backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Penyebab Hot Flashes (Sensasi Panas Dalam Tubuh), Selain Karena Menopause

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 30/05/2022

    6 Penyebab Hot Flashes (Sensasi Panas Dalam Tubuh), Selain Karena Menopause

    Hot flashes adalah sensasi kepanasan hebat yang datang dari dalam tubuh, bukan disebabkan oleh perubahan temperatur atau cuaca lingkungan sekitar. Sensasi panas dan gerah ini dapat terjadi secara perlahan ataupun timbul secara tiba-tiba. Hot flashes adalah gejala menopause yang paling umum. Biasanya ditandai dengan wajah dan kulit tubuh (terutama leher dan dada) yang memerah dan terasa hangat, berkeringat, dan rasa kesemutan di jari-jari. Ini merupakan hal yang normal.

    Namun, apa penyebabnya kalau Anda mengalami hot flashes padahal belum memasuki usia menopause?

    Hot flashes bisa terjadi bukan hanya karena menopause

    Penyebab hot flash tidak diketahui pasti, tetapi kemungkinan terkait dengan perubahan hormon reproduksi dan kerja hipotalamus yang membuat Anda menjadi lebih sensitif terhadap perubahan suhu tubuh.

    Menurut Beth Battaglino, RN, CEO dari HealthyWomen, sebuah LSM terkait kesehatan wanita, meskipun hot flashes adalah gejala umum menopause, nyatanya kondisi ini bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan dengan berbagai penyebab yang berbeda. Hot flashes bahkan juga bisa menyerang pria.

    Lantas, apa saja penyebab hot flashes yang bukan menopause?

    1. Efek samping obat

    Tanpa Anda sadari, sensasi gerah dan keringatan tiba-tiba akibat hot flashes bisa terjadi karena efek samping obat yang Anda konsumsi. Beberapa jenis obat yang menimbulkan efek samping hot flashes adalah obat antidepresan, obat kemoterapi kanker payudara, dan obat penghilang rasa sakit.

    Jika ini yang terjadi pada Anda, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Jangan hentikan penggunaan obat jika dokter menganggap obat tersebut benar-benar perlu diteruskan. Biasanya gejala ini akan perlahan surut seiring tubuh beradaptasi dengan efek obat. Pada kasus lainnya, dokter mungkin akan mengganti dosis atau jenis obatnya sehingga Anda tidak lagi merasakan hot flashes.

    2. Kelebihan berat badan

    Penumpukan lemak dalam tubuh dapat memperlambat kerja metabolisme tubuh. Saat metabolisme tubuh Anda berjalan lambat, artinya tubuh Anda lambat dalam membakar lemak. Lemak adalah sumber energi yang dipakai tubuh untuk menghangatkan tubuh. Itu sebabnya orang yang memiliki banyak cadangan lemak akan lebih mudah merasa hangat atau kepanasan.

    Untuk mengatasi hal ini, Anda perlu mengelola berat badan Anda dengan diet dan olahraga teratur. Sebuah penelitian dari University of California di San Francisco melaporkan bahwa risiko hot flashes menurun drastis pada wanita yang kelebihan berat badan tapi rutin berolahraga dan diet sehat.

    3. Masalah kesehatan tertentu

    Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan sensasi hot flashes, seperti hipertiroid dan tumor pankreas. Jika Anda mengalami hot flashes tanpa penyebab yang jelas, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mengetahui penyebab dan pengobatan pastinya.

    4. Makanan dan minuman

    Makanan pedas, minuman berkafein, dan minuman alkohol bisa menyebabkan sensasi kegerahan dalam tubuh.

    Makanan pedas merangsang ujung-ujung saraf lidah untuk mengaktifkan peningkatan suhu tubuh yang menimbulkan reaksi fisik, termasuk pelebaran pembuluh darah, berkeringat, menangis, dan kulit memerah. Serangkaian gejala inilah yang menyebabkan Anda merasa kepanasan saat makan makanan pedas.

    Bahkan pada beberapa orang, hot flashes bisa terjadi sebagai reaksi alergi makanan dan minuman tertentu.

    5. Suhu kamar tidur terlalu panas

    Tidur dalam kondisi ruangan yang panas kering, misalnya karena pakai selimut terlalu tebal atau bahan baju tidur Anda tidak menyerap keringat, bisa menyebabkan Anda kegerahan dan berkeringat di malam hari. Maka dari itu, Anda mungkin sering terbangun di tengah malam.

    Solusinya, gunakan pakaian dengan bahan yang lebih tipis dan nyaman saat dipakai tidur dan jangan gunakan selimut untuk sementara waktu sampai Anda merasa suhu tubuh telah kembali normal.

    6. Cemas dan stres yang berlebihan

    Rasa cemas, khawatir, maupun stres yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko Anda mengalami hot flashes. Sebab saat Anda merasa cemas atau stres, biasanya hormon adrenalin tubuh akan meningkat yang akan menghasilkan sensasi hangat dari dalam tubuh tubuh.

    Solusinya, segera atasi stres Anda dengan berbagai kegiatan sederhana yang bisa mengembalikan mood Anda. Misalnya, berlatih teknik pernapasan dalam, mendengarkan musik, atau meditasi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 30/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan