backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Mengapa Vertigo Tidak Kunjung Sembuh? Ketahui Penyebabnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 21/07/2022

    Mengapa Vertigo Tidak Kunjung Sembuh? Ketahui Penyebabnya

    Vertigo yang tidak kunjung sembuh tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Vertigo bisa membuat Anda kesulitan dalam menjalani kegiatan, bahkan hanya untuk berjalan.

    Terlebih jika vertigo terus mengalami kekambuhan. Lalu, mengapa vertigo tidak kunjung sembuh? Ketahui penyebabnya di bawah ini.

    Mengapa vertigo tidak kunjung sembuh?

    Vertigo adalah suatu gejala berupa sensasi ketika tubuh atau lingkugan di sekitarnya terasa seperti bergerak atau berputar dengan sendirinya.

    Sensasi ini dapat timbul secara tiba-tiba selama beberapa detik atau menit.

    Namun, jika vertigo yang dialami cukup parah, kondisi ini bisa terjadi terus-menerus bahkan hingga beberapa hari, minggu, atau bulan, sehingga sulit untuk sembuh.

    Hal ini tentu bisa menimbulkan bahaya pada penderita vertigo.

    Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila vertigo yang Anda alami tidak kunjung sembuh atau sering mengalami kekambuhan.

    Beragam penyebab vertigo tidak kunjung sembuh

    vertigo periperal

    Vertigo umumnya disebabkan oleh gangguan cara kerja telinga bagian dalam yang mengatur keseimbangan tubuh.

    Namun, penyebab vertigo juga bisa berupa masalah pada bagian otak tertentu atau gerakan kepala tertentu yang bisa memicu gejalanya.

    Saat Anda menggerakkan kepala, bagian dalam telinga akan memberi tahu di mana posisi kepala Anda berada lalu mengirimkan sinyal ke otak untuk menjaga keseimbangan.

    Jika terdapat masalah pada bagian dalam telinga, maka Anda akan merasakan sakit dan pusing.

    Bila kondisi tersebut berlangsung terus-menerus, vertigo yang Anda alami juga akan sulit diatasi dan akhirnya tidak kunjung sembuh.

    Beberapa masalah pada bagian dalam telinga yang mungkin dapat memicu vertigo meliputi berikut ini.

    1. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)

    Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) adalah gangguan keseimbangan yang dapat terjadi saat posisi kepala berubah.

    Dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini menjadi penyebab vertigo yang paling umum. 

    BPPV biasanya dialami saat Anda melakukan gerakan tubuh tertentu secara tiba-tiba. Gerakan tersebut bisa berupa mengangkat kepala, turun dari tempat tidur, atau membungkukkan badan.

    Penyebab BPPV sering kali tidak diketahui. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini bisa terjadi akibat benturan di kepala, baik yang ringan hingga berat.

    Selain itu, pada kasus yang lebih jarang, BPPV juga bisa timbul sebagai komplikasi penyakit yang menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam atau efek samping operasi telinga.

    2. Migrain atau sakit kepala

    Migrain. yaitu kondisi sakit kepala yang terjadi akibat adanya gangguan saraf pada pembuluh darah, sehingga mengirim sinyal nyeri yang salah ke otak.

    Belum diketahui secara pasti penyebab gangguan tersebut. Namun, ada beberapa pemicu migrain, yaitu:

    • stres,
    • melewatkan waktu makan,
    • sensitif terhadap makanan atau bahan kimia tertentu,
    • konsumsi kafein,
    • gangguan hormon,
    • kilatan cahaya.

    3. Penyakit Meniere

    Penyakit Meniere merupakan gangguan telinga bagian dalam yang disebabkan oleh penumpukan cairan dan perubahan tekanan pada bagian dalam telinga.

    Hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya vertigo tidak kunjung sembuh bersamaan dengan munculnya denging pada telinga (tinnitus) dan gangguan pendengaran.

    4. Labirinitis

    Labirinitis terjadi ketika labirin telinga bagian dalam mengalami peradangan atau infeksi.

    Kondisi ini mengakibatkan kerusakan pada saraf yang berfungsi menyalurkan sinyal suara, posisi, dan pergerakan kepala dari telinga ke otak.

    5. Neuritis vestibular

    Neuritis vestibular, yaitu gangguan vestibular yang mirip dengan labirinitis. Namun, kondisi ini tidak menyebabkan gangguan pendengaran.

    Penderita biasanya akan mengalami vertigo dan mual atau penglihatan kabur.

    6. Kolesteatoma

    Kolesteatoma merupakan tumbuhnya tumor jinak di area telinga tengah atau di belakang gendang telinga.

    Berbagai pengobatan vertigo yang tidak kunjung sembuh

    vertigo epley

    Sering kali, vertigo akan membaik seiring berjalannya waktu meski tanpa pengobatan. Kondisi ini biasanya bisa diredakan cukup dengan beristirahat.

    Hal ini terjadi karena otak Anda dapat menyesuaikan diri pada perubahan telinga bagian dalam, sebagai upaya menjaga keseimbangan tubuh.

    Namun, untuk kasus vertigo yang tidak kunjung sembuh atau yang telah terjadi selama beberapa hari atau bulan, ada beberapa pengobatan khusus yang dapat dilakukan, seperti berikut ini.

    • Melakukan manuver kepala sederhana, jika penyebabnya adalah BPPV. Dokter dapat memandu Anda untuk melakukan manuver ini.
    • Untuk mengurangi rasa mual, dokter dapat memberikan obat vertigo agar Anda merasa lebih nyaman.
    • Pemberian antibiotik atau steroid untuk mengurangi pembengkakan dan penyembuhan infeksi telinga.
    • Untuk penyakit Meniere, obat diuretik dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.
    • Mengikuti pelatihan rehabilitasi vestibular (VRT) jika keluhan yang dialami adalah pusing dan kesulitan menjaga keseimbangan tubuh. Ini adalah jenis terapi fisik untuk memperkuat sistem vestibular. Secara fungsi, sistem vestibular berperan dalam menjaga keseimbangan, koordinasi, serta kontrol pergerakan tubuh.
    • Jika vertigo disebabkan oleh masalah mendasar yang lebih serius, seperti tumor atau cedera pada otak atau leher, operasi dapat dilakukan untuk membantu meringankannya.

    Ikhtisar

    Pada dasarnya, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab dari vertigo tak kunjung sembuh yang Anda alami. Dengan begitu, Anda dapat menjalani pengobatan yang tepat sesuai dengan masing-masing penyebabnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 21/07/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan