulit.
    • Meningkatkan hormon yang bertindak untuk meningkatkan produksi panas.

    Begitupun bila Anda sedang berada di ruangan yang panas. Agar suhu tubuh tetap normal, tubuh secara otomatis melakukan upaya homeostasis juga, misalnya sebagai berikut.

    • Berkeringat agar penguapan keringat dari kulit membantu tubuh untuk mendinginkan diri.
    • Pori-pori kulit terbuka agar hawa panas dapat dikeluarkan oleh tubuh.
    • Jantung berdebar cepat agar aliran darah ke kulit meningkat sehingga mempercepat pembuangan panas ke luar tubuh.

    kedinginan

    2. Kemampuan tubuh dalam menyembuhkan luka

    Luka adalah goresan, sayatan, atau lubang di permukaan kulit. Bila kulit terluka, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

    Selain itu, darah yang keluar dari luka dapat membuat jumlah darah yang beredar di dalam tubuh menjadi berkurang.

    Untuk mencegah hal ini, tubuh melakukan proses homeostasis, misalnya dengan cara menutup kembali luka tersebut dan membekukan darah agar darah tidak keluar terus menerus.

    Semakin ringan luka tersebut maka akan semakin cepat ia sembuh. Tanpa diobati pun, luka ringan seperti lecet dapat sembuh dengan sendirinya.

    Namun, bila luka yang Anda alami cukup parah, tubuh akan bersusah payah dalam memperbaiki diri.

    Oleh sebab itu, dibutuhkan bantuan obat-obatan serta tindakan medis tertentu seperti jahitan, transfusi darah, dan sebagainya.

    Semua tindakan medis yang dilakukan pada dasarnya hanya untuk membantu proses homeostasis tubuh dalam menyembuhkan luka agar Anda bisa lebih cepat sembuh.

    Pada akhirnya, keberhasilan upaya medis yang dilakukan akan tergantung pada respons tubuh terhadap pengobatan dan kemampuannya dalam menyembuhkan diri.

    3. Kemampuan tubuh dalam menjaga kadar gula dalam darah

    Melansir jurnal Frontiers in Physiology, kemampuan tubuh dalam menjaga kadar gula dalam darah juga termasuk salah satu contoh proses homeostasis.

    Bila Anda mengonsumsi makanan yang mengandung gula (glukosa) yang tinggi, pankreas secara otomatis meningkatkan produksi insulin

    Hormon ini berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen lalu disimpan ke dalam otot. Dengan begitu, kadar gula dalam darah tetap dalam kondisi yang stabil.

    Di sisi lain, bila Anda tidak makan dalam waktu yang cukup lama, tubuh meningkatkan produksi hormon glukagon yang dikeluarkan oleh hati.

    Glukogen bekerja dengan cara mengambil glikogen yang terdapat dalam otot kemudian memecahnya kembali menjadi glukosa dan mengedarkannya dalam darah.

    Dengan begitu, kadar gula darah menjadi normal kembali. Kemampuan tubuh dalam menjaga kadar gula dalam darah inilah yang disebut dengan homeostasis.

    Orang yang terlalu sering makan makanan manis dapat membuat pankreas bekerja terlalu keras sehingga ia pun menjadi rusak. 

    Akibatnya, ia tidak mampu lagi mengontrol kadar gula dalam darah. Kondisi inilah yang terjadi pada penderita diabetes.

    Di sisi lain, orang yang jarang makan akan menjadi kurus. Ini karena glikogen dalam otot terus menerus diambil untuk diedarkan ke dalam darah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 20/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan