backup og meta

Mengenal Trauma Abdomen, dari Jenis hingga Pengobatannya

Mengenal Trauma Abdomen, dari Jenis hingga Pengobatannya

Trauma abdomen adalah cedera pada rongga perut. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya benturan benda tumpul atau tusukan benda tajam. Sebagian besar kasus cedera pada rongga perut memerlukan perawatan medis segera, guna mencegah komplikasi. Ketahui gejala, jenis, serta cara penanganannya berikut ini.

Gejala umum trauma abdomen

Gejala trauma abdomen bisa berbeda-beda tergantung dengan lokasi cedera, area yang terdampak, serta tingkat keparahan cedera yang dialami.

Namun, secara umum berikut ini gejala yang bisa dialami ketika seseorang mengalami cedera pada perut.  

  • Nyeri perut.
  • Memar atau luka pada perut, biasanya disebabkan oleh trauma benda tumpul.
  • Perut terasa lunak, bengkak, dan kaku.
  • Mual.
  • Muntah (terkadang disertai darah).
  • Organ perut menonjol ke luar.
  • Perdarahan berat.
  • Luka terbuka.

Pada beberapa kasus, gejala nyeri pada rongga perut bisa terasa ringan. Hal ini mungkin terjadi karena ada cedera lain yang gejalanya lebih menyakitkan, seperti patah tulang.

Selain gejala di atas, trauma pada rongga perut dapat menyebabkan tanda dan gejala syok, terutama jika pasien mengalami perdarahan hebat. 

Gejala syok meliputi denyut jantung yang cepat, keringat berlebihan, kulit dingin, pucat, atau tampak kebiruan.

Jenis-jenis trauma abdomen

Cedera pada rongga perut dapat bervariasi tergantung pada mekanisme terjadinya cedera serta lokasinya. 

Secara umum, trauma pada rongga perut bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu trauma tumpul abdomen dan trauma tajam abdomen.

1. Trauma tumpul abdomen

tbc tb usus, tb perut adalah

Trauma tumpul abdomen adalah jenis cedera pada rongga perut yang terjadi akibat benturan keras dari benda tumpul.

Kondisi ini bisa terjadi karena kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian, atau pukulan langsung ke perut.  

Mengutip NIH, trauma tumpul abdomen dapat menyebabkan kerusakan pada organ dalam, perdarahan internal, memar, atau cedera pada organ-organ dalam rongga perut, seperti usus, limpa, atau hati. 

2. Trauma tajam abdomen

Trauma tajam abdomen adalah jenis cedera perut yang terjadi karena tusukan benda tajam, seperti pisau, luka tembakan, atau luka karena kecelakaan kerja.

Tingkat keparahan kasus trauma tajam abdomen berkaitan dengan organ tubuh yang terdampak dan jenis objek yang menyebabkan cedera

Dalam kasus yang ringan, luka tusuk akibat benda tajam bisa hanya melukai area lemak dan otot di bawah kulit, tetapi dalam kasus yang parah, seperti tembakan dapat menyebabkan kerusakan organ.

Mengutip situs Trauma Victoria, area rongga perut yang paling banyak mengalami trauma tajam abdomen adalah usus halus, hati, dan usus besar.

Pengobatan trauma abdomen

Pengobatan cedera pada rongga perut bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis, lokasi, dan tingkat keparahan. 

Dokter biasanya akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat tanda-tanda trauma dan gejala yang dialami oleh pasien. 

Berikut ini beberapa bentuk penanganan yang mungkin dilakukan dokter untuk mengobati cedera otot perut.

1. Pertolongan pertama

Tindakan awal yang perlu dilakukan untuk mengobati trauma abdomen adalah dengan melakukan metode ABC untuk memastikan stabilitas pasien, meliputi sebagai berikut. 

  • Airway (jalan napas). Pertolongan pertama ini bertujuan untuk memastikan bahwa jalan napas pasien tidak terhalang. Jika pasien tidak responsif dan tidak ada cedera leher, buka jalan napas dengan menggunakan teknik chin lift dengan memiringkan kepala dan mengangkat dagu untuk membuka jalan napas. 
  • Breathing (pernapasan). Tindakan breathing bertujuan untuk memastikan apakah pasien dapat bernapas dengan baik, seperti melihat gerakan dada, mendengarkan suara napas, atau merasakan aliran udara dari hidung atau mulut.
  • Circulation. Jika pasien tidak sadar dan tidak bernapas atau tidak ada denyut nadi, segera lakukan resusitasi jantung paru (CPR) sesuai pedoman yang berlaku untuk memulihkan sirkulasi darah.

Metode ABC ini penting untuk memastikan bahwa masalah yang mengancam jiwa teratasi terlebih dahulu sebelum penanganan lebih lanjut pada cedera abdomen.

2. Obat-obatan

Pada kasus cedera yang ringan dan tidak ada tanda-tanda perdarahan internal, dokter mungkin hanya perlu melakukan observasi  pada pasien. 

Selain itu, dokter akan memberikan obat analgesik atau obat pereda nyeri untuk mengurangi nyeri pada area perut. 

Pasien juga akan diminta untuk beristirahat total dan tidak melakukan aktivitas berat yang dapat memperparah kondisi cedera pada perut.

3. Prosedur bedah

laparotomi

Pada kasus trauma abdomen yang parah, misalnya luka tembak atau tusukan benda tajam hingga menyebabkan kerusakan organ internal, dokter akan segera melakukan tindakan operasi laparotomi.

Laparotomi merupakan prosedur medis yang melibatkan pembedahan perut.

Dokter bedah akan membuat sayatan besar pada bagian tengah perut untuk membuka dinding perut untuk memulihkan bagian yang mengalami cedera, menghentikan pendarahan atau mengangkat bagian yang rusak. 

Cedera pada rongga perut merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan medis darurat untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa.

Segera cari pertolongan medis jika nyeri perut sudah tidak tertahankan, perdarahan sulit berhenti, atau memar menyebabkan organ menonjol ke luar. 

Kesimpulan


  • Trauma abdomen adalah cedera pada rongga perut yang bisa terjadi karena pukulan benda tumpul, tertusuk benda tajam, atau kecelakaan.
  • Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri pada perut, memar atau luka di perut, mual, muntah, serta bengkak.
  • Pengobatan cedera perut didasarkan pada tingkat keparahan cedera. Dalam tahap ringan, memberikan obat-obatan biasanya cukup untuk mengurangi nyeri. Namun, dalam kasus parah, dokter mungkin akan melakukan tindakan pembedahan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

O’Rourke, M. C. (2023). Blunt Abdominal Trauma. Retrieved 24 September 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431087/ 

Abdominal Injury. (n.d.). Retrieved 24 September 2024, from https://www.redcross.org/take-a-class/resources/learn-first-aid/abdominal-injury 

Major Trauma Guidelines & Education . (n.d.). Retrieved 24 September 2024, from https://trauma.reach.vic.gov.au/guidelines/abdominal-trauma/introduction 

Lotfollahzadeh, S. (2023). Penetrating Abdominal Trauma. Retrieved 24 September 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459123/ 

Danah. (2023). The ABCs of CPR ⏐ Airway, Breathing and Circulation. Retrieved 24 September 2024, from https://www.cprclassesphiladelphia.org/the-abcs-of-cpr-airway-breathing-circulation/

Versi Terbaru

30/09/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Meluruskan Mitos Perawatan Luka yang Umum

Pertolongan Pertama Tangan Luka Kena Kaca yang Tepat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 30/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan