Biasanya, telapak tangan berkeringat ketika Anda cemas. Namun, tangan juga bisa mengeluarkan keringat meski Anda sedang bersantai. Bila Anda tidak nyaman dengan kondisi ini, ada beberapa cara untuk mengatasi telapak tangan yang berkeringat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Biasanya, telapak tangan berkeringat ketika Anda cemas. Namun, tangan juga bisa mengeluarkan keringat meski Anda sedang bersantai. Bila Anda tidak nyaman dengan kondisi ini, ada beberapa cara untuk mengatasi telapak tangan yang berkeringat.
Telapak tangan yang berkeringat secara berlebihan bisa membuat Anda kerepotan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Tak hanya itu, tangan yang basah juga dapat menurunkan kepercayaan diri jika Anda harus berjabat tangan dengan orang lain.
Anda mungkin bertanya-tanya, apakah kondisi ini disebabkan oleh kebersihan diri yang kurang terjaga? Jawabannya, belum tentu.
Berkeringat sebenarnya adalah hal yang sangat wajar, tetapi ketika tubuh, termasuk telapak tangan, memproduksi keringat secara berlebihan adalah kondisi yang perlu mendapat perhatian lebih.
Dalam dunia medis, produksi keringat berlebih disebut dengan hiperhidrosis. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
Menurut Mayo Clinic, jenis hiperhidrosis yang paling sering memengaruhi produksi keringat di telapak tangan dan kaki adalah primary focal hyperhidrosis.
Kondisi ini membuat saraf penghasil keringat menjadi jauh lebih sensitif dibanding pada tubuh orang normal.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab telapak tangan berkeringat pada primary focal hyperhidrosis.
Kondisi ini kemungkinan dapat diturunkan alias bersifat genetik.
Secondary hyperhidrosis alias hiperhidrosis sekunder adalah produksi keringat berlebih yang terjadi akibat kondisi medis tertentu.
Meski sangat jarang ditemukan, hiperhidrosis sekunder juga bisa menjadi penyebab telapak tangan basah pada sebagian orang.
Berikut adalah kondisi medis yang sering dikaitkan dengan hiperhidrosis sekunder.
Tidak perlu khawatir, berikut cara mengatasi tangan berkeringat yang bisa Anda lakukan.
Produk antiprespiran biasanya memang sering ditemui pada deodoran.
Fungsinya untuk mengatasi masalah keringat berlebih, baik ketiak basah maupun keseluruhan badan yang berkeringat.
Nah, bagi Anda yang mengalami kondisi telapak tangan sering berkeringat, dianjurkan untuk mengaplikasikan antiperspiran ke telapak tangan. Mulailah dengan produk yang bisa dibeli di toko terdekat.
Namun, jika Anda sudah menggunakannya dan tidak ada efek apa pun, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep antiperspiran yang ada di apotek.
Sebelum memakainya, ikuti dahulu bagaimana memakaikan produk ini ke telapak tangan Anda.
Tanaman sage biasanya sering digunakan sebagai pengharum pada produk sabun atau kosmetik.
Akan tetapi, ternyata daun sage pun dipercaya bisa menjadi salah satu cara mengatasi tangan berkeringat.
Anda bisa menambahkan daun ini ke teh atau makanan Anda. Zat yang terkandung di dalam daun sage mampu mengurangi produksi minyak berlebih pada kulit dan mencegah timbulnya keringat pada telapak tangan.
Untuk menggunakan daun sage, berikut tahapan yang bisa Anda lakukan.
Selain merendamkan tangan ke dalam air daun sage, Anda juga bisa meminumnya.
Sebelum mengonsumsi tanaman herbal seperti daun sage, akan lebih baik jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Jika cara-cara rumahan di atas tidak kunjung membuahkan hasil, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk cara mengatasi tangan berkeringat.
Dokter mungkin akan menyarankan Anda menjalani terapi medis yang disebut dengan iontophoresis. Terapi ini dapat membantu mengurangi produksi keringat berlebih sebanyak 81 persen.
Biasanya, terapi ini dianjurkan bagi pasien yang sudah mencoba antiperspiran tetapi tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Selama terapi ini berlangsung, Anda akan diberikan stimulasi listrik oleh tenaga medis yang sudah ahli sehingga keamanannya terjamin.
Stimulasi listrik tersebut bertujuan agar kelenjar keringat dapat mengurangi produksi keringat berlebih.
Selain iontophoresis, penanganan medis lain yang dianjurkan bagi pemilik telapak tangan yang sering berkeringat adalah suntik Botoks.
Anda mungkin sering mendengar suntik Botoks untuk kecantikan kulit. Prosedur ini juga efektif mengurangi produksi keringat berlebih pada pengidap hiperhidrosis.
Menurut situs International Hyperhidrosis Society, suntik Botoks efektif mengurangi produksi keringat berlebih sebanyak 82 – 87 persen.
Tak hanya dengan penanganan medis di atas, Anda juga mungkin perlu menggunakan obat-obatan yang diresepkan dokter.
Umumnya, kondisi telapak tangan berkeringat dapat diatasi dengan obat antikolinergik.
Obat antikolinergik akan memengaruhi kinerja saraf di kelenjar keringat. Dengan demikian, produksi keringat berlebih akan menurun.
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, cara-cara di atas tidak berhasil mengurangi produksi keringat di telapak tangan.
Apabila hal ini terjadi pada Anda, pilihan terakhir adalah prosedur bedah alias operasi. Jenis operasi ini disebut dengan simpatektomi.
Prosedur ini dilakukan dengan memotong saraf yang memberikan sinyal produksi keringat di telapak tangan.
Itulah berbagai penyebab serta cara mengatasi telapak tangan yang sering berkeringat.
Tidak perlu ragu untuk memeriksakan diri kepada dokter terutama jika telapak tangan basah sudah sangat mengganggu kegiatan sehari-hari.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)