backup og meta

Cara Tepat Membaca Monitor ICU di Rumah Sakit

Cara Tepat Membaca Monitor ICU di Rumah Sakit

Jika Anda atau orang yang Anda cintai tengah menjalani rawat inap di rumah sakit, Anda mungkin pernah bertanya-tanya apa arti dari angka dan bunyi yang terdengar dari monitor. Meskipun ada banyak merek dan model monitor tanda vital, alat ini umumnya bekerja dengan cara yang sama. Berikut cara membaca monitor ICU dengan benar. 

Kenapa rumah sakit menggunakan monitor di ICU?

ilustrasi operasi jantung

Mengutip penelitian dalam jurnal Sensors, ada sejumlah masalah kesehatan yang perawatannya melibatkan pemantauan tanda vital secara berkelanjutam, seperti penyakit kardiovaskuler dan diabetes. 

Kesehatan dan kebugaran dapat dinilai dengan cepat melalui tanda-tanda vital seseorang. Tanda-tanda vital secara khusus menunjukkan tindakan apa yang mungkin perlu diambil oleh tenaga kesehatan.

Baik dikumpulkan selama pemeriksaan fisik tahunan atau di tempat kejadian kecelakaan, tanda-tanda vital seseorang menunjukkan bagaimana kinerja tubuh mereka pada saat itu.

Kadang-kadang, orang akan mengatakan bahwa mereka merasa baik-baik saja, terutama dalam situasi stres. Namun, tanda-tanda vital mereka justru memberitahu hal yang sama sekali berbeda. 

Tanda-tanda vital digunakan sebagai tolok ukur penting dari status kesehatan pasien oleh dokter, perawat, dan paramedis. Apalagi jika pasien dirawat di dalam ruang ICU yang memerlukan perhatian dan perawatan medis secara intensif.

Jenis monitor ICU yang umum digunakan

Terdapat beragam jenis atau tipe monitor pasien yang tersedia di fasilitas layanan kesehatan. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu jenis monitor pasien yang umum digunakan dalam pelayanan kesehatan.

Berikut merupakan beberapa contohnya.

1. Monitor tanda vital

membaca monitor ICU

Jenis monitor ini memiliki parameter yang mampu mengukur kondisi pasien secara umum. Hampir seluruh jenis ruangan di rumah sakit biasanya dilengkapi dengan monitor tanda vital. 

Monitor ini memiliki kemampuan untuk memonitor kondisi vital seperti EKG (elektrokardiogram) atau detak jantung, respirasi, saturasi (kadar oksigen dalam darah), dan tekanan darah.  

2. Monitor 5 parameter

monitor vital sign

Monitor jenis ini memiliki parameter yang hampir serupa dengan monitor tanda vital. Hanya saja, ada satu parameter yang berbeda dan ditambahkan pada monitor ini, yaitu temperatur. 

Parameter tersebut digunakan untuk mengetahui suhu tubuh pasien ketika dirawat di ICU. Umumnya, monitor lima parameter dapat ditemukan di sejumlah ruang perawatan, seperti UGD, ICU, dan ruang operasi sederhana.

3. Monitor 7 parameter

monitor 7 parameter

Monitor tujuh parameter biasanya digunakan di dalam ruang operasi. Pasalnya, monitor ini memiliki parameter yang cukup kompleks. 

Sebenarnya, cara membaca monitor ICU jenis ini hampir serupa dengan monitor lima parameter. 

Namun, ada tambahan parameter seperti invasive blood pressure (tekanan darah di dalam pembuluh langsung) dan end tidal CO2 (mengukur karbondioksida pada pernapasan).

Cara membaca monitor ICU

Secara spesifik, sebenarnya tiap monitor dapat mempunyai keterangan warna yang berbeda-beda. Ini lantaran memang tidak ada kewajiban khusus bahwa suatu warna mewakili indikator medis tertentu. 

Oleh karena itu, Anda perlu memerhatikan huruf dan angka yang terdapat di monitor. Mengutip dari laman Canadian Emergency Medicine, berikut ini cara membaca keterangan pada monitor ruang ICU dengan benar.

1. Detak jantung/heart rate (HR)

Biasanya, detak jantung ditampilkan pada bagian atas monitor. Angka tersebut bisa dikenali dengan tanda “HR” (heart rate) atau “PR” (pulse rate). 

Angka bisa tertera di samping atau tepat di atas garis denyut jantung dan disajikan dalam denyut per menit (bpm). Orang dewasa normalnya memiliki detak jantung istirahat antara 60–100 bpm.

2. Tekanan darah/blood pressure (BP)

Tekanan darah pasien biasanya ditampilkan pada layar di bawah tanda “SYST” atau “SYS” untuk sistolik dan “DIAS” atau “DIA” untuk diastolik. Rata-rata tekanan darah yang normal yakni sekitar 120/80 mmHg.

3. Saturasi oksigen/oxygen saturation (SpO2)

Parameter untuk saturasi oksigen pasien tertera di bawah tanda “SpO2”. Angka SpO2 menunjukkan seberapa banyak oksigen dalam darah pasien. Saturasi oksigen yang normal yakni 95% atau lebih tinggi. 

4. Laju pernapasan/respiratory rate (RR) 

Laju pernapasan pasien ada di bawah tanda “RR” pada monitor. Angka ini melaporkan seberapa banyak pasien bernapas dalam satu menit, dengan nilai normal antara 12 dan 20 napas per menit.

Namun, angka laju pernapasan tidak terlalu akurat, terutama karena pernapasan pasien bisa berjalan lebih cepat atau lebih lambat. Maka dari itu, dokter tidak bisa hanya membaca angka ini pada monitor ICU.

5. Invasive blood pressure

ilustrasi operasi jantung

Parameter ini digunakan untuk melihat tekanan darah melalui pembuluh darah secara langsung. Cara mengukurnya yakni dengan menusukkan jarum kanula ke arteri secara tepat. 

Umumnya, teknik pengukuran tekanan darah ini digunakan ketika pasien hendak menjalani operasi. Kanula harus tetap terhubung lewat sistem penghubung steril, kemudian baru dihubungkan pada monitor. 

6. End tidal CO2 (EtCO2)

Parameter ini digunakan untuk mengukur kadar CO2 atau karbondioksida pada sistem pernapasan ketika pasien mengembuskan gas karbondioksida. 

Umumnya, pengukuran ini disajikan dalam bentuk satuan mmHg yang menunjukkan persentase CO2. Rentang normalnya yaitu 5–6% CO2 atau 32–35 mmHg.

Cara membaca garis pada monitor ICU

cara membaca monitor icu

Setiap tanda vital yang tersedia di dalam monitor menampilkan garis yang berbeda-beda. Berikut garis-garis yang tertera pada monitor ICU dan cara membacanya. 

1. Garis EKG

Pembacaan EKG pada monitor pasien tidak dimaksudkan untuk menganalisis EKG. Sebaliknya, garis ini berguna untuk memandu tenaga medis saat melakukan resusitasi jantung-paru atau mengelola denyut jantung yang tidak teratur (aritmia).

Garis EKG dapat menampilkan beberapa informasi tentang aktivitas listrik jantung dan tingkat fungsinya. Biasanya, garis ini terlihat pada Lead II di monitor. Posisinya bisa berada di bawah atau di samping tanda vital HR atau PR.

2. Garis SpO2

Gelombang garis SpO2 menunjukkan kondisi sirkulasi darah secara umum dan aliran darah ke bagian tubuh paling ujung (perfusi perifer). 

Setiap puncak gelombang SpO2 harus berhubungan dengan detak jantung pada gelombang EKG dengan jarak yang sama. Pasalnya, darah mengandung oksigen dipompa keluar dari jantung pada setiap detak jantung.

3. Garis laju pernapasan

Dengan membaca gelombang “RESP” pada monitor ICU, dokter dapat memantau masalah pernapasan seperti apnea atau dispnea pada pasien. 

Pengukurannya dilakukan dengan merekam perbedaan yang ditangkap oleh sensor yang terpasang pada dada. Karena itulah, pengukuran ini bisa saja kurang akurat. Selain itu, pasien ICU sering kali mendapat ventilator yang membuat pola garisnya beragam.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Yilmaz, Tuba; Foster, Robert; Hao, Yang. (2010). Detecting Vital Signs with Wearable Wireless Sensors. Sensors. 10(12), 10837–10862. https://doi.org/10.3390/s101210837

Chu, M. (2020). How to Read Patient Monitors. CanadiEM. Retrieved February 9, 2022, from https://canadiem.org/how-to-read-patient-monitors/

Vital Signs Monitor. (n.d.). USA Medical and Surgical Supplies. Retrieved February 9, 2022, from https://www.usamedicalsurgical.com/vital-signs-monitors/

What do all the numbers on the monitor mean? (n.d.). Sunnybrook. Retrieved February 9, 2022, from https://sunnybrook.ca/content/?page=navigating-icu-interventions-monitor-numbers

Versi Terbaru

13/12/2024

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

4 Persiapan Penting Sebelum Rawat Inap di Rumah Sakit

Jika Rumah Sakit dan ICU Penuh, Apa yang Terjadi?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui kemarin

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan