Stroke terjadi saat pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi menuju otak terganggu atau berkurang, sehingga menyebabkan sel-sel otak mati. Hal ini kemudian mengganggu kemampuan otak untuk mengontrol fungsi tubuh. Ini merupakan kondisi yang harus segera ditangani. Namun, apa saja pilihan obat untuk mengatasi penyakit stroke? Simak penjelasannya.
Cara memilih obat stroke yang tepat
Memilih obat untuk pengelolaan stroke memerlukan pertimbangan yang hati-hati dan harus selalu dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Pengobatan biasanya menggunakan satu atau beberapa jenis obat, tergantung pada jenis stroke, faktor risiko individu, kondisi kesehatan umum, dan potensi efek samping.
Pilihan obat yang sering kali digunakan meliputi alteplase, aspirin, antikoagulan, statin, dan obat hipertensi.
Pasien harus selalu mematuhi pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengoptimalkan hasil pengobatan dan mencegah kekambuhan stroke.
Rekomendasi merek obat untuk mengatasi stroke
Pengobatan stroke sangat tergantung pada jenis stroke yang dialami (stroke iskemik atau stroke hemoragik) serta kondisi pasien.
Berikut adalah beberapa obat yang bagus dan aman digunakan dalam penanganan stroke.
1. Astika
Astika adalah obat yang mengandung aspirin dan bisa digunakan dalam pengobatan dan pencegahan stroke iskemik. Ini termasuk obat stroke yang bisa diperoleh di apotek umum dengan resep dokter.
Aspirin bekerja sebagai antiplatelet, yaitu mencegah trombosit dalam aliran darah saling menempel dan membentuk gumpalan yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Melansir dari Mayo Clinic, dosis rendah aspirin yang dapat diberikan yaitu sekitar 75–150 mg per hari, tetapi biasanya cukup 81 mg.
Jika diberikan segera setelah tanda-tanda pertama stroke iskemik, aspirin dapat membantu mencegah perkembangan stroke dengan menghambat pembentukan bekuan darah lebih lanjut.
Namun, penting untuk tidak mengonsumsi aspirin tanpa saran dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi medis lain, seperti gangguan perdarahan atau alergi terhadap aspirin.
Nomor registrasi BPOM: DKL9609311615A1
2. Actilyse
Actilyse adalah obat yang mengandung alteplase yang digunakan secara khusus untuk mengobati stroke iskemik atau stroke ringan akut.
Obat ini termasuk obat trombolitik yang bisa diperoleh dengan resep dokter.
Actilyse bekerja dengan melarutkan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah, memungkinkan darah kembali mengalir ke area otak yang terkena, dan mengurangi kerusakan jaringan otak.
Alteplase harus diberikan sesegera mungkin setelah gejala stroke muncul, idealnya dalam waktu hingga 4,5 jam setelah gejala pertama.
Pemberian obat di luar durasi waktu ini dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti perdarahan.
Dosis alteplase dapat diberikan dalam ukuran 1 mg/mL dan biasanya diberikan melalui injeksi intravena. Dosis awal diberikan sebagai bolus cepat, diikuti dengan infus yang lambat selama satu jam.
Nomor registrasi BPOM: DKI9052500344A1
3. Brilinta
Brilinta, dengan nama generik ticagrelor, adalah obat dalam golongan antiplatelet yang bisa diperoleh dengan resep dokter.
Obat ini sering digunakan untuk mencegah penggumpalan darah pada pasien dengan kondisi tertentu, seperti sindrom koroner akut dan riwayat serangan jantung.
Meskipun Brilinta lebih sering digunakan untuk pencegahan komplikasi kardiovaskular, obat ini juga bisa digunakan untuk kondisi stroke, terutama dalam pencegahan stroke iskemik.
Brilinta bekerja dengan menghambat fungsi trombosit, mencegah trombosit saling menempel dan membentuk bekuan darah.
Ini membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke iskemik.
Dosis umum untuk pencegahan stroke adalah 90 mg dua kali sehari, yang sering dikombinasikan dengan aspirin dosis rendah.
Nomor registrasi BPOM: DKI1635301117A1
4. Pradaxa
Pradaxa adalah obat resep golongan antikoagulan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah dan mengurangi risiko stroke, terutama pada pasien dengan kondisi medis tertentu seperti fibrilasi atrium nonvalvular.
Obat ini bekerja dengan menghambat langsung trombin, enzim penting dalam proses pembekuan darah.
Dosis umum untuk pencegahan stroke pada pasien dengan fibrilasi atrium adalah 150 mg dua kali sehari.
Namun, dosis dapat disesuaikan berdasarkan faktor-faktor seperti fungsi ginjal dan risiko perdarahan.
Nomor registrasi BPOM: DKI1152502201C1
5. Simarc-2
Simarc-2 adalah nama merek untuk obat warfarin, yang merupakan antikoagulan oral.
Ini merupakan obat resep yang digunakan untuk mencegah stroke pada pasien dengan fibrilasi atrium nonvalvular, yang berisiko tinggi mengalami stroke akibat pembentukan bekuan darah di jantung.
Warfarin bekerja dengan menghambat enzim pelarut vitamin K yang berperan dalam siklus regenerasi vitamin K.
Dosis warfarin bervariasi antara pasien, dan penyesuaiannya didasarkan pada hasil tes darah yang disebut INR (international normalized ratio).
Namun, sebagai dosisi awal, jumlah obat yang diberikan yaitu sekitar 5—20 mg untuk 2 hari.
Nomor registrasi BPOM: DKL9531511110A1
6. Cholestor
Cholestor adalah nama merek untuk obat resep dengan kandungan atorvastatin, yang termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai statin.
Statin digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan secara signifikan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke.
Dengan mengurangi produksi kolesterol, khususnya kolesterol LDL (low-density lipoprotein), obat ini membantu mencegah pembentukan plak aterosklerotik di pembuluh darah, yang bisa menyebabkan penyempitan atau penyumbatan arteri.
Dosis umum mulai dari 10 mg hingga 80 mg sekali sehari, dan penyesuaian dosis dilakukan berdasarkan respons pasien terhadap pengobatan. Obat ini biasanya diminum sekali sehari, dengan atau tanpa makanan.
Nomor registrasi BPOM: DKL1634604317B1
7. Clopidogrel Promed
Clopidogrel Promed adalah merek obat resep yang mengandung zat aktif clopidogrel yang merupakan obat antiplatelet.
Obat ini digunakan untuk mencegah stroke pada pasien yang telah mengalami stroke iskemik sebelumnya, serangan iskemik transien (TIA), atau mereka yang memiliki penyakit arteri koroner atau penyakit arteri perifer.
Clopidogrel bekerja dengan menghambat reseptor P2Y12 pada trombosit yang mencegah trombosit saling menempel dan membentuk bekuan darah.
Dengan mengurangi agregasi trombosit, clopidogrel membantu mencegah pembentukan bekuan darah yang bisa menyumbat arteri dan menjadi penyebab stroke iskemik.
Dosis umum untuk pencegahan stroke adalah 75 mg sekali sehari. Dosis awal mungkin lebih tinggi (biasanya 300 mg) jika diperlukan reaksi yang cepat. Obat biasanya dikonsumsi sekali sehari, dengan atau tanpa makanan.
Nomor registrasi BPOM: GKL1333212717A1
8. Tensicap
Tensicap adalah nama merek obat resep yang mengandung captopril, yaitu obat yang termasuk dalam kelas penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi) dan gagal jantung.
Meskipun bukan obat yang digunakan langsung untuk mengobati stroke, mengontrol tekanan darah merupakan bagian penting dari pencegahan stroke, terutama stroke iskemik dan hemoragik.
Captopril bekerja dengan menghambat enzim angiotensin-converting enzyme (ACE), yang mengurangi produksi angiotensin II, yaitu zat yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan retensi natrium oleh ginjal.
Dengan mengurangi kadar angiotensin II, captopril membantu melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan darah.
Untuk hipertensi, dosis bisa dimulai dengan 25 mg dua hingga tiga kali sehari, dan dapat disesuaikan oleh dokter berdasarkan respons tekanan darah.
Captopril biasanya diminum satu jam sebelum makan, karena penyerapan obat dapat dipengaruhi oleh makanan.
Konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui obat mana yang tepat sesuai kondisi Anda.
Nomor registrasi BPOM: DKL9222208310B1
Kesimpulan
[embed-health-tool-bmi]