backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Gejala Stroke Ringan atau Berat? Pahami Perbedaan Keduanya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 14/06/2024

Gejala Stroke Ringan atau Berat? Pahami Perbedaan Keduanya

Stroke terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Ini dapat merusak atau mematikan sel-sel otak. Akibat kondisi tersebut, stroke bisa terjadi secara ringan atau berat. Lantas, apa perbedaan antara stroke ringan dan berat? Simak ulasan berikut.

Perbedaan stroke ringan dan stroke berat

ciri-ciri stroke pada usia muda

Stroke, atau yang juga dikenal sebagai ‘serangan otak’, adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu atau berkurang, sehingga mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak.

Efek dari stroke bisa bervariasi, tergantung pada area otak yang terkena.

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menerima perawatan juga berpengaruh. Pasalnya, penundaan pengobatan memungkinkan lebih banyak sel otak yang rusak akibat stroke.

Stroke sendiri dapat dibedakan menjadi stroke ringan (transient ischemic attack atau TIA) dan stroke berat berdasarkan tingkat keparahannya dan dampak klinisnya.

Berikut ini penjelasan mengenai perbedaan antara stroke ringan dan stroke berat.

1. Stroke ringan

Stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA), yang juga dikenal dengan ministroke, adalah keadaan di mana saraf kekurangan oksigen akibat dari aliran darah yang terganggu.

Penyebabnya berupa penyumbatan sementara pada pembuluh darah yang mengarah ke otak, yang kemudian larut dengan sendirinya.

Suatu ministroke biasanya berlangsung antara beberapa menit dan beberapa jam, dan paling lama 24 jam. Gejalanya terjadi sementara dan hilang sepenuhnya dalam waktu singkat.

Bahkan, gejala stroke ringan dapat berlalu begitu cepat, sehingga seseorang nyaris tidak memperhatikannya. Kondisi ini bisa disebut juga sebagai silent stroke.

Gejala TIA mirip dengan gejala stroke biasa atau berat, seperti berikut ini.

  • Kelemahan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh,
  • Kesulitan berbicara atau memahami ucapan.
  • Kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata.
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
  • Namun, gejala stroke ringan bisa hilang sepenuhnya tanpa kerusakan permanen.

    Beberapa orang mungkin hanya mengalami efek kecil setelah stroke, seperti kelelahan atau gangguan pada sistem koordinasi.

    Sementara lainnya mungkin perlu mempelajari atau meningkatkan kembali fungsi dasar pascastroke, seperti berjalan dan menelan, serta membutuhkan perawatan lanjutan.

    2. Stroke berat

    Stroke berat adalah stroke biasa yang dikenali banyak orang.

    Ini termasuk kondisi medis serius di mana aliran darah ke otak terhenti atau berkurang secara signifikan, sehingga mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak.

    Penyebab stroke ini bisa berupa penyumbatan yang berkepanjangan pada pembuluh darah (stroke iskemik) atau oleh perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik).

    Gejala stroke berat berlangsung lebih lama dan sering kali menyebabkan kerusakan permanen pada otak. Gejalanya termasuk:

    • kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh,
    • kebingungan,
    • masalah berbicara atau memahami,
    • gangguan penglihatan,
    • sakit kepala parah, pusing, dan
    • masalah keseimbangan atau koordinasi.

    Maka dari itu, sebagai perbedaan dengan stroke ringan, stroke berat dapat mengakibatkan dampak jangka panjang yang parah dan bahkan mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

    Stroke berat memerlukan perawatan medis darurat untuk meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan pascastroke.

    Mengenali gejala stroke

    American Stroke Association merekomendasikan strategi mudah untuk membantu Anda mengenali apakah seseorang mengalami stroke. Jika Anda berpikir bahwa seseorang di sekitar Anda mengalami stroke, coba lakukan FAST (face, arm, speech, time). Ini adalah sebuah strategi yang berarti berikut ini.
    • Face: wajah Anda terkulai.
    • Arm: lengan Anda melemah.
    • Speech: kesulitan dalam berbicara.
    • Time: waktunya mencari bantuan medis.
    Jika seseorang tidak bisa mengangkat kedua lengan, tersenyum dengan kedua sisi mulut, atau mengucapkan kalimat lengkap, penting untuk mencari perawatan darurat. Ini bisa menjadi gejala stroke karena semakin lama stroke tidak diobati, akan semakin parah dampaknya.

    Stroke ringan bisa berkembang jadi stroke berat

    Akibat stroke dan dampak stroke

    Meski perbedaan antara keduanya dapat dikenali dari tingkat keparahan gejala, stroke ringan atau TIA juga dapat menjadi peringatan kemungkinan terjadinya stroke berat di masa depan.

    Stroke ringan umumnya merupakan peringatan dini atau tanda bahwa seseorang berisiko lebih tinggi mengalami stroke penuh pada kemudian hari.

    Pasalnya, dari penjelasan perbedaan di atas, stroke ringan dan stroke berat memiliki penyebab yang sama, yaitu penyumbatan aliran darah ke otak.

    TIA menunjukkan adanya kerusakan atau masalah pada pembuluh darah yang memasok otak. Jika masalah ini tidak diatasi, risiko untuk terjadinya stroke yang lebih parah meningkat.

    Fakta menunjukkan bahwa seseorang yang mengalami TIA memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengalami stroke berat pada kemudian hari.

    Sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami TIA akan mengalami stroke berat dalam waktu satu tahun setelah TIA pertama mereka, dengan risiko terbesar terjadi dalam 48 jam pertama setelah TIA.

    Oleh karena itu, penting untuk segera mendapatkan pemeriksaan medis meskipun gejala stroke sudah hilang.

    Dari gejala-gejala tersebut, beberapa orang yang mengalami stroke mungkin juga tidak merasakan sakit.

    Meski begitu, waspadai semua gejala dan segera temui dokter Anda jika mengalami beberapa gejala tersebut.

    Siapa pun yang mungkin mengalami stroke juga sebaiknya tidak boleh mengemudi. Gejalanya dapat dengan cepat menjadi lebih buruk, dan bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain dalam kecelakaan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 14/06/2024

    ad iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    ad iconIklan
    ad iconIklan