Hemikraniektomia merupakah salah satu prosedur efektif untuk mengurangi tingkat perdarahan otak.
Operasi ini bertujuan mecegah kematian pada penderita stroke dengan cara berikut:
- mengembalikan tekanan intrakranial normal,
- melancarkan aliran darah yang terganggu di penumbra dan bagian vaskular yang berdekatan, dan
- mengembalikan posisi sejajar batang otak dan diencephalon.
Dilansir dari jurnal Stroke, terbukti bahwa hemikraniektomia bisa menyelamatkan nyawa penderita pasien, terutama yang masih berusia muda dan menjalani operasi sedini mungkin.
Prosedur operasi stroke ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
- Penggunaan anestesi dilakukan terlebih dahulu untuk membuat pasien tertidur dan mati rasa.
- Pembedahan dimulai dengan membuat sayatan dalam pada bagian tengkorak dekat dengan bagian otak yang mengalami perdarahan.
- Sebagian rangka tengkorak akan diangkat agar memungkinkan otak mengalami perdarahan yang melampaui batas tulang tengkorak tanpa menyebabkan peningkatan tekanan otak lebih lanjut.
- Bagian rangka tengkorak yang diangkat biasanya dibekukan sampai perdarahan mereda.
- Rangka tengkorak bisa dipasang kembali.
2. Endarterektomi karotis
Endarterektomi karotis adalah operasi stroke yang dilakukan pada pasien dengan gejala stroke ringan atau ketika serangan stroke hanya terjadi sementara waktu.
Pada prosedur operasi ini, dokter akan membuang plak, yaitu zat keras dan lengket yang terdiri dari kolesterol, lemak, dan kalsium.
Berikut langkah-langkah yang dilakukan oleh dokter untuk melaksanakan endarterektomi karotis.
- Obat bius lokal akan diberikan kepada pasien untuk membuat bagian yang akan dibedah mati rasa.
- Dokter akan membuat sayatan di sepanjang sisi leher untuk menemukan pembuluh darah yang tersumbat oleh plak.
- Pembuluh darah yang tersumbat akan dibuka.
- Plak di dalam pembuluh darah akan dibersihkan.
- Dokter akan menutup kembali pembuluh darah yang sudah bersih.
Setelah menjalani prosedur ini, pasien biasanya harus menginap terlebih dahulu di rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan dan pengawasan setidaknya selama 1 hari.
3. Klipping aneurisma
Klipping aneurisma dilakukan untuk mencegah aneurisma (pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak) pecah atau bocornya darah ke otak. Prosedur ini juga dapat membantu mencegah aneurisma pecah untuk kedua kalinya.
Selama prosedur operasi stroke ini, berikut yang akan dilakukan oleh dokter.
- Anestesi atau bius total akan dilakukan untuk membuat seluruh tubuh mati rasa atau tidak sadarkan diri.
- Dokter akan membuat sayatan pada tengkorak untuk membuka otak.
- Sayatan kecil akan dilakukan pada otak dan meletakan alat pencapit (clamp) kecil di ujung aneurisma.
Kebanyakan pasien harus menjalani rawat inap selama beberapa hari setelah melakukan klipping aneurisma.
4. Embolisasi koil
Embolisasi koil memiliki fungsi yang sama dengan klipping aneurisma. Namun, prosedur operasi stroke ini cenderung lebih mudah.
Berikut tahap embolisasi koil yang akan dilakukan oleh dokter.
- Pemberian anestesi atau obat bius total untuk membuat pasien tidak sadarkan diri.
- Dokter akan memasukan kateter atau selang lentur ke dalam pembuluh darah di selangkangan.
- Kateter akan diarahkan menuju pembuluh darah yang mengalami aneurisma.
- Dokter akan mendorong gulungan kecil melalui selang ke bagian tubuh yang mengalami aneurisma.
- Gumpalan darah akan terbentuk untuk menghalangi aliran darah melalui aneurisma dan mencegahnya agar tidak pecah kembali.
Prosedur ini juga bisa dilakukan untuk memasukan obat tissue plasminogen activator (tPA) langsung ke dalam bagian pembuluh darah otak yang mengalami penyumbatan.
5. Angioplasti karotis
Prosedur angioplasti dapat dilakukan untuk memperlebar arteri karotis yang menyempit.
Prosedur ini bekerja dengan membuka kembali pembuluh darah yang tersumbat agar aliran darah dapat mengalir kembali ke otak.
Langkah-langkah untuk melakukan angioplasti karotis adalah sebagai berikut.
- Obat bius lokal akan diberikan di sekitar selangkangan untuk membuat bagian tersebut mati rasa.
- Dokter akan menusukkan kateter dengan balon kecil di salah satu ujungnya ke dalam pembuluh darah.
- Balon akan dimasukan bagian pembuluh darah yang mengalami penyempitan.
- Balon akan ditiupkan udara sehingga mengembang untuk membuka pembuluh darah dan mendorong plak yang menumpuk.
- Tabung metal kecil mungkin juga akan dimasukan untuk menahan pembuluh darah agar tidak kembali menyempit.
- Kateter dan balon akan segera dikeluarkan dari dalam tubuh pasien setelah prosedur selesai dilakukan.
Pasien biasanya baru bisa pulang ke rumah setelah 1 hari menjalani rawat inap di rumah sakit.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar