backup og meta

7 Penyebab Benjolan di Ketiak dan Cara Mengatasinya

7 Penyebab Benjolan di Ketiak dan Cara Mengatasinya

Pernah meraba ketiak dan menemukan benjolan di sana? Menyadari kondisi ini mungkin membuat diri Anda merasa khawatir. Pasalnya, kemunculan benjolan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan serius, seperti tumor dan kanker.

Beragam penyebab benjolan di ketiak

Kebanyakan benjolan di ketiak sebenarnya tidak berbahaya. Benjolan ini biasanya terbentuk akibat pembesaran kelenjar atau pertumbuhan jaringan yang tidak normal.

Namun, ada pula benjolan yang mungkin menandakan masalah kesehatan serius. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari benjolan di ketiak yang perlu Anda perhatikan.

1. Pembengkakan kelenjar getah bening

pengobatan mastitis alami

Benjolan di ketiak bisa muncul karena terjadi pembesaran pada kelenjar getah bening di bawah lengan Anda. Dalam dunia medis, kondisi ini juga disebut limfadenopati.

Kelenjar getah bening berperan dalam sistem kekebalan tubuh Anda. Tidak hanya pada ketiak, kelenjar ini juga menyebar di seluruh tubuh, seperti belakang telinga, leher, dan pangkal paha.

Anda mungkin merasakan benjolan ini dalam bentuk yang sangat kecil atau mungkin bisa lebih besar dan terasa sekali saat diraba.

2. Mastitis

Mastitis atau infeksi payudara merupakan salah satu penyebab benjolan di ketiak setelah melahirkan.

Kondisi yang paling sering terjadi pada enam bulan pertama menyusui ini biasanya disebabkan oleh tersumbatnya saluran susu dalam payudara.

Sumbatan ini dapat membuat payudara meradang serta menyebabkan kelenjar getah bening di dekatnya, terutama pada ketiak, membengkak dan tampak seperti benjolan.

Di samping itu, mastitis juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti nyeri payudara, kemerahan, keluarnya cairan dari puting susu, dan demam.

3. Dermatitis kontak

Penyebab lain dari benjolan pada ketiak adalah dermatitis kontak. Kondisi ini terjadi ketika kulit bereaksi terhadap iritan atau alergen, seperti deodoran, detergen, dan bahan pakaian.

Reaksi kulit ini dapat menyebabkan ruam gatal, merah, dan terkadang pembengkakan di ketiak.

Dalam kondisi yang parah, dermatitis kontak dapat membuat kulit terasa kencang dan melepuh. Luka lepuh bisa mengeluarkan cairan yang akhirnya berubah menjadi borok.

4. Kista

Benjolan jinak atau tidak berbahaya lainnya yang bisa muncul pada ketiak adalah kista. Kondisi ini ditandai dengan munculnya kantong berisi cairan di bawah kulit ketiak.

Kista pada ketiak biasanya disebabkan oleh folikel rambut dan kelenjar minyak yang tersumbat akibat mencukur bulu ketiak maupun efek samping antiperspirant.

Umumnya, benjolan yang muncul tidak terasa sakit, tumbuh lambat, dan dapat bergerak. Nyeri, ruam merah, dan pembengkakan bisa timbul bila kista meradang atau terinfeksi.

5. Lipoma

lipoma benjolan di paha

Ketiak merupakan salah satu tempat di mana lipoma paling sering berkembang. Lipoma adalah benjolan berisi jaringan lemak yang tumbuh di antara kulit dan otot.

Kebanyakan benjolan di ketiak ini memiliki tekstur lembek atau lunak. Benjolan yang umumnya berukuran kurang dari 8 sentimeter (cm) ini bisa bergeser dengan mudah saat disentuh.

Lipoma jarang menyebabkan masalah pada pengidapnya. Namun, benjolan ini dapat mengganggu bila ukurannya terlalu besar atau terasa nyeri karena mengenai ujung saraf.

6. Hidradenitis suppurativa

Hidradenitis suppurativa adalah penyakit kulit kronis yang menyerang folikel rambut dan kelenjar keringat pada area kulit yang sering bergesekan, salah satunya ketiak.

Benjolan ini tampak mirip jerawat yang dapat pecah dan mengeluarkan nanah berbau busuk. Umumnya, benjolan yang pecah meninggalkan bekas luka yang sulit hilang.

Kondisi ini termasuk langka, dengan hanya 1–4% orang di dunia yang mengalaminya. Penyakit kulit ini lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya muncul pada masa pubertas.

7. Penyebab lainnya

Pada kasus yang lebih langka, benjolan ketiak mungkin saja menandakan penyakit yang lebih serius dan bisa menimbulkan komplikasi fatal seperti berikut ini.

