Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Spasmofilia adalah suatu kondisi gangguan saraf motorik yang menunjukkan sensitivitas yang abnormal terhadap rangsangan elektrik ataupun mekanik. Spasmofilia bukan gangguan, bukan pula kelainan.
Spasmofilia seringnya ditandai dengan kekakuan otot, kram, atau kedutan di bagian tubuh tertentu yang diikuti/didahului dengan serangan kecemasan atau serangan panik. Jika kondisinya parah, kaku otot bisa menyebabkan kejang.
Spasmofilia mungkin bukan istilah yang terdengar akrab di telinga Anda. Namun, berdasarkan data pengamatan awal di RSUP Dr. Kariadi Semarang, pasien spasmofilia umumnya didominasi oleh kalangan muda di usia produktif, antara usia 14-35 tahun.
Seseorang yang mengalami spasmofilia biasanya akan mengalami gejala psikis maupun fisik. Secara umum, gejala fisik yang seringkali dialami oleh penderita spasmofilia adalah kekakuan otot, kedutan otot pada tangan/kaki, kram otot — pada lambung, punggung, dan leher, serta rasa sedak di dada. Namun secara khusus, bentuk gejala yang dialami penderita tergantung pada organ tubuh yang terserang, seperti:
Sementara itu, gejala psikis yang sering dialami oleh penderita spasmofilia adalah serangan panik, depresi dan rasa cemas. Hal tersebut dapat terjadi karena penderita spasmofilia cenderung berprasangka buruk terhadap sesuatu hal. Penderita spasmofilia juga kerap merasa takut berlebihan terhadap sesuatu yang akan terjadi.
Mereka selalu berpikir bahwa hal yang mereka takutkan akan benar-benar terjadi. Akibatnya, mereka akan cenderung mengalami insomnia, tidur gelisah, dan mengalami mimpi buruk.
Dokter seringkali menghubungkan spasmofilia dengan hipokalsemi, yaitu kondisi di mana kadar kalsium dalam darah menurun.
Penyebab kekurangan kalsium diantaranya adalah asupan kalsium yang rendah, diare, kekurangan vitamin D, hipoparatiroid (kekurangan hormon paratiroid), hipoalbumin (kekurangan protein albumin) akibat penyakit hati kronis (sirosis), malnutrisi (kekurangan kalori protein), pankreatitis (radang di pankreas), gagal ginjal kronis, dan sepsis (infeksi berat menyeluruh).
Selain karena pola makan yang buruk, spasmofilia juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Bentuk yang paling umum dari faktor keturunan adalah serangan panik yang dialami oleh orangtua.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Untuk bisa mengetahui pasti apakah kejang otot yang Anda alami adalah spasmofilia, maka dokter perlu menjalankan tes spasmofilia seperti:
Merupakan pemeriksaan dengan cara menyentuh pipi atau memukul ringan 2 cm di depan Tragus telinga (bagian telinga yang menonjol kecil di daerah pipi/jambang). Kontraksi dari otot-otot wajah adalah tanda positif.
Bergantung pada tingkat kalsium, respon bertingkat akan terjadi. Awalnya, kedutan akan terjadi di sudut mulut, kemudian hidung, mata, dan otot-otot wajah.
Prosedur ini dilakukan dengan cara membuat iskemi di daerah lengan saat mengukur tekanan darah. Tes ini bertujuan untuk melihat rata-rata sistolik dan diastolik dengan mempertahankan tekanan darah tersebut beberapa menit. Trousseau’s sign lebih spesifik daripada Chvostek’s sign, tetapi memiliki sensitivitas yang tidak lengkap.
Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes darah untuk memeriksa kadar kalsium dan magnesium dalam darah Anda.
Kadar magnesium darah yang normal adalah 1,8 sampai 2,2 miligram per desiliter (mg/dL). Sementara itu, kadar kalsium dalam darah yang normal adalah 8.8–10.4 miligrams per desiliter (mg/dL) atau 2.2–2.6 millimoles per liter (mmol/L).
Elektromiografi atau EMG adalah prosedur diagnostik untuk menilai kesehatan otot dan sel-sel saraf yang mengendalikan mereka. Hasil EMG dapat mengungkapkan disfungsi saraf, disfungsi otot, atau masalah dengan transmisi sinyal dari saraf ke otot.
Neuron motorik mengirimkan sinyal listrik yang menyebabkan otot berkontraksi. EMG menggunakan perangkat kecil yang disebut elektroda untuk menerjemahkan sinyal-sinyal ini ke dalam grafik, suara, atau nilai numerik, yang kemudian ditafsirkan oleh spesialis.
Pemeriksaan ini bergradasi sesuai dengan kadar kalsium dalam darah, yaitu : (1) Grade 1 : kedutan di sudut bibir, (2) Grade 2 : kedutan di hidung, (3) Grade 3 : kedutan di mata, dan (4) Grade 4 : kedutan di otot-otot wajah. Pemeriksaan ini berkaitan dengan biperventilasi (pernapasan yang cepat). Dan, tanpa pemeriksaan ini, diagnosis Spasmofili tidak dapat ditentukan.
Hasil dari pemeriksaan adalah diketahuinya grade spasmofilia yang Anda miliki, yaitu :
Secara umum, penderita spasmofilia dapat dirawat lewat rawat jalan atau inap dan diberikan obat yang mengandung kalsium/magnesium dan obat penenang.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan bagi penderita spasmofilia adalah dengan makan makanan yang banyak mengandung kalsium, seperti susu sapi, telur, ikan, tahu, sayur dan buah, olahraga teratur, dan relaksasi dengan pijat/fisioterapi.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya magnesium dan kalium untuk melengkapi asupan kalsium. Sebagian besar dapat dimakan mentah atau dimasak ringan. Dikutip dari jurnal The Theory of Endobiogeny, berikut makanan yang baik untuk mengobati spasmofilia:
Jika tidak diobati dengan tepat, spasmofilia dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar