Dokter biasanya akan menganjurkan untuk opname alias dirawat inap di rumah sakit bila kondisi yang Anda alami cukup parah. Opname juga dokter pertimbangkan sebagai tindakan pencegahan penularan penyakit.
Selain kedua pertimbangan tersebut, ada beberapa alasan lain mengapa seseorang perlu dirawat di rumah sakit. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Alasan perlu dirawat inap di rumah sakit
Ada banyak alasan seseorang mungkin perlu dirawat di rumah sakit, tergantung pada kondisi medis dan kebutuhan perawatan. Berikut adalah beberapa alasan yang umum.
1. Pemantauan intensif dan rutin
Pasien dengan kondisi yang memerlukan pemantauan ketat, seperti gangguan jantung, stroke, atau kegagalan organ, membutuhkan pengawasan terus-menerus yang hanya bisa disediakan di rumah sakit.
Perangkat, seperti ventilator atau monitor jantung, memerlukan lingkungan rumah sakit untuk pemantauan dan penyesuaian yang tepat.
2. Pemberian obat atau terapi khusus
Beberapa infeksi serius memerlukan antibiotik intravena yang tidak dapat diberikan di rumah.
Perawatan kanker juga memerlukan pengawasan terhadap efek samping yang serius, sehingga perlu dirawat inap di rumah sakit.
3. Prosedur dan intervensi medis
Banyak jenis operasi yang menjadi alasan rawat inap untuk persiapan, prosedur itu sendiri, dan pemulihan awal.
Pasien dengan penyakit ginjal mungkin juga memerlukan dialisis yang hanya dapat dilakukan di rumah sakit.
4. Pengamatan kondisi akut
Kondisi akut, seperti serangan asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) parah, membutuhkan penanganan medis segera dan pemantauan untuk memastikan stabilisasi.
Dehidrasi atau malnutrisi juga membutuhkan pemberian cairan dan nutrisi melalui infus, sehingga memerlukan penanganan di rumah sakit.
5. Pengelolaan nyeri dan komplikasi
Nyeri dan efek samping setelah operasi memerlukan penanganan yang mungkin melibatkan obat-obatan kuat yang hanya bisa diberikan di rumah sakit.
Sementara itu, komplikasi pascaoperasi, seperti infeksi atau perdarahan, juga memerlukan perawatan medis segera.
6. Penanganan kondisi kesehatan mental
Pasien dengan gangguan kesehatan mental yang parah mungkin memerlukan lingkungan yang aman dan pengawasan medis.
Terapi intensif yang tidak dapat dilakukan di rumah atau lingkungan rawat jalan juga mungkin mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit.
7. Pemulihan dari trauma atau cedera serius
Kecelakaan atau cedera berat memerlukan pembedahan darurat dan perawatan lanjutan untuk pemulihan.
Setelah cedera berat, pasien mungkin memerlukan rehabilitasi awal di bawah pengawasan medis.
8. Komplikasi kehamilan
Kondisi saat persalinan dan pascapersalinan perlu dirawat di rumah sakit sebagai pengawasan terhadap ibu dan bayi yang baru lahir untuk memastikan tidak ada komplikasi.
Jika terjadi komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia, maka diperlukan pemantauan tekanan darah dan kesehatan janin.
9. Diagnostik dan pemeriksaan lanjutan
Beberapa tes kesehatan membutuhkan persiapan khusus dan pemantauan pascates yang tidak bisa dilakukan di rumah.
Pasalnya, evaluasi kondisi medis kompleks mungkin memerlukan berbagai tes dan pemeriksaan yang hanya dapat dilakukan di lingkungan rumah sakit.
10. Perawatan khusus untuk penyakit kronis
Penyakit kronis, seperti gagal jantung atau PPOK, memerlukan penanganan intensif. Hal ini dilakukan untuk evaluasi dan penyesuaian pengobatan yang memerlukan pengawasan medis.
Setiap alasan ini memerlukan penilaian medis untuk menentukan kebutuhan spesifik pasien dan perawatan yang paling sesuai.
Kondisi yang mengharuskan dirawat di rumah sakit
Penyakit menular adalah penyebab utama dari kebanyakan kasus pasien dirawat di rumah sakit.
WHO mencatat infeksi saluran pernapasan bawah menjadi penyakit menular paling mematikan di seluruh dunia.
Inilah mengapa penyakit infeksi menular memerlukan penanganan ekstra untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Meski begitu, rujukan opname tidak terbatas pada kasus penyakit menular. Berikut adalah beberapa kondisi dan penyakit yang umumnya mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit.
1. Diare dan muntaber
Anda tidak akan langsung diopname bila terkena diare atau muntaber. Hal ini karena kebanyakan diare dan muntaber bisa cepat sembuh dengan pengobatan rumahan sederhana.
Namun, bila penyakitnya tidak kunjung sembuh atau gejalanya malah bertambah parah, seperti disertai dehidrasi, barulah dokter akan merujuk Anda untuk dirawat di rumah sakit.
2. Gagal jantung
Gagal jantung merupakan kondisi yang membuat otot jantung tidak bekerja semestinya, sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh.
Saat organ jantung gagal berfungsi, dokter perlu memantau kondisi pasien agar tidak berakibat fatal, sehingga rawat inap di rumah sakit sangat diperlukan.
3. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Tahap awal pneumonia masih bisa ditangani dengan berobat jalan dan minum antibiotik, seperti amoxicillin.
Namun, bila setelah minum obat Anda tetap demam melebihi 40º C, mengalami sesak napas, dan terus batuk tanpa henti, dokter akan menganjurkan Anda untuk opname.
Bayi, anak kecil, dan orang dewasa berusia 65 tahun ke atas merupakan kelompok orang yang lebih berisiko dirawat di rumah sakit terlepas dari kondisi tubuh dan keparahan gejalanya.
4. Sepsis
Sepsis merupakan keracunan darah sebagai komplikasi dari infeksi atau luka yang bisa berakibat fatal.
Peradangan yang disebabkan oleh sepsis bisa merusak berbagai sistem organ dan memicu kegagalan fungsi organ tubuh.
Tanpa perawatan medis yang baik, sepsis bisa berkembang menjadi syok septik (septic shock) dan menyebabkan kematian pada akhirnya, sehingga perlu dirawat di rumah sakit.
5. Gagal ginjal
Gagal ginjal menyebabkan hilangnya kemampuan ginjal untuk menyaring racun dari dalam tubuh. Seiring waktu, racun yang menumpuk bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh lainnya.
Perkembangan gejala gagal ginjal sangat cepat dan bisa terus memburuk. Jika tidak segera ditangani, gagal ginjal berpotensi besar menimbulkan komplikasi.
Orang dengan kondisi ini memerlukan rawat inap. Sekembalinya dari rumah sakit, pasien juga harus berobat jalan agar dokter bisa memantau perkembangannya.
6. Anemia
Kebanyakan kasus anemia tidak memerlukan rawat inap. Namun, Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit bila gejala anemia yang dialami begitu parah.
Anemia bisa menimbulkan gejala seperti penurunan atau hilang kesadaran, perubahan denyut jantung yang tidak normal, hingga gangguan pernapasan serius.
Rawat inap umumnya hanya diperlukan pada pasien yang jumlah sel darah merah atau hemoglobinnya sangat rendah sehingga membutuhkan transfusi darah.
7. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang organ paru-paru. Penyakit ini juga dikenal sebagai TB paru.
Infeksi TBC sangat mudah menular, sehingga orang dengan kondisi ini akan dianjurkan rawat inap untuk mengarantina penyebaran bakterinya.
Hal ini perlu Anda lakukan terlebih bila gejala TBC malah makin memburuk meski sebelumnya sudah minum obat dan rutin berobat jalan.
8. Stroke
Stroke merupakan masalah yang terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak. Sel-sel otak yang tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi dari darah perlahan mati dalam hitungan menit.
Jika tidak cepat ditangani, stroke dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian. Itulah alasan pasien stroke harus segera mendapat penanganan dokter.
Biasanya, dokter juga menyarankan rawat inap agar pasien sekaligus mendapatkan terapi fisik untuk pasien stroke. Hal ini bertujuan supaya fungsi tubuh pasien bisa kembali normal.
9. Lahir mati
Bayi yang mati pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu disebut bayi lahir mati, stillbirth, atau yang dalam istilah medis disebut intrauterine fetal death (IUFD).
Jika ibu mengalami IUFD, dokter akan menjalankan proses persalinan untuk mengeluarkan tubuh bayi. Setelah itu, dokter umumnya akan mewajibkan opname.
Alasan dari melakukan rawat inap ini ialah untuk memulihkan kesehatan fisik dan emosional ibu setelah melahirkan.
10. Perdarahan dalam
Perdarahan dalam terjadi pada jaringan, organ, atau rongga tubuh yang mengalami cedera atau trauma, misalnya akibat kecelakaan, pukulan benda tumpul, atau efek samping obat-obatan keras.
Anda umumnya membutuhkan rawat inap untuk kondisi ini supaya dokter dapat mengetahui penyebab dan sumber perdarahannya.
Perawatan di rumah sakit juga sekaligus membantu memperbaiki kerusakan akibat perdarahan dan mencegah perburukan kondisi.
Selain daftar di atas, masih terdapat berbagai kondisi dan masalah kesehatan lain yang membutuhkan rawat inap atau opname.
Dokter hanya akan menyatakan perlu dirawat di rumah sakit bila kondisi yang Anda alami membutuhkan penanganan dan pemantauan lebih lanjut.
Kesimpulan
- Perawatan di rumah sakit diperlukan karena berbagai alasan medis yang tidak dapat ditangani dengan efektif di rumah atau dalam pengaturan rawat jalan.
- Setiap alasan ini menunjukkan pentingnya perawatan rumah sakit dalam memastikan pasien mendapatkan penanganan medis yang tepat dan menjaga kesehatannya dalam kondisi yang kritis atau kompleks.
- Dengan dirawat di rumah sakit, pasien mendapatkan akses ke perawatan medis yang tepat, pengawasan ketat, dan intervensi cepat jika terjadi komplikasi, yang semuanya penting untuk memastikan stabilitas dan pemulihan optimal.
[embed-health-tool-bmi]