  • Kanker payudara.
  • Limfoma atau kanker getah bening.
  • Leukemia, penyakit kanker darah akibat produksi sel darah putih abnormal atau terlalu banyak.
  • Lupus, gangguan autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang sehat.

Apakah benjolan di ketiak selalu berbahaya?

Sebagian besar benjolan di ketiak tidak berbahaya. Menurut American Family Physician (2016), hanya 4% benjolan yang terkait dengan kanker pada pasien berusia 40 tahun ke atas. Persentase ini turun hingga 0,4% pada pasien berusia kurang dari 40 tahun.

Ciri-ciri benjolan di ketiak

Gejala yang paling terlihat tentunya benjolan itu sendiri. Anda bisa menemukannya dengan cara meraba area ketiak secara perlahan.

Benjolan ini dapat Anda temukan dalam ukuran sangat kecil sampai besar. Tekstur benjolannya pun bisa bervariasi, tergantung dari kondisi yang menyebabkannya.

Benjolan yang disebabkan oleh kanker payudara memiliki tekstur lebih keras, ukurannya membesar dengan cepat, dan tidak bergerak saat disentuh.

Sementara itu, benjolan ringan yang disebabkan kista, infeksi, atau lipoma umumnya punya tekstur lunak saat Anda raba.

Benjolan yang disebabkan karena infeksi juga dapat menunjukkan gejala lain, meliputi demam, berkeringat pada malam hari, dan membengkaknya kelenjar getah bening di seluruh tubuh.

Cara mengatasi benjolan yang muncul di ketiak

jenis penyakit katastropik

Biasanya, benjolan di ketiak tidak membutuhkan penanganan khusus. Dokter akan memberikan pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Pada kasus yang disebabkan oleh infeksi virus, lipoma, kista, atau dermatitis kontak iritan, Anda bisa memberikan kompres hangat pada ketiak dan minum obat pereda nyeri.

Jika pembengkakan pada ketiak timbul akibat dermatitis kontak alergi, Anda dapat menghindari pemicu alergi dan minum obat antihistamin untuk meredakan gejalanya.

Infeksi bakteri biasanya ditangani dengan obat antibiotik oral. Namun, bila gejala tidak membaik dalam beberapa hari, Anda mungkin perlu mendapatkan obat antibiotik intravena (IV).

Jika benjolan pada ketiak didiagnosis sebagai tumor atau kanker, dokter akan memberikan pengobatan yang dapat melibatkan kombinasi operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi.

Munculnya benjolan di ketiak tidak boleh Anda biarkan begitu saja. Konsultasikanlah dengan dokter untuk memperoleh diagnosis dan perawatan yang tepat.

Kesimpulan

  • Benjolan di ketiak umumnya disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening, mastitis, dermatitis kontak, kista, lipoma, dan hidradenitis suppurativa.
  • Sebagian besar kasusnya tidak berbahaya, tetapi beberapa jenis benjolan bisa menandakan masalah kesehatan serius, seperti kanker payudara, leukemia, dan limfoma.
  • Pastikan Anda segera berkonsultasi ke dokter bila menemukan benjolan pada ketiak untuk mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Lumps. (2021). NHS UK. Retrieved January 31, 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/lumps/

Armpit Lump: Causes, Diagnosis & Treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved January 31, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22745-armpit-lump

Swollen lymph nodes. (2021). Mayo Clinic. Retrieved January 31, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/swollen-lymph-nodes/symptoms-causes/syc-20353902

Hidradenitis suppurativa. (2023). Mayo Clinic. Retrieved January 31, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hidradenitis-suppurativa/symptoms-causes/syc-20352306

Cysts. (2014). Better Health Channel. Retrieved January 31, 2024, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/cysts

Breastfeeding – mastitis and other nipple and breast problems. (2021). Better Health Channel. Retrieved January 31, 2024, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/breastfeeding-mastitis-and-other-nipple-and-breast-problems

Lipoma and atypical lipomatous tumors. (2023). American Academy of Orthopaedic Surgeons. Retrieved January 31, 2024, from https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/lipoma

Contact eczema (dermatitis). (n.d.). National Eczema Society. Retrieved January 31, 2024, from https://eczema.org/information-and-advice/types-of-eczema/contact-dermatitis/

Gaddey, H. L., & Riegel, A. M. (2016). Unexplained Lymphadenopathy: Evaluation and Differential Diagnosis. American Family Physician, 94(11), 896-903. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2016/1201/p896.html

Versi Terbaru

10/02/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

4 Efek yang Mungkin Terjadi Akibat Suka Mencabut Bulu Ketiak

Ada Benjolan di Testis? 10 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